HEII
HAPPY READING
awas typo bertebaranPagi di hari kamis, Alvaro terbangun di jam sembilan pagi, entah kenapa dirinya bangun lebih siang dari biasanya. Berhubung libur hingga hari Minggu besok, ia bisa bersantai setidaknya tiga hari lagi.
Alvaro menuruni tangga yang menuju kamarnya, sesekali ia menggosok gosokkan matanya. Ia melihat tumpukan kantong kresek sebuah supermarket terkenal di kotanya. Sontak Alvaro pun kegirangan, ia mulai cepat menuruni tangga dan menghampiri kantong kresek itu yang bertumpuk di atas meja dapur.
Setelah cukup berlari sedikit, ia pun membuka kantong kresek itu dan menemukan berbagai macam Frozen food yang sangat menggoda untuk di cicipi. Dengan mata berbinar ia mengambil pisau dan mulai membuka bungkusan sosis yang dingin itu.
Menciumnya dengan khas lalu mengambil sepotong sosis yang sudah di kupas kulitnya, ia kembali menciumnya seperti menemukan harta Karun yang berharga. Alvaro memakan potongan sosis itu dengan raut wajah seakan meresapi setiap rasa yang ada.
"DOR!!"
Andra tampak mengejutkan adiknya yang sedang mencuri dan memakan sosis."AAAA!! MAMA COPET- UHUKH"Kaget Alvaro sekaligus tersedak sosis yang masih di kunyahnya.
"eh sori sori"Andra langsung mengambilkan air dengan raut wajah khawatir.
"Nih minum sayang"kata Andra sambil membantu Alvaro meminum air mineral itu untuk meredakan panas di tenggorokan Alvaro.
Satu detik,,,,
Dua detik,,,,
Tig-
"Huwaaaa!!!! Abang!!!"
"Ehh kan abang udah minta maaf"Andra menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung bagaimana menenangkan Alvaro yang masih menangis.
"Hhh, tenggorokan adek jadi sakittt"Ucapnya sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.
"Iya maap ya sayangkuh, adekkuhh tencintah, muah muah"kata Andra sambil memeluk Alvaro dan mencium pucuk kepala saudaranya itu.
"Jangan gitu lagiii"
"Iyaaa dek manis"kata Andra sambil mencium gemas pipi Alvaro.
"Kenapa nih?"Alendra datang dengan membawa satu plastik sedang minuman kaleng.
"Ini tadi bang Andra kagetin akuu, aku jadi keselek sosis"adu Alvaro sambil memasang wajah cemberut.
"Utututu kasiannya"Alendra menghampiri Alvaro lalu mencubit pipinya yang menggembung.
"Nih Abang bawa minuman, mau gak?"tanya Alendra setelah duduk di kursi meja makan.
"Mauuu, adek mau coca colaaa yang merahhh"Alvaro menghampiri Abang ke empatnya dengan langkah kaki berjingkrak jingkrak.
"Mana cola nya??"tangan Alvaro mengadah ke arah Alendra.
"Kamu gaboleh minum cola, minum susu aja nih"Alendra merogoh kantong plastik itu lalu memberikan sebuah susu kotak rasa strawberry berukuran sedang.
"Emm tapi adek pengennya cola Abang"cicit Alvaro.
"Gaboleh baby, nanti kamu sakit perut gimana? Minum susu aja, katanya pengen cepet tinggi"kata Alendra memberi pengertian.
"Iya tuh, lagian enakkan susu kok, apalagi kamu suka rasa strawberry"celetuk Andra.
"Hmph! Yaudah deh, karena aku pengen cepet tinggi, jadi aku harus minum susu!! Oke makasih Abang, adek mau mandi dulu!"ucap Alvaro setelah menerima susu itu, dan ia pun langsung menaiki tangga untuk mandi di kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
"Dia anak siapa sih? Gemes banget"Andra terlihat menggigit pipi dalamnya untuk menahan gemas melihat tingkah random Alvaro.
"Anak papa"Alendra menjawab.
"Hah?"
"Nggak"
"Gaje lu anjer"cibir Andra lalu pergi.
"Suka suka gue lah"balas Alendra tak kalah sinis.
***
Ardi melangkahkan kakinya memasuki ruang tengah, ia melihat sang anak bungsu sedang menikmati sebuah susu kotak rasa strawberry dan juga cookies coklat di ruang keluarga.
"Baby"panggilnya.
Sang empu menoleh dan langsung menunjukan binarnya.
"Daddy!!"Alvaro cepat cepat turun dari sofa dan langsung menyambar tubuh daddy-nya.
"Daddy mana titipan adek?!!"tanya Alvaro setelah turun dari gendongan Ardi, mencari cari sesuatu yang ia titipkan pada daddy-nya.
"Cheesecake? Nih porsi besar buat adek"kata Ardi sambil menyerahkan totebag dengan nama toko desert yang lumayan terkenal.
"Hihi, aku gak sabar!!,"kata Alvaro berjingkrak jingkrak.
Sebenarnya tadi Alvaro sudah sarapan, tapi ia tiba tiba menginginkan cheese cake, jadi saat daddy nya menelepon Arfan, Alvaro langsung meminta Ardi untuk membelikannya sehabis pulang. Karena Ardi hari ini hanya ada dua jadwal, jadi jam sepuluh an sudah bisa pulang.
"Cium dulu dong daddy nya"pinta Ardi sambil menunjuk pipinya.
"Muahh, makasih daddy"Alvaro mencium pipi sang ayah.
"Sama sama, makanya di sini aja, jangan di kamar"
"Oke daddy"
"Oh ya, nanti jadi barbeque an?"tanya Ardi setelah melepas jas nya dan menaruh di sofa. Ia akan menemani putra nya makan.
"Heem, nanti katanya mau bebek bebekan, tadi aku udah makan sosisnya"jawab Alvaro sambil menyuapkan sesendok cheesecake nya.
"Kata Abang kamu makan sosis mentah ya?"
*Iya, soalnya enak tauu, daddy harus cobaa"
"Gaboleh gitu lagi, nanti perut kamu sakit gimana?"kata Ardi menakut nakuti Alvaro.
"Tapi enak daddy~"rengek Alvaro.
"Huh~ untung temen abang mu beli sosis yang mahal, kalo sosis yang kiloan pasti kamu udah teler varoo"kata Ardi menggeleng gelengkan kepalanya heran.
"Teler apa daddy?"tanya Alvaro penasaran, oh kini cheesecake nya tinggal setengah.
"Gatau"
"Dih gajelas"julid Alvaro.
"Sini Daddy minta"Alvaro mengangguk dan menyuapkan sesendok cheesecake nya kepada sang daddy.
"Gimana enak kan??"
"Terlalu manis"
"Ishh, iya lah, orang daddy biasanya minum kopi tanpa gula"dengus Alvaro.
"Haha, itu tahu"
"Daddy, nanti boleh ajak temen Alvaro buat bebek bebekan gak??"ucap Alvaro meminta izin.
"Boleh aja sih, btw, bukan bebek bebekan ya, bar-be-que"eja nya mengajari.
"Sama aja daddy"
"Terserah mu aja lah, Daddy capek"
"Emang, daddy harus ngalah sama Varo. Oh ya nanti aku mau ajak Rio, Rian, Keiko, Gavin"ujar Alvaro.
"Cowok semua kan?"tanya Ardi di jawab anggukan oleh Alvaro.
"Iya, tapi Keiko boti- eh"Alvaro menutup mulutnya dengan tangan kecilnya, lalu cengengesan.
"Boti? Belajar dari mana kamu kata kata kayak gitu?"tanya Ardi dengan tatapan mengintrogasi.
"Hehe, dari bang Arfan"jawab Alvaro dengan watadosnya.
Sedangkan disisi lain~
"Eh kuping gue kok panas ya? Ah bodo amat lah"ujar Arfan yang sedang menata komputernya.
TBC
Huhu I'm back, seperti biasa, aku lagi sakit guys, kek perasaan kok aku sakit muluuu?!!! Frustasi angjay.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO AND HIS 5 BROTHERS
Teen FictionHanya kisah tentang si Alvaro Mahendra dan 5 kakak laki-lakinya yang over protective. Alvaro Mahendra, anak bungsu dari Alina Mahendra dan Ardi Mahendra, yang umurnya baru menginjak 16 tahun dan baru masuk ke sekolah menengah atas. _____ Pulang jam...