17 - Lil bl

776 31 5
                                    

Happy reading ngabzzzz

Ting tong Ting tong.

Nada dering khas milik Alvaro terdengar dan bergetar di saku celananya. Sesegera mungkin Alvaro mengangkat panggilan dari ayah tersayangnya itu.

"Halo dad"

"Baby, kamu hari ini pulang jam berapa?"

"Agak sore gapapa dad? Aku masih harus bantu temen temen buat dekor kelas"

"kamu hubungin Daddy aja kalo udah selesai semua"

"Okay, bye Daddy"

"Bye"

Tut Tut

Panggilan diakhiri, dan sekarang Alvaro tengah melanjutkan kegiatannya menulis menu di papan yang versi kecil untuk di
Taruh di samping pintu kelas.

"Nih udah lumayan bagus kan?"- Alvaro.

"Bagus bagus"-teman teman lain.

"Alvaro!!" Nanda menghampiri Alvaro lalu duduk di sampingnya.

"Kenapa nda?"

"Nanti kita berdua aja gimana yang jadi kasir? Soalnya biar lebih gampang aja"

"Boleh, nanti aku jadi kasir sama kamu"Alvaro mengacungkan ibu jarinya lalu beranjak mengambil stiker dan menempelkannya ke papan yang telah ia buat.

"WOI, CEPET LATIHAN YANG BENER, GUE DAH CAPEK NGULANG DIALOG!!!"teriak si sekertaris kelas a.k.a Nella, dia berperan sebagai ibu tiri Cinderella.

Mengapa nella sangat emosi? Ya karena duo curut yang menjadi MC di Cinderella kali ini tuh amat sangat menjengkelkan. gimana ga enek? Orang dari tadi ga bisa diem, berantem Mulu tuh si Gavin sama si keiko.

"Lo sih, dasar wibu nolep"Keiko menunjuk wajah Gavin yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Yang bener anjir, ini acaranya besok loh, yang bener aja"Rian menyeletuk.

" masa suruh masangin sepatu aja lama banget"Keiko yang sedang duduk itu melipat kedua tangannya di depan dada, ia merasa kesal.

"Ya karena kaki Lo itu kaki kuda, mana muat"Gavin berkata lirih namun terdengar oleh beberapa murid di sekitarnya, sontak semuanya menertawai Keiko yang wajahnya sudah masam.

"HAHAHAHAHHAHAH!!!HAH-UHUKHWLEK"Rian yang tertawa terbahak bahak pun langsung tersedak buah rambutan yang Rio jejalkan ke mulutnya. Untung udah di kupas kulitnya.

"Udahlah cok, yang serius. Gue capek teriak teriak"Nella mendudukkan dirinya di kursi dengan pasrah lalu melempar naskah drama nya ke arah meja guru. Untung saja gurunya tidak ada.

"Ih jangan gitu lah Nell"Keiko menarik tangan Nella agar si empu berdiri.

"Ya makanya yang serius"nella pun bangkit kan mengambil naskahnya.

"Udah cepet pasang"Nella menyuruh Gavin untuk memasangkan sepatu itu di kaki Keiko.

Gavin hanya mengangguk lalu memasangkan sepatunya. Selanjutnya mereka latihan sampai akhir cerita.

"Nah kalo gini kan enak, cepet beres"Nella duduk setelah semuanya selesai.

"Guys!!! Gue bawa es teh nih. Ambil satu satu ya"Rian yang ternyata dari kantin membawa dua keresek sedang berisi es teh.

"Rian baik!" Alvaro menghampiri Rian lalu mengacungkan kedua ibu jarinya sambil tersenyum lucu.

"Aaa gakuat lucu banget!!!!"Rian mencubit kedua pipi Alvaro setelah meletakan 2 kantong kresek tadi di atas meja.

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang