25. Wyrdspell

2.5K 280 311
                                    

Renjun telah kembali ke kamarnya sejak kemarin sore, hutan druidy memang masih bisa Renjun tempati semaunya karena itu tak akan mengganggu kegiatan kelas mengingat luasnya hutan druidy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun telah kembali ke kamarnya sejak kemarin sore, hutan druidy memang masih bisa Renjun tempati semaunya karena itu tak akan mengganggu kegiatan kelas mengingat luasnya hutan druidy. Tapi Renjun tetap ingin kembali ke asrama, dan sekarang ia bersama Myria yang hendak menyelesaikan penyembuhan terakhir pada Renjun.

Saat Jeno masuk ke kamar Renjun dengan tiba-tiba, Myria jelas terkejut dan Renjun pun ikut menoleh kemudian bangkit dari posisi berbaringnya.

Myria terkejut dengan kenyataan dua anak itu telah saling tau mantra sihir kamar masing-masing, tapi mengingat lagi apa yang telah Jeno lakukan untuk Renjun selama ini Myria mulai paham.

"Bagaimana anak brengsek itu?" Pertanyaan pertama yang Renjun ajukan membuat Myria terkekeh, ia bisa merasakan kemarahan terpendam Renjun.

Jeno mendekati ranjang Renjun, sementara Myria menyelesaikan penyembuhan pada kaki Renjun yang sebelumnya sempat terkena goresan ranting di hutan tanglewood hari itu.

"Xanzar membawanya ke hadapan Yurath, dan Arvel akan menerima hukuman dari Yurath lebih dulu, baru nanti akan dibawa ke menara merah." Jeno menjelaskan.

"Yurath akan begitu marah karena Arvel membuatnya malu." Ujar Myria. Jeno mengangguk, bisa membayangkan hal itu.

Renjun meraih tangan Jeno yang berdiri di sisi ranjangnya. "Kapan?" Tanya Renjun penasaran.

"Apa? Menara merah?" Jeno balik bertanya.

Kepala Renjun mengangguk. "Iya, aku ingin yang mendorong sendiri tubuhnya pada penjaga menaranya."

Jeno terkekeh mendengar keinginan Renjun, ia mengusak surai Renjun. "Itu tergantung hukuman dari Yurath seberapa banyak, kalau Yurath merasa sudah selesai menghukumnya baru ia akan dibawa ke menara merah."

Aturannya memang seperti itu, jika ada yang melanggar aturan the Rève— apalagi hal fatal. Mereka akan di bawa lebih dulu pada pengajarnya, pada yang bertanggung jawab atas sihir yang dikuasainya. Nantinya si pengajar itu akan memberi hukuman sesuai keinginannya, dan barulah saat pengajar merasa puas barulah orang itu akan dibawa ke menara merah yang menggantung di tebih gelap penuh aura mistis.

"Aku akan menemui Yurath nanti untuk bertanya." Ujar Renjun, ia bersungguh-sungguh ingin melihat sendiri bagaimana penderitaan Arvel nanti.

"Aku akan bertemu dengan pengajar yang lain untuk membahas lanjutan pengetatan aturan the Rève agar tak ada lagi yang seperti Arvel." Myria berjalan mendekati pintu kamar Renjun, dan berjalan keluar dari sana meninggalkan Renjun dan Jeno.

Setelah Myria keluar, Jeno duduk di sisi ranjang kemudian melihat kaki Renjun yang tadi diobati Myria.

"Jeno, kau mendengar tidak hukuman Yurath untuknya apa?" Tanya Renjun setelah Jeno menutupi kaki Renjun dengan selimut.

"Tidak, setelah Arvel jatuh aku hanya membiarkan Xanzar membawanya." Jawab Jeno jujur, kemarin sore setelah ia puas melihat erangan-erangan Arvel ia hanya membiarkan Xanzar membawanya.

Wyrdspell ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang