CH 10

1.1K 44 1
                                    

Si anjir baru di tinggal bentar dah 7 vote aja niehhh. Tengkyu dah.

Happy reading!!



Sekarang keluarga Mahendra, tepatnya Alvaro dan Ardi  sudah berada di taman kota. Terlihat tak sedikit orang yang sedang berada di sini, selain taman yang bersih dan terawat, taman ini juga mempunyai cerita sendiri.

"Yey dah sampe!!"

"Pelan pelan sayang"peringat daddynya.

"Hehe maap dad, Varo seneng banget"

"Hm, yaudah sana main. Daddy tunggu disini ya?"

"Iya Daddy"

Saat dirinya akan menghampiri permainan jungkat jungkit, Alvaro melihat ada anak kecil di samping semak semak yang sedang di bully. Melihat itu sontak Alvaro pun mendekat dan menengahi.

"Heh, kalian kenapa bully dia?"

"Kakak diem deh. Dia pantes dapat ini karena Vino anak haram"kata si anak gadis kuncir dua yang umurnya kisaran 7-8 tahun.

"Tetep aja gaboleh dek, dia ga ngapa ngapain kalian kan?, jangan gitu ya? Jangan ngatain dia juga"

"Udah, nih mending kalian main tuh jungkat jungkit. Ini kakak kasih coklat. Jangan bully lagi ya? ga baik"kata Alvaro.

"Hm, maaf ya vino"kata mereka bertiga, ya 1 perempuan dan 2 lelaki.

"Makasih kakak"ucap mereka lagi setelah menerima coklat itu.

"Iya sana main"kata Alvaro lalu mengelus kepala mereka bertiga.

Setelah anak anak itu pergi, Alvaro merogoh saku celananya dan menemukan plester hello Kitty.

"Vino jangan dendam ya sama mereka?"

"Iya kak"jawab vino.

Alvaro segera membersihkan luka di dahi dan lutut vino dengan Betadine dan menempelkan plester hello Kitty itu.

"Nah, udah selesai nihh"

"Heem makasih ya kak"Alvaro mengangguk lalu memberikan sisa coklat yang ia bawa pada vino.

"Makasih banget kak, oh ya kak aku mau berpesan sama kakak"kata vino.

"Berpesan apa vino"jawab Alvaro lalu merapikan rambut anak itu.

"Kakak jangan terlalu baik sama orang, karena orang itu sendiri bisa celakain kakak, dalam waktu dekat kakak bakal ngerti siapa orang nya"ujar vino lalu pergi dengan berlari melupakan luka di lututnya.

"Hah, maksudnya apa?"Alvaro bergumam.

"Ah mungkin iseng aja si vino"Alvaro mengabaikan perkataan vino lalu beranjak untuk menemui Daddy nya karena ia pikir ingin beli eskrim.

Setelah ia sampai di tempat daddynya berada dia langsung merengek ingin eskrim yang viral.

"Daddy ayo beli miksu"

"Jangan ya sayang, nanti kamu pilek lohh"

"Hih, adek Varo terakhir beli eskrim itu dua Minggu lalu masa ga boleh lagi"

"Duh sayang, eh iya iya yok beli eskrim"kata Ardi yang melihat putranya akan menangis.

Mengingatnya membuat Ardi terkekeh pelan, bagaimana wajah Alvaro yang meraung Raung meminta eskrim.

Akhirnya setelah menaiki mobil untuk mencari toko eskrim terdekat, Alvaro menemukannya di samping Indoapril.

"Daddy, Alvaro mau beli jajan dulu"

"Hem, yok Daddy anter"

"Iya dad ayo"

Akhirnya mereka masuk ke indo April dan memilih apa yang akan di beli Alvaro.

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang