CH 13

865 31 3
                                    

HAPPY READING



Hari ini tepatnya 1 Minggu setelah Alendra sadar, Alvaro sedang memerhatikan kakaknya yang mulai belajar berjalan kembali.

(Btw ini udah pulang di rumah ygy)

Alvaro sedang menikmati sup iga yang di buatkan oleh ahlam. Ahlam itu satu satunya laki laki selain daddynya yang bisa memasak di rumah ini.

Hari ini pun ahlam yang memasak, ahlam membuat sup iga dan juga tempe goreng karna jujur walaupun sederhana, Alvaro lebih memilih tempe dari pada pizza.

Alendra memilih beristirahat sebentar sambil mengganggu adiknya yang sedang makan.
Alendra mengambil sendok berisi nasi dan sop iga itu dari tangan Alvaro lalu memakannya tanpa rasa bersalah.

"Ih itu kan suapan terakhir punya adek"rengek Alvaro.

Alendra gemas, dengan cepat lelaki itu mencium pipi adiknya setelah menelan makanannya.

Alvaro tambah merengek lagi ketika merasakan pipinya basah.

"Jangan gemes gemes makanya"

Alvaro mendengus kesal lalu pergi ke wastafel untuk mencuci piring bekas ia makan.

Keesokan harinya...

Hari ini libur sekolah maka dari itu Alvaro berinisiatif untuk pergi menyusul bundanya.

Alvaro sudah tau kalau bunda dan daddynya berpisah tepat 2 hari setelah Alendra sadar dan Alvaro juga tau bahwa bunda dan daddynya melakukan bayi tabung selama bundanya mengandung Alvaro dan Abang abangnya.

(Gtw njir bener pa kgk soalnya taunya gitu. Pokoknya Dedi sama bunda ga pernah *******)

Awalnya Alvaro sedih bahkan menangis seharian, namun karena ini untuk kebahagian Daddy dan bundanya, maka Alvaro tak akan menghalangi.

Alendra selalu menasehatinya bahwa ini untuk kebaikan kita semua, jadi terpaksa Alvaro mengalah.

Dan Alvaro serta Abang abangnya memilih bersama Daddy mereka.

Alvaro sudah sampai di garasi, ia memanggil sopir pribadinya yang beberapa hari lalu di rekrut oleh daddynya .

"Mang, anterin ke rumah bunda ya"

"Siap den, mamang siapin mobil dulu"

Alvaro mengangguk lalu pergi ke aplikasi chat untuk membalas pesan dari Ketua OSIS, Arka.

Alvaro membalas pesan Arka yang menanyainya tentang tema yang akan di pilih oleh kelas Alvaro untuk penyelenggaraan pensi 2 Minggu lagi.

Arka itu ketua OSIS dan dan Alvaro adalah wakil ketua kelas, jadi ia membereskan semuanya selagi Rio d
Si ketua kelas sakit.

Setelah mendengar suara mobil yang berada di depannya, segera Alvaro pun membuka pintu mobil lalu duduk di bangku belakang.

Mobil pun melaju membelah jalanan pagi.

"Mang mampir di minimarket depan itu ya"

"Siap den" jawab si mang Ujang.

Mobil berhenti di tepi jalan depan minimarket, Alvaro turun dan langsung menuju mini market itu untuk membeli beberapa makanan dan cemilan untuk bundanya.

Alvaro membeli beberapa minuman teh, roti kering, dan onigiri. Setelahnya Alvaro pun pergi ke kasir untuk membayar pesanannyw.

"Ada tambahan dek?"tanya si mbak kasir.

"Emm, itu deh kak lolipop yang jumbo 2 ya"jawab Alvaro .

"Oke dek, gak ada yang lain?"

"Nggak kak"

"Oke" jawab si mbak kasir.

"Ini ya dek, totalnya 124 ribu"

Alvaro menerima belanjaannya lalu menyerahkan uangnya.

"Terimakasih"

Alvaro mengangguk lalu keluar dari mini market menuju mobilnya.

Alvaro mengambil satu botol teh dingin dari kantong plastik nya lalu menyerahkannya ke mang Ujang.

"Nih mang biar seger"

"Wih, makasih loh den"kata mang Ujang sambil menerima tehnya.

"Sama sama"

Mobil kembali berjalan dan lanjut membelah jalanan kota.

Tak terasa 15 menit berlalu dan Alvaro pun sampai di rumah milik bundanya itu.

Alvaro pun masuk ke kawasan rumah bundanya setelah di bukakan gerbang oleh satpam.

"Bundaa" panggil Alvaro sambil mengetuk pintu.

Cklek

Pintu di buka menampakan sesosok wanita cantik yang sedang memakai apron berwarna pink.

"Eh sayang kamu udah dateng, padahal bunda baru mau siapin makanan"

"Gausah repot repot bunda, nih aku ada bawain koe kering sama onigiri, ada juga teh nya"kata Alvaro sambil menyodorkan kantong plastik nya.

"Ih anak bunda pengertian banget, yaudah yuk masuk" setelah mengambil kantong keresek dari tangan Alvaro Alina langsung pergi ke dapur untuk menyiapkannya sedangkan Alvaro sedang menonton tv.

Alina menghampiri anaknya sambil membawa kue kering yang ada di toples serta teh dingin tadi yang di tambah es batu.

"Nih dimakan ya anak bunda. Kalo mau makan juga boleh tuh, bunda udah masak rendang"Alvaro mengangguk dan mulai memakan kue kering itu.

2 jam berlalu dan sekarang Alvaro siap siap untuk pulang.

Skipp

Alvaro sudah sampai di rumah dan sekarang ia sedang makan siang, kebetulan ahlam baru pulang kuliah, jadi dirinya bisa memasakkan makanan untuk adiknya.

Walaupun Alvaro sudah di ajari sedikit sedikit tetapi ia juga sering lupa takaran takaran penyedap dan garam.

(Sama kaya saya)

Makanan sudah siap dan sekarang ahlam dan Alvaro sedang menatanya di atas meja dan kebetulan juga terlihat Arfan yang baru pulang dari rumah temannya.

"Wah masak apa bang?"tanya Arfan antusias.

"Ayam kecap doang kok"

"Wishh enak nih pasti"kata Arfan.

"Pasti lah, Chef ahlam gitu lohhh," bangga ahlam menepuk dadanya sombong.

"Idih"

Alvaro yang hanya menatap datar sekaligus bingung dengan tingkah kedua abangnya itu.

Akhirnya setelah pembicaraan unfaedah mereka, tiga orang itu pun makan dengan tenang.

Bagi yang bertanya dimana Alendra? Dia berada di tempat latihan khusus untuk memulihkan kondisi kakinya yang kaku.

Setelah mereka bertiga makan, Alvaro pun lanjut untuk mandi karena ia akan bertemu dengan temanya untuk menjenguk Rio.

Alvaro sudah beberapa Minggu ini berteman dengan kedua orang itu, Rio dan Rian.

Rian adalah sepupu dari Rio.

Mereka berdua seperti anak kembar karena apa apa selalu bersama dan sekarang ketambahan Alvaro yang juga se frekuensi dengan mereka.

Duh jangan sampai bayi polos kita ternodai dengan segala tingkah konyol Rio dan Rian.

Jika itu terjadi maka bayi kita akan tau tentang apa saja termasuk pacaran.

Itu tidak akan terjadi.

Ok sekarang Alvaro sudah bersiap siap dan hanya tinggal keluar dari kamarnya. Tapi tiba tiba...



Segini dulu gess, capee.

Ges emak gue abis ketipu mohon doanya biar penipu itu cepet ketangkep karena udah banyak korbannya gue liat di FB.

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang