CH 16

655 24 1
                                    

Ini ai bagi 2, jdi kalo sama berati emang ada sebagian yang dari ch sebelumnya.

Happy reading

Syukurlah sekarang tidak ada pelajaran satu pun karena pihak sekolah memberikan kesempatan kepada siswa siswi untuk mempersiapkan acara besok.

Sekarang keadaanya adalah Rion yang sedang memohon mohon kepada salah satu teman kelasnya itu untuk menjadi pengganti Riri. siswa itu sedang duduk di bangkunya dengan Rio yang menggoyang goyangkan kaki Keiko.

"Plis lah kei, ini demi kita semua"Rio bahkan sampai berlutut di hadapan teman kelasnya itu.

"Gamau anjir"siswa itu tampak menjawab cuek dan ketus.

"Plis lahhhh, gampang kok jadi Cinderella. Kan semua orang juga tau kisahnya. Lo juga kan pas SMP dulu juara teater"Rio masih kekeh untuk memilih teman kelasnya itu menjadi Cinderella.

"YA KALO GUE CEWEK GUE MAU, MASALAHNYA INI GUE COWOK ANJIR. MASA COWOK JADI CINDERELLA, YANG BENER AJA, SENGKLEK YA OTAK LO??!!!?"Siswa itu menoyor main main kepala Rio.

"Gapapa njir, Lo cocok kok"tuh kan Rian malah memanas manasi si Keiko.

"Ogah, ga banget gue kalo jadi Cinderella. Apalagi pangerannya itu si Gavin bocah nolep, tambah ogah gue"Keiko melipat tangannya di depan dada.

"Cih, Ogah banget gue sama si wibu itu"dengusnya pelan.

"Gapapa siapa tau jodoh"Rio berkata sambil menggoda Keiko yang sudah berlagak ingin muntah.

"Wlekkk, ih ga banget kale. gue masih lurus, lagian kalo gue homo, gue cari yang bagus dikit. ntar kalo gue sama dia, yang ada gue darah tinggi terus mati muda"

Keiko berkata dengan nada ketus sambil melirik seorang siswa yang juga sedang melirik nya dengan tatapan datar dan tajam. Dia adalah Gavin, anak pendiam yang hobi nonton hent- ekhem anime action. Peringkat ke 1 di kelas, sedangkan Keiko itu bendahara dan peringkat 2 dikelas, Keiko sangat berambisi untuk mendahului Gavin, makanya Keiko sangat membenci orang itu.

"Gini deh, kalo kalo kamu mau jadi Cinderella, aku traktir kamu di cafenya tempat temen aku kerja, disana menu-menunya enak banget. Tempatnya juga bagus"Alvaro yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Cafe apaan?"

"Itu VERY CAFE"

"Oh cafe itu, boleh sih tapi traktirnya harus seminggu ya?"tuh kan munculah jiwa tak tau diri dalam tubuh seorang Keiko.

"Gampang, yang penting kamu mau aja jadi Cinderella"Alvaro mengacungkan ibu jari nya.

"Okelah, setuju gue. Kapan lagi makan minum ga bayar"lihatlah wajah sumringah Keiko seolah ia mendapat sebongkah berlian.

"Kei, gue jadi curiga kalo Lo korupsi uang kita"Rian mencari masalah lagi.

"MAKSUD LO APAAN BANGSAT!"Keiko mengambil buku paket matematika dari laci mejanya lalu melemparkannya ke depan wajah Rian.

Dugh

"Anjing,muka ganteng guehhhh"Rian mengusap usap hidungnya yang sedikit memerah.

Gini nih
Jadi posisi mereka yang sebenarnya adalah, Keiko yang duduk di bangkunya, Rio duduk di lantai, sedangkan Rian duduk di sebrang samping kanan meja Keiko, di belakang Rian ada Alvaro. Dan di depan meja yang ditempati Rian itu tempat milik Gavin. (Biasa anak ambis)

(Jadi tuh si Keiko duduknya di baris kedua pojok. Tapi bukan yang Deket pintu, maksud kan? Klo ga yaudah lahj gue jg bingung🙃)

"Najis, ganteng apaan, mirip opet iya"ucap Keiko sinis.

"Iya njir, emak gue juga bilang si Rian mirip opet haha"ini lagi setan satu make iku ikutan. Jadilah semua yang mendengar percakapan mereka tertawa.

"Udah woy, ngenes banget dah tu muka. Kesian bet"Rio lagi lagi berucap.

"Diem Lo sepupu biadab"

"Wkwk lagian muka muka Lo itu candu buat di jailin njir"

"Em gimana kalo kita mulai dekor dekor kelas?, udah banyak yang bawa aksesoris tuh. Oh ya tadi formulir nya udah di kasih ke kak Arka kan Yo?"Rio mengangguk menjawab pertanyaan Alvaro.

"Boleh tuh, mulai dari susun meja sama kursi dulu aja"Rio beranjak lalu membuka tas ranselnya untuk mengambil list menu yang akan besok mereka sediakan.

"Oke karena ini tuh cafe, jadi cemilannya itu cuma beberapa doang ya. Kaya cuman mochi, roti panggang, pudding, sama brownies. Terus buat minumannya ada capuccino, americano, Boba, milktea, jus, sama teh aja."ujar Rio sambil membaca daftar menunya.

"Kalo kata gue sih menunya tulis di papan tulis yang gede sama daftar harga nya. Terus bikin papan lagi di depan pintu kelas"-Keiko.

"Iya tuh, biar papan tulisnya ga kosong"-Alvaro.

"Boleh sih, eh cewek cewek!"Rio memanggil segerombolan siswi yang sedang duduk-duduk di lantai pojok.

"Napa?"jawab salah satu siswi yang ada disana.

"Kalian mau ambil bagian apa?"

"Kita se geng mau jadi waiters aja" gadis itu menunjuk teman temannya yang berjumlah 7 orang.

"Oh terus yang jadi kasir siapa tadi?"Rio bertanya lagi.

"Gue, Nanda"salah seorang siswi yang sedang menggambar beberapa desain ruang kelas itu mengacungkan tangannya.

"Maskot tadi siapa maskot"-Rio

"Gue, Toni. Sama Budi, Lira, Lilis"

"Sip lah, Lo semua inget kan besok jadi apa? Harus maksimal semua, jangan ada yang nganggur apalagi males malesan"

"Nggeh pak ketu"jawab mereka semua.

"Woi udang, sana Lo latihan sama si Gavin"Rian menghampiri Keiko yang sedang sandaran di tembok.

"Males gue, lagian masa Cinderella rambutnya pendek, warna item lagi, bukannya harus pirang?"Keiko dengan malas menjawab.

"Ya pake wig lah bloon, percuma banget Lo ranking 2 otak Lo kepake cuma pas belajar doang"Rian menggaplok main main kepala Keiko.

"Emang kalo gue pake wig bakal kaya cewek ya? Emang ngaruh?"

"Ngaruh lah, bahkan Lo cocoknya jadi cewek aja kei, abisnya Lo letoy bet"Rian berkata demikian dengan menahan tawanya melihat wajah Keiko yang memerah karena amarah.

"Bangsat, ngaca njir"kata Keiko kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ngaca apaan, gue nih manly ga botita kaya lo"setelah mengatakan itu, Rian langsung berlari menghindari kejaran Keiko.

Udah ya ges tangan gue Tremor bgt sumpah.

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang