23

924 35 7
                                        

Typo! Gak baku! Absurd!

Happy reading

Suasana mulai kondusif kembali, Alvaro kembali di pangku oleh Ardi. Dia dengan semangat menyomot jagung bakar padahal nasi dan daging miliknya belum habis.

"Astaga babyyy, liat tuh muka kamu, udah kaya tuyul cemong cemong gitu"Ardi menghela nafas lalu mengambil tisu untuk membersihkan wajah Alvaro yang berlumuran saus.

Iya, Alvaro memang makan jagung bakar menggunakan saus, agak lain sih tapi takut nangis jadi iyain aja lah.

"Emm mau jagung lagii"pinta Alvaro ingin mengambil satu jagung yang masih tersisa.

"Gak, ini makan mu aja belum selesai, masih banyak"Ardi menjauhkan jagung itu agar Alvaro tak bisa menggapainya.

Alvaro sontak memasang wajah sedih bak anak kucing agar di beri jagung.

"Habisin dulu baru boleh"ucap Alendra.

"Beneran ya??"tanya Alvaro di jawab anggukan.

"Otey! Daddy Aa lagi"katanya meminta suapan daging.

"Alvaro gemes banget anjay, aaa gakuat!!"Keiko tantrum sendiri sambil menggigit pundak Gavin.

"Ngaca! Lo juga kek dia njir, cuma bedanya lu galak aja"sinis Rian.

"Gak, gue ini very very ganteng, gak ada imut imut kaya Alvaro"sinis Keiko balik.

"Kamu imut juga kok kei, hihi"ucap Alvaro menatap wajah Keiko yang sudah suram karena di Katai imut.

"Gak, ganteng begini kok!"elak Keiko berusaha terlihat tampan.

"CK, udah lah makan aja, banyak ngomong lo"Gavin menjejalkan sosis bakar mentega kedalam mulut Keiko, membuat sang empu melotot horor.

Semua orang tertawa melihat itu, emang kalau tidak ada Keiko rasanya tidak lengkap.

"Oh ya, kalian tau gak sih, si Cella itu? Inget kan? Yang bikin Alvaro luka"celetuk Rio.

"Oh iya gue inget si ulet Keket itu, kenapa emang?"Raymond menjawab.

"Dia di DO gara gara ketahuan berduaan di toilet sama si Udin anjir, gile"Rio menjelaskan bak ibu ibu berpengalaman dalam bergosip.

"Oh ya? Katanya polos, upss"Samuel menutup mulutnya dengan tangan seolah salah bicara padahal mah sengaja.

"Dia mah polos polos, bego, bangke"cibir Arfan sambil mengunyah bakso bakarnya.

"Dad, muda lagi yok, bisa biar nimbrung kita ngomong apa"ajak Arfan dengan nada bercanda.

"Matamu"

"Lagian nih daritadi diem, nggak ngomong. Cerita apa kek"Aldi seolah ikut memojokkan Daddynya.

"Gini deh, jadi kemaren, Daddy kan liat hpnya Alendra, nah Daddy iseng cek aplikasi tele, pas di buka itu ada kayak saluran buat terjemahan Novel atau komik gitu. Pas Daddy buka itu ternyata ada kayak judul komiknya, namanya kalo gak salah Titan's bride. Daddy gak buka lebih lanjut soalnya males"ujar Ardi membuat Alendra yang mendengarnya langsung mematung, eh itu kannn...

Anjing lah, kenapa juga gue letakin barang sembarangan!!!!! Janjok!!! -alendra di dalam hati.

"Itu apa Le?"tanya Ardi masih penasaran.

"Eeem itu manga biasa kok, anak muda"elak Alendra dengan wajah muramnya.

"Eh itu kan manga.... Anjir serius lu bang baca itu?"Gavin jika tentang anime,manga dan apapun yang dari jepang langsung konek.

"Iy-iya, lu diem anjir"bisik Alendra menatap tajam Gavin.

"Manga itu apa?"tanya Alvaro dengan memiringkan kepalanya heran.

"Komik jepang"jawab Keiko.

"Ohhh adek mau liat juga!!!"kata Alvaro bersemangat pada Alendra.

"Gak!"tegas Alendra, pasalnya manga itu bergenre... Ah sudah lah.

"Kenapa:("tanya Alvaro sedih.

"Kamu liat Upin Ipin aja, sama kok"Aldi mengucap.

"Emm pelit!"Alvaro merajuk.

"Iya tuh, anak kicik liat Upin Ipin ajah, jangan aneh aneh"Ahlam mencubit pipi Alvaro yang mengembung karena merajuk.

"Gatau, gakenal humph!"Alvaro melipat tangannya di depan dada sambil membuang muka.

"Apasii lucu banget pen unyel unyell"Andra mengunyel unyel pipi Alvaro membuat pipi sang empu memerah.

"Ih! Nanti merah! Gamau!"kesal Alvaro merasakan nyeri di pipinya.

"Udah udah, makan sekarang abis itu nonton film, okey?"Ardi kembali menyuapkan nasi dan daging terakhir untuk Alvaro.

"Film apa Daddy?" Alvaro mendongak keatas.

"Kamu mau apa?"Ardi balik bertanya sambil mengusap sisa saus di ujung bibir Alvaro.

"Upin Ipin..."

"Itu kartun sayang, ih gemes deh pen nyekik"Arfan mencekik main main Alvaro.

"Nonton Kinpros yukss?"ajak Keiko bersemangat.

"Gausah mulai ya tai, nanti Alvaro gak polos lagi!"Rian menoyor kepala Keiko.

" Ya kan gue cuma kasih saran njing"

"Saran lu sesat babik!"Keiko mendengus kesal mendengar perkataan itu.

"Terus apa dong?"

"Anime aja!"usul Gavin dengan semangat.

"Lo lagi, anime mulu dipikiran lo, tobat woyy"Keiko menjentikkan jarinya seolah olah menyadarkan Gavin.

"Lah apa salahnya sih?"

"YA ELO NONTON HENTONG ANJIR!"sarkas Keiko sambil mencubit perut Gavin dengan sekuat tenaga, membuat Gavin mengaduh kesakitan.

"Lebih parah lo ya! Tontonan lo homo!"Gavin menyentil jidat Keiko.

"Halah, ngeles"Keiko mencoba mengelak.

"Udah lah kalian jadian aja"Raymond mengusulkan ide yang membuat wajah Keiko seketika suram.

"Diem deh, atau lo gue jodohin sama bencong di lampu merah?"Keiko memandang wajah Raymond kesal.

"Dih sori, selera gue mah harus independen. Lagian ya, kan kata Gavin dia mau cari jodoh orang jepang, kakek lu kan dari jepang Kei"ujar Raymond.

"Trus? Gavin suruh nikahin kakek gue gituh? Mikir tot!"Keiko menatap malas Raymond.

"Nggak gitu njir, Gavin jadian sama elo aja, lo kan ada keturunan Jepang nya. Gitu doang lo kagak konek"Raymon mencobanya menjelaskan dengan sabar tabah.

"Lah elo yang gaje kok. Ogah gue ma Gavin, wibu! Bau bawang!"

Gavin yang mendengarkan itu sontak menyentil bibir Keiko hingga dia mengaduh kesakitan.

"Apa njing? Emang bener kok"

"Gue wangi! Mau bukti? Nih cium gue"

"OGAH, HUEKK!"

"Ribut mulu, nonton aja yok lah"Andra memasang proyektor untuk menampilkan film yang akan mereka tonton.

"Emang mau nonton film apa?"tanya Alendra.

"Apa aja"

----

TBC

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang