Hoiii ges, Klian jgn spijlez klo ai sering ganti², penyebutan diri sendiri, ky misal kdng gue, kdng jga aku krna itu sesuai mood ygy.
Oh y penyebutan nama cellana tu 'selana' ygy, tpi klo klen mau panggil semfak jg blh:) btw ngakak bgt bacain komen kalian.WAJARIN KALO BANYAK TYPO, TANGAN GUE TREMOR.
Happy reading gez
Dua minggu telah berlalu semenjak kejadian di kantin. Alvaro senang sekali hari ini, karena tepat pada pagi ini, abangnya yang ke empat a.k.a Alendra sudah di perbolehkan untuk beraktivitas dan bersekolah kembali setelah pemulihan kakinya.
"Yeayy Abang dah pulihh"Alvaro bersorak riang sambil melompat lompat di atas sofa.
"Sayang nanti jatoh, turun sekarang"Ardi memperingati anak bungsunya itu.
"Hehe iya dad"
"Yaudah mending sekarang kita sarapan, ahlam dah masak nih, rela banget bangun dari subuh cuma buat bikin ini, awas aja kalo ga abis"sontak semua orang tertawa karena memang Alvaro beserta keluarga sudah berkumpul di samping meja makan.
"Tenang aja Abang, Alvaro bakal makan semuaaa!!!"Alvaro lalu langsung duduk di meja makan. Disusul juga oleh yang lainnya.
"Menu hari ini itu semuanya favorit adek dong!!! Yuhuuu"Alvaro bersorak riang.
Acara makan berlangsung, hanya ada suara alat makan yang saling bergesekan satu sama lain.
"Dad, gimana sama bitch itu?"Arfan tiba tiba menyeletuk membuat semua orang kecuali Ardi memandang heran.
"Wdym?"kali ini Aldi yang berbicara.
"Ntar gue ceritain deh"Arfan memakan kembali sarapannya.
"Kita bicarain setelah kalian semua pulang dari aktivitas masing masing"Ardi berkata demikian lalu segera beranjak dari meja makan untuk mengambil tas kerjanya.
.
.
.
.
.Alvaro kini sedang melangkah menyusuri koridor sekolah. Keadaannya sudah mulai ramai oleh para siswa siswi, karena jam sidah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
Alvaro sampai di kelas lalu langsung duduk di bangkunya, ia menatap sendu bangku kosong di sebelahnya.
"Kia, kapan kamu pulang?" Alvaro menghela nafas berat lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja, mungkin tidur sebentar dapat menenangkan pikirannya.
Ternyata Alvaro benar benar terlelap, tidur selama 45 menit membuat pikiran Alvaro sedikit lebih segar.
"ALVARO YUHUU!!!!" Apakah kalian tau siapa pemilik suara ini?
Siapa kalo bukan.
"RIAN ANJING JANGAN TEREAK TEREAK BEGO, DI BELAKANG LU ADA KETOS ANJIR" Rio malah ikutan berteriak, Alvaro hanya memandang datar keduanya.
Murid murid yang berada di dalam kelas sontak tertawa melihat tingkah dua orang itu.
Kenapa Rian berteriak? Ya karena dia sehabis menjahili Rio. Dan dia datang dari kantin sedangkan Rio ada di belakang sambil mengejarnya.
Semua murid masuk dan duduk di bangku masing masing. Arka selaku ketua OSIS segera menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan perihal pensi di hari esok.
"Selamat pagi semua, Saya Arkan selaku ketua OSIS disini ingin menyampaikan bahwa, pensi yang akan di adakan hari esok harus sudah siap setiap kelasnya. Tema yang akan di ambil dari kelas ini harus di tulis di formulir, ini bertujuan untuk persiapan panggung dan untuk kemudahan pemanggilan nominasi. Formulir akan saya bagikan nanti, jadi tema apa yang akan kalian ambil?"arka berujar sambil memperhatikan seluruh penjuru ruang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO AND HIS 5 BROTHERS
Teen FictionHanya kisah tentang si Alvaro Mahendra dan 5 kakak laki-lakinya yang over protective. Alvaro Mahendra, anak bungsu dari Alina Mahendra dan Ardi Mahendra, yang umurnya baru menginjak 16 tahun dan baru masuk ke sekolah menengah atas. _____ Pulang jam...