CH 7

1.5K 58 2
                                    


HEPI RIDING

Keesokan harinya//
08.02//

Entah sejak kapan, kini Alvaro sudah berdandan rapi untuk menjenguk sahabatnya.

Alvaro berjalan dari arah tangga dengan ekspresi wajah yang dingin dan datar.

"Dek sini dulu"panggil Aldi kepada sang adik untuk mendekat.

Alvaro lalu mendekat dan duduk di kursi meja pantry karena memang Aldi sedang duduk juga disitu.

"Apa?"dingin Alvaro.

"Shutt kamu jangan gitu dong sama Abang, kan Abang ga ada salah ma kamu"ujar Aldi, karena memang beberapa hari ini semenjak kejadian 'itu' Alvaro menjadi dingin kepada semua orang tak terkecuali kedua orang tuanya, tentu Ardi dan Alina bingung.

"Iya abangku kenapa?"tanya Alvaro.

"Abang oleh ikut jenguk temen kamu?"tanya Aldi.

"Boleh"

"Hm yaudah Abang ambil kunci mobil dulu ya kita berangkat sama sama"kata Aldi dibalas anggukan oleh Alvaro.

Setelah beberapa menit mereka menaiki mobil menuju rumah sakit, kini mereka sudah berada di parkiran dan akan masuk ke dalam rumah sakit.

Setelah tiba di depan pintu ruangan Kia, Alvaro sedikit bergumam, kenapa Arin terlihat seperti panik dengani Arin yang mondar mandir sambil menggigit kukunya.

Btw ruang operasi di sebelah kamar kia ya.

"Emm mbak"Alvaro menepuk pundak Arin.

"Eh, kenapa Varo?"tanya Arin.

"Seharusnya aku yang tanya, mbak kenapa?"

"Tadi mbak dapet pesan dari dokter Dion, kalau Kia udah bakal di operasi, dan ini sudah empat jam tapi dokter belum keluar"ujarnya

"HAH? bukanya harusnya besok siang, kenapa jadi sekarang?"tanya Alvaro panik.

"Kata dokter, keadaan Kia semakin parah, jadi dokter Dion mutusin buat di operasi jam 3 dini hari"

"Astaga mbak, kok bisa?"

"Ngga tau Varo, semoga operasi nya berjalan dengan lancar"

"Amin"jawab Alvaro.

Sedangkan di kursi tunggu hanya ada Ares, dewa dan suami mbak Arin yang sedang tertidur karena mereka tak tidur dari jam 2 malam.

Detik, menit dan satu jam pun berlalu kini dokter Dion sudah keluar dari ruang operasi dengan masker dan baju khas dokter untuk melakukan operasi.

"Dokter gimana? Keadaan Kia gimana?"tanya Alvaro.

"Baik, operasi berjalan dengan lancar. Tapi ada kabar. Saya tidak tau kabar buruk atau baik untuk kalian"jelas dokter.

"Kenapa dok?"tanya dewa dan Aldi bersamaan.

"Kia harus di bawa terapi ke luar negeri karena fasilitas rumah sakit ini belum memadai, ini demi kesembuhan dan kebaikan saudara Arinkia"

"Apa biayanya mahal dok?"tanya Arin.

"Itu sudah tentu, karena di sana fasilitas sudah memadai sehingga memudahkan bagi Kia untuk berobat dan terapi"jawab dokter.

"Saya tau ini berat untuk kalian, tapi ini harus segera di selesaikan"lanjut dokter Dion.

"Memang harus di bawa rumah sakit mana dok?" Tanya Ares.

"Rumah sakit terbesar di los angeles, Amerika"jawab dokter.

"SAYA SETUJU"Jawab seseorang dengan lantang.

Apakah kalian bisa menebaknya?

Ya benar, Dewa.

"Saya mempunyai cabang perusahaan di los angeles yang lumayan besar dan kebetulan saya ada dinas selama 6 bulan di sana"jelasnya.

"Kebetulan sekali, kalau begitu apa yang lainnya setuju?"

"Setuju dok, kami setuju"jawab mereka semua.

Toh, Dewa yang bayar:)

"Baik kalau begitu, Minggu depan Kia akan langsung di terbangkan ke los angeles bersama pak Dewa"ujar dokter Dion tersenyum sumringah.

Skip pulangnya Alvaro ke tuhan:))
Bencyandya...

Kini Alvaro sedang berjalan dengan gaya 3L lemas, lesu, lunglai.
Capek dia tuh mana Alendra dari dua hari yang lalu minggat dari rumah lagi.
4nj1n6:)

Back to the Topic.

Memasuki mansion keluarga Mahendra dengan ogah ogahan dan muka di tekuk adalah gambarannya sekarang.

Abisnya nih ya, masa pas pulang dia mau es krim sama cuanki di Abang Abang yang jualan dekat pangkalan ojek kaga di bolehin sama Aldi. Katanya ga higienis.

Kan asu:(
Dedek paro jadi syedihh deh, pundung juga ma Aldi.

Dengan kekuatan balveer akhirnya Aldi mengangkat tubuh Alvaro yang sangat ringan bak kapas, eh ngga dong.

Dan berakhirlah di gendongan koala sama Abang~

"Maafin Abang ya dek"kata  Aldi sambil mengelus Elus rambut Alvaro.

"Bukannya ga mau beliin tapi itu ga higienis"lanjutnya.

"Apaan sih, bilang aja ga ada uang cash, kartu doang isi dompetnya"Rajuk Alvaro.

"Duh bener lagi"Aldi sambil cengengesan.

"Kemarin aja pas Abang jemput Varo dari RS, Varo liat Abang lagi makan mie ayam dua porsi di angkringan!!!!"kata Alvaro merengek berakhir menangis.

"E-eh kok tau sih adek"gumam Aldi.

"Cup cup, udah ya jangan nangis, nanti cantiknya ilang loh"ucap Aldi sambil mengelus kepala Alvaro bergantian menghapus air mata Alvaro.

"HUWEEE AAAA HIKS... DADDY VARO GANTENG BUKAN CANTIK!!!!! ANJING"

Tuk

Aldi menggetok kepala Alvaro sambil memelototi Alvaro yang sedang sesenggukan.

"Siapa yang ngajarin ngomong anjing?"tanya Aldi tegas. Ga suka dia tuh otak adek nya ternodai oleh kata kata kasar.

"Bang Arfan"kata Alvaro sambil menunjuk Arfan yang sedang mengendap endap menuruni tangga.

"Ih Lo ngajarin adek yang ga bener gue adu in Daddy loh"sarkas Aldi pada adiknya, yang di tunjuk malah cengengesan sampe tu gigi kering.

"DADDY!!!"Alvaro berteriak membuat kedua saudaranya meringis.

"Hai sayang"Alvaro langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyambut Daddy nya yang baru pulang bekerja.

Disambut baik oleh Ardi dan langsung membawanya ke kamar, untuk apa? Untuk di unyel unyel pipinya.

Dan di sisi lain Aldi dan Arfan hanya cengo melihat adik mereka yang langsung lulut (jinak) dengan daddynya.

>900 words

Kalo di pikir pikir jadi kepikiran kalo kepikiran jadi kepikiran banget.

BTW W BESOK TGL 11 OKTOBER ULTAH, YOK MINTA KADO YOKK

MANA SINI?

GA ADA? GAPAPA KOK, TAPI SEBAGAI GANTINYA RAJIN VOTE DAN KOMEN YANG POSITIF YA... TENGKYUUU

ALVARO AND HIS 5 BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang