Haii, maaf bgt sebulan ngilang:( jujur akhir akhir ini aku cape bgt, apalagi aku baru naik kelas, dan gaada setahun lagi bakalan lulus.
Tolong kasih votmen nya ya? Biar aku semangat, ok makasihhh
HAPPY READING
Pagi ini Alvaro masih tidur dengan posisi menungging karena memang jika ia tidur tak bisa diam, padahal sudah jam setengah delapan pagi, namun Alvaro dengan santainya masih terlelap.
Ceklek
Pintu terbuka dan tampaklah seorang laki laki yang tinggi badannya kurang lebih hanya 163 cm. Ia pun mulai membangunkan Alvaro yang kebo itu.
"Alvaro, hey bangun dong"orang yang tak lain adalah Kiki itu menepuk pelan pipi tembam Alvaro.
"Emhhh apasih Abang, aku masih ngantuk inihh"kata Alvaro yang masih belum membuka matanya.
"Heyy"Kiki bahkan dengan berani mencubit hidung Alvaro membuat Alvaro tak bisa bernapas. Alvaro pun membuka matanya dan terkejut melihat orang asing yang wajahnya berada tepat lima senti di depan wajahnya.
"AAA!!! KAMU SIAPA?!!!!"Teriak Alvaro dengan suaranya yang melengking membuat telinga Kiki terasa berdengung.
"Jangan teriak teriak dong, telinga kakak sakit nihh"cemberut kiki sambil mengusap usap telinganya sakit.
"E-eh maap yah kak, tapi kamu siapa?"tanya Alvaro dengan tatapan polos.
"Ee aku babunya daddy- eh maksudnya aku tukang masak baru di rumah ini, dan aku temennya Abang kamu"ujar kiki gelagapan.
"Ohh kamu yang mau masak di rumah varo ya?"
"Iya, sekarang kamu mandi ya? Udah waktunya makan, dan mereka nungguin kamu"kata kiki.
"Iya kak"Alvaro pun beranjak ke kamar mandi dan selesai setelah 20 menit, sedangkan Kiki sudah pergi ke lantai 1 karena mau menyiapkan piring. Sebenernya sih belum semuanya menunggu, hanya saja, Alvaro saat mandi lumayan lama, jadi daripada benar benar menunggu, mending di bangunkan lebih dulu kan?
Baru saat selesai menata piring di meja, semua anggota keluarga sudah turun untuk makan. Alendra masih mengenakan tongkat untuk berjalan karena memang kakinya belum terlalu pilih untuk berjalan, sebenarnya sudah bisa untuk berjalan, namun, masih sering nyeri di bagian tumit kaki, jadi ia memutuskan untuk menggunakan tongkat saja.
Mereka pun duduk di kursi makan masing masing, dan mulai membalik piring mereka, melihat itu kiki pun pamit untuk pulang."Om Ar, Varo, dan semuanya, aku pamit dulu ya? Mau pulang"kata Kiki.
"Kamu udah makan?"tanya Ardi saat ingin mengambil gelasnya.
"Belum, nanti aku makan dirumah aja"Jawab Kiki"Makan disini aja sama kita"usul Andra.
"He'em makan disini aja kak"Alvaro ikut menimpali.
"Bener tuh"timpal Arfan.
"Emang gapapa?"tanya Kiki dengan nada kikuk dan canggung..
"Gapapa, makan disini aja sama kita"ucap Ardi sembari tersenyum tipis.
"Aku makan abis kalian aja, takut ganggu"kata Kiki sambil tersenyum canggung.
"Gak, pokoknya kamu makan sekarang"Ardi menarik Kiki untuk duduk di sampingnya.
"E-eh beneran nih gapapa makan bareng kalian?"tanya Kiki memastikan.
"Gapapa"sahut semuanya.
"Emm kalo gitu aku yang ambilin kalian nasi ya?"
Semuanya pun mengangguk dan menerima dua centong nasi pada masing masing piring yang mereka gunakan.
"Makasih kak Kiki!"girang Alvaro sambil tersenyum lucu hingga kedua mata bulatnya menyipit.
"Sama sama Alvaro"balas Kiki tak kalah lebar senyumnya membuat kedua gigi gingsul miliknya terlihat.
"Ih kak Kiki terlalu manis!!! Alvaro ga kuat!!! Aaa!!"Alvaro pura pura pingsan, dengan ekspresinya yang tidak meyakinkan membuat semuanya tertawa karena tingkah random Alvaro.
"Kamu anaknya siapa sih? Prik amat, perasaan Abang Abang kamu ga gitu deh"Ahlam dengan julidnya berkata demikian.
"Aku kan anak Daddy bukan anak kalian! Gimana sih"Alvaro langsung terbangun dari acara pura pura pingsan nya dan memasang wajah cemberut.
"Sekarep mu ae lah, mumet aku"Andra menggeleng-gelengkan kepalanya tanda dia pusing dengan segala tingkah laku ajaib Alvaro.
Waduh Andra mas mas Jawa nih gais, siapa yang mau rabi sama dia? Cuma bayar 271T aja kok, langsung dapat namanya, iya namanya doang, hehe😁
"Udah ih, cepet makan, ntar lauk sama nasinya keburu dingin"omel ahlam sembari mengambil ayam goreng di depannya.
"Hehe iya, aku gak sabar cobain, pasti masakannya enak kaya masakannya bang ahlam"
"Bisa aja kamu"Kiki menggeleng gelengkan kepalanya.
Mereka pun makan dengan tenang, di selingi juga sedikit obrolan random yang mereka bicarakan.
Setelah acara makan selesai, Alvaro lanjut menonton tv, karena ia merasa sangat bosan. Sekarang hari Rabu dan tanggal merah, makanya ia tak bersekolah.
"Bosen, pengen jalan jalan"keluhnya.
"Adek!!"Alendra datang dengan membawa satu Tote bag berukuran sedang.
Ia menghampiri Alvaro yang sedang lesehan di karpet bulu nya."Apa Abang?"sahut Alvaro sambil menoleh ke arah abangnya.
"Kamu mau gak?"tanya Alendra setelah duduk di sofa ruang keluarga.
"Apaa?"
"Es boba sama es teh"Alendra membuka totebag itu dan mengeluarkan isinya.
"Aku mau dua duanya"mood Alvaro seketika langsung membaik setelah melihat es teh dan boba di depannya.
"Yaudah ini ambil, semuanya kebagian kok, ini buat yang ada di rumah aja soalnya"
"Makasih Abang!!"Alvaro mencium pipi Alendra sekilas, membuat sang empu hanya tersenyum tipis.
"Sama sama"
***
Malam ini, Alvaro bersama Abang abangnya sedang menonton tv di ruang keluarga, sedangkan sang daddy, dia sedang bekerja menganalisis saham perusahaan di kantornya.
"Eh kita jadi barbeque an ga sih besok?"tanya Arfan.
"Jadi lah, gue udah suruh orang buat beli bahan bahan buat besok"kata Alendra menyahuti.
Alvaro yang sedang fokus menonton tv langsung melotot mendengar obrolan Abang abangnya.
"Kalian mau bebek bebekan? Kok ga ngajak aku?!!"katanya sambi berkacak pinggang.Aldi menyomot bibir Alvaro yang maju itu dan menariknya kedepan. Alvaro pun seketika panik melepaskan tangan Abang pertamanya itu dari bibirnya yang sudah memerah.
"Ihh liat nih, bibir adek jadi kaya bebek gara gara Abang tarik"Alvaro merajuk dan malah semakin memonyongkan bibirnya.
"Lagian sih, itu namanya bbq an bukan bebek bebekan"Andra malah semakin memanas manasi.
"Suka suka aku!"Alvaro pun berjalan menuju kamar nya dengan kaki yang di hentak hentakan, dan jangan lupa ekspresi cemberutnya yang membuat orang akan merasa gemas.
"Keknya kita semua maskulin, tapi kok Alvaro ke softboy ya?"tanya Ahlam.
"Gue juga gatau, tapi gapapa lah, yang penting dia manja sama kita, bukan sama orang lain"Aldi beranjak dari duduknya untuk menuju ke kamar, karena ia sudah mengantuk dan ingin segera tidur.
---
TBCBuat yang minta bikin ceritanya GvnxKei aku keknya belum bisa, kalau bisa pun aku bkln bikin yang eklusif, kek cuma for my fillwrs. Maaf semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO AND HIS 5 BROTHERS
Teen FictionHanya kisah tentang si Alvaro Mahendra dan 5 kakak laki-lakinya yang over protective. Alvaro Mahendra, anak bungsu dari Alina Mahendra dan Ardi Mahendra, yang umurnya baru menginjak 16 tahun dan baru masuk ke sekolah menengah atas. _____ Pulang jam...