18

1.3K 58 5
                                    


Hening, dua-duanya tidak ada yang mau mengeluarkan sepatah kata apapun, hanya diam sembari menunggu pintu lift terbuka.

Rony tampak bingung mencari topik, ia ingin memulai percakapan, sedangkan Salma sedang bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Ron," panggil Salma pelan, menoleh ke arah Rony

Rony menoleh, menatap Salma lalu mengangkat kedua alisnya, "hmm?" deham Rony dengan nada seakan bertanya.

"orang tua Lo sehat?" tanya Salma tiba-tiba

Rony memberikan senyum simpulnya, jujur saja dia bingung dengan sikap Salma dari kemarin malam saat Salma menghubunginya, ia bertanya-tanya dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Salma .

"Ehh, maksud gue-" lanjut Salma terpotong

"Ayah gua sehat" potong Rony cepat, memalingkan pandangannya dari Salma

"Doain ibu gue biar sehat terus ya" sambungnya, menoleh seraya memberi senyum simpul pada Salma .

Salma terpaku sebentar, lalu mengaminkan, "aamiin" ucapnya .

'apa gue beneran punya ikatan batin sama Rony? Apa perasaan gundah dan khawatir itu ada sangkut pautnya dengan hal yang dirasakan Rony?' ucap Salma dalam hati.

Tak lama pintu lift terbuka, mereka sampai pada ruangan tempat mereka kerja. Ya ruangan kerja mereka bukan yang bersekat tapi terbuka, (open plan office).

___

"mommy....." Sapa Gissa berlari menghampiri Salma dan memeluknya.

"mommy mommy" gerutu Salma

Gissa melepaskan pelukannya, ia menampilkan senyum lebarnya, lalu berdalih menyalami Rony, "babeh" ucapnya dibalas dengan sentilan jahil dari Rony.

"Nabila nih pasti yang ngajarin" tuduh Salma dengan ekspresi datar, tapi cukup membuat Nabila merasa takut .

Nabila menggeleng kan kepalanya cepat, "Ih enggak kok kak Salma, beneran deh, tanya aja Gissa" sanggah Nabila menunjuk Gissa.

Gissa menganggukkan kepalanya dengan wajah polos.

"kok Gissa ada disini? emang ada perlu apa dia?," tanya Rony menyudahi percakapan yang kurang penting itu.

"lu ga kerja Gis?" lanjutnya

"loh kan aku dipanggil jadi pengarah gaya sekaligus  fotografernya" jawab Gissa

"Ooh, bagus deh, harganya kurangin ya Gis kan kita temen," tawar Salma

"Iiih enggak ada ya kak Salma" balas Gissa dengan wajah cemberut

Salma mencubit pipi Gissa gemas, "Iya iya, yaudah kapan mulainya?" tanya Salma menoleh ke arah Paul

"Bentar lagi, lu sama Nabila ganti baju dulu sana, bajunya udah disediain" ujar Paul

"Nabila? Nabila jadi nemenin gue?" tanya Salma dengan raut wajah senang

Nabila mengangguk dan tersenyum lebar, "Iya kak Salma" sahutnya

__

"Kak Salma kaki sebelah kanannya diangkat dikit ke depan, kek gini, terus tangan satunya yang megang shampoo taruh di depan dada kek begini" ujar Gissa seraya mencontohkan gayanya.

Salma mengangkat kaki kanan sedikit ke atas.

"nah gitu kak Salma, tahan ya..." ucap Gissa

Ckrekk

Gissa berhasil mengambil gambarnya, "yeeeyyy! Keren banget kak Salma! Udah kayak model beneran!" ucap Gissa heboh, ia sangat menyukai hasil fotonya.

"Aduhh pinggang gue, jompo banget" keluh Salma membetulkan posisinya

"Nah udah semua kan fotonya?" tanya Paul memastikan.

"Udah, Nabila udah, kak Salma juga udah" jawab Gissa

"yaudah nanti kasih filenya ke Rony, biar dia yang edit" ucap Paul

Rony mengangguk, Gissa memberikan jari jempolnya ke arah Paul.

Nabila mengelus perutnya yang mulai terasa perih, "lapar nih, bentar lagi juga jam makan siang," ucapnya

"yaudah, Udah selesai juga kan?" Ujar Rony, di balas anggukkan Salma dan Paul.

"Gis, kamu makan bareng kita aja yuk!" ajak Nabila

"Yuk!" Balas Gissa semangat.

    Selesai melakukan pemotretan untuk iklan produk shampo hijab, mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sudah berbunyi keroncongan.

Rony menarikkan kursi untuk Salma dudukan, jangan kan teman-temannya, Salma sendiri pun terkejut atas apa yang baru saja Rony lakukan.

"m- makasih Ron," ucap Salma sedikit canggung.

Rony memberikan senyumnya, "sama-sama...." balas Rony dengan lembut.

"lu mau pesen apa? biar gua pesenin," tawar Rony pada Salma

"kok Salma doang sih Ron yang ditawarin?" celetuk Paul

"tau nih kak Rony!" Seru Nabila

Rony bersikap seakan tidak mendengar, ia masih berdiri di samping Salma, menanyakan kembali, "jadi lu mau mesen apa?"

"Oh..., gue, nasi goreng aja deh Ron," balas Salma mencoba bersikap biasa

rony hari ini kenapa ya?, tanya Salma dalam hatinya

Perlakuan Rony tak lepas dari perhatian Gissa, Nabila, dan Paul.

Nabila dan Paul saling menatap dengan penuh arti, dan mengulum senyumnya.

"kalian mau mesen apa? biar gue pesenin,"  ujar Paul

"Aku mie ayam aja... kalau kamu Gis?" tanya Nabila pada Gissa

"Eh," ucap Gissa yang baru saja tersadar dari lamunannya,"Iya, aku juga mie ayam," jawab Gissa.

____

Makan siang di isi dengan obrolan tak penting dan penuh canda, tak lupa juga sikap act off servis Rony pada Salma yang tak luput dari perhatian Gissa. Dia selalu memperhatikan sikap Rony pada Salma, meskipun Salma sepertinya tidak menyadari atau mungkin, Salma mencoba bersikap biasa?

Gissa memperhatikan sikap Rony pada Salma yang terlihat sangat perhatian, Gissa mencoba menepikan pikiran negatifnya.

Perasaan gue aja, atau emang Rony dari tadi merhatiin gue ya? tanya Salma dalam hati

Sedari tadi ia merasa ada mata yang selalu mengawasinya dari samping, sebisa mungkin ia bersikap acuh.

Rony bangkit dari duduknya.

"mau kemana lu Ron?" tanya Paul melihat Rony seperti ingin pergi.

"nyari minum bentar," jawab Rony lalu berjalan ke arah kulkas yang berada di dalam kantin.

Rony kembali dengan membawa satu botol air mineral, "nih," ujar Rony menyodorkan minumannya ke Salma.

Salma menatap minuman itu sebentar  kemudian menerimanya dengan ekspresi yang terlihat sedang kebingungan.

"lu mesen makan tapi lupa mesen minum, apa ngga seret" ucap Rony tanpa melihat ke arah Salma, lalu kembali duduk.

Salma mencebikkan bibirnya, "ish! tapi thanks."

Rony menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan makannya.

****

"Re, menurut kamu gimana?"

Rere menyeringai, "yaa, selama dia ga nanggepin." ujar Rere berjalan sedikit menjauh, lalu memantikkan api pada sebatang rokoknya lalu menghisapnya.

Gissa menganggukkan kepalanya, kemudian berlalu ke dapur mengambil satu botol jus jeruk di dalam kulkas milik Rere.

"ga bakalan hal itu terjadi lagi" geramnya.

✨Happy Reading✨

Jangan lupa votenya

Semoga nanti bisa rajin update ya💖
Jujur nulisnya spontan kalau ada ide aja hihi

maaf juga kalau ada salah dalam penulisan

Masih di HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang