2. Not interested

3.8K 365 108
                                    

Murid yang tak lulus tes akan kembali mengikuti semua kelas lagi karena dianggap kekuatannya belum sempurna dan bisa saja alasan tak lolos tes karena si murid ternyata tak memiliki potensi pada kekuatan tersebut. Jadi tujuan untuk kembali mengikuti semua kelas adalah mengetahui lebih jauh lagi sebenarnya keahlian mereka ada dimana.

Berbeda dengan yang telah lulus tes, ia diperbolehkan tak mengikuti satu kelas yang menurutnya tak akan sesuai dengannya. Dan mengambil kelas lain yang diinginkan untuk menambah kemahiran selain dari pada kekuatan yang ia kuasai.

Jeno hari ini ada jadwal di Tanglewood, ia duduk di kereta dengan jendela yang ia biarkan terbuka lebar. Keretanya berjalan cepat, namun para penumpang hanya merasakan perjalanan yang nyaman. Tak ada angin yang terlalu besar menghantam wajahnya, anginnya berhembus lembut dan terpaan angin itu memainkan surainya.

Di setiap gerbong diisi beberapa murid yang akan diantar ke berbagai tujuan, per gerbong di kelompokkan sesuai tujuan siswa. Gerbong paling depan yang memiliki tujuan paling jauh, hutan Tanglewood—tempat belajar sihir mengendalikan beberapa hewan hutan juga tanaman merambat.

Di gerbong kedua dari belakang adalah yang memiliki tujuan paling dekat, danau Jade lotus—tempat murid belajar sihir penyembuhan. Untuk gerbong paling belakang berisi barang-barang yang biasanya dikirim dari gedung utama—ke setiap gedung-gedung kelas di setiap tempat.

Sebelum mencapai hutan Tanglewood, mereka harus melewati pegunungan Ironclaw lebih dulu. Pegunungan tempat kelas Ironclaw, kelas sihir pertempuran yang sebelumnya Jeno ikut tes atas kekuatan itu. Pandangan Jeno menerawang jauh melihat daerah itu, tapi dengan segera ia menepis bayangan itu. Ia sekarang akan segera sampai di Tanglewood, tempat gelap yang tak ia sukai. Ia benar-benar paling tidak berminat disini, tapi ia terpaksa harus.

Begitu sampai di hutan itu, Jeno turun dari kereta. Dan baru saja kedua kakinya menapak pada tanah, suara seseorang memanggilnya membuat ia menoleh.

"Jeno!" Renjun melompat-lompat dari kejauhan, mengisyaratkan agar dirinya menunggunya yang sekarang mulai berlari kecil menghampirinya.

Melihat keberadaan Renjun yang terlihat baru turun juga dari kereta Jeno mengerutkan dahinya. Anak itu ada kelas disini juga?

Kenapa—Renjun harus memilih kelas ini untuk salah satu minat kekuatannya?! Jeno tak habis pikir.

"Oh, hai Haechan.."

Jeno menghela napasnya melihat bagaimana Renjun selalu memiliki waktu untuk menyapa nyaris setiap orang yang ia temui. Sekarang ia hanya menunggu dengan sabar temannya itu.

Akhirnya setelah beberapa menit anak itu sampai di hadapannya dengan senyum lebar miliknya. Jeno mengusak surai Renjun yang terlihat masih berantakan, tapi setelah Jeno merapihkannya itu langsung lebih baik.

"Kau baru bangun tidur dan tak sempat mencuci rambutmu?" Tanya Jeno asal, karena rambut Renjun yang berantakan tadi.

Senyum lebar Renjun lenyap detik itu juga, tangannya mencubit lengan Jeno keras. "Kenapa selalu berbicara tanpa berpikir?"

"Aku hanya bertanya." Ringis Jeno, cubitan anak itu benar-benar panas.

"Tentu saja aku mencucinya! Aku hanya tak sempat menyisirnya." Ujar Renjun tak terima. "Kemarin aku pulang larut, kau tau kenapa? Aku harus mengikuti rapat dengan pembimbing kelas yang lain, pengajar menemukan adanya orang yang telah menyalah gunakan kekuatannya. Mereka berencana—"

Jeno menaikan halisnya melihat Renjun yang tak terlihat akan menghentikan ceritanya. "Kau akan meneruskan ceritamu?" Tanya Jeno dengan mata yang melirik sekitar mereka.

Wyrdspell ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang