17. Swizzle

1.4K 232 62
                                    

"Kenapa kau selalu mengadu pada papamu? Kau bukan anak kecil, dan juga apa kau berharap aku dimarahi oleh Arcadias?" Renjun mengomel sepanjang perjalanan, mereka di dalam kereta hendak pulang menuju gedung utama.

Jeno melirik Renjun yang memiliki begitu banyak tenaga untuk mengomel, bahkan ia sesekali memukulnya karena kesal. Jadi Jeno dapat memastikan bahwa memang Renjun tak dalam kondisi yang terlalu mengkhawatirkan.

"Tentu saja aku berharap papa memarahimu jika ia tau kau tak menemui Myria." Kata Jeno.

Renjun berdecak pelan, ia kemudian mulai berbicara dengan tanpa nada bicara yang penuh rasa sebal.

"Jeno, aku tau kau cukup dekat dengan Myria tapi bukan berarti kau terus mendorongku mendapat penyembuhan darinya. Ia bisa saja sedang tak bisa." Ujar Renjun.

"Ia akan bisa, kau tak perlu khawatir. Bukankah semalam pun kau tetap mendapat penyembuhan? Lihat, itu artinya ia akan bisa menanganimu bahkan di tengah malam sekalipun kan?" Jeno menatap Renjun, seolah meminta konfirmasi dari Renjun bahwa benar Myria semalam menanganinya tanpa mengeluh sedang tak bisa.

Jeno melanjutkan. "Lagi pula Myria adalah yang bertanggung jawab atas Jade lotus, jadi ia juga bertanggung jawab atas penyembuhan-penyembuhan disini. Kalau ada yang tak ditangani dengan benar, ia yang akan lebih kerepotan."

"Setauku Myria tak pernah gegabah meloloskan murid yang masuk kelasnya, ia pasti memilih pembimbing yang menguasai sihir penyembuhan dengan baik. Tak akan ada masalah dalam Jade lotus." Ujar Renjun.

"Tidak, jika ada anak nakal yang tak mengikuti perintah penyembuhan dengan baik Myria yang akan dalam masalah." Jeno menatap Renjun tepat di matanya.

Renjun menegang mendengarnya, ia merasa disindir. Karena memang ia tengah menjadi anak nakal itu, ia pernah mendengar Myria yang mengatakan padanya untuk selalu mengatakan pada Jade lotus lain tentang seni sihir yang biasa Myria gunakan jika ia hendak diobati jade lotus yang lain. Tapi semalam ia tak mengatakan itu pada Haechan.

Apa itu artinya ia akan membawa Myria pada masalah? Tapikan Renjun tak merasa ada yang salah, ia membaik berkat Haechan. Lemas yang tersisa sekarang hanya karena ia terlalu banyak pikiran dengan kecurigaan-kecurigaan ini, Renjun yakin itu.

Jadi ia bukanlah anak nakal yang akan membawa Myria dalam masalah.

"Jeno, kau begitu mengenal baik apa-apa yang berhubungan dengan Jade lotus." Komentar Renjun, setelah mencoba menyembunyikan raut tegangnya tadi.

"Kau mendapat kelas tambahan dari Myria?" Tanya Renjun.

Jeno melepas tatapannya dari Renjun. "Tidak." Jawabnya.

"Kau mendapat kelas tambahan dari salah satu pembimbing Jade lotus?" Renjun kembali memancing Jeno, apakah ia akan menceritakan bahwa ia mengenal Elora padanya?

"Tidak." Jawab Jeno lagi.

"Kau memiliki teman di Jade lotus yang memberi tau banyak hal?" Satu pertanyaan lagi kembali Renjun lontarkan.

Jeno menoleh dengan halis terangkat. "Temanku? Kau, sangat buruk di Jade lotus, aku tak mendapat apapun darimu selain omelan berisikmu."

"Jeno!" Renjun kembali dibuat kesal oleh Jeno.

Sepertinya rasa penasaran Renjun akan terjawab, ia begitu senang saat mendapati adanya Elora di gerbong yang sama dengannya dengan tujuan hutan tanglewood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya rasa penasaran Renjun akan terjawab, ia begitu senang saat mendapati adanya Elora di gerbong yang sama dengannya dengan tujuan hutan tanglewood. Yang artinya Renjun juga memiliki kelas yang sama dengan orang yang dibicarakan Jeno dan Elora malam itu.

Meski Renjun tak tau pasti untuk alasan apa mereka mengawasi orang tesebut, apa benar mereka juga menargetkan si tersangka yang dicari para pengajar the Rève atau ada tujuan lain yang Jeno dan Elora rencanakan. Entah, yang jelas Renjun akan ikut memperhatikan Elora.

Ia pikir dengan mencari tau seluruh gerak gerik dan keterhubungan Jeno dengan Elora, semua kecurigaannya akan menemukan jawabannya.

Sejak tiba di gedung tanglewood, ia sengaja mencari tempat duduk yang pandangannya bisa menjangkau Elora dengan jelas. Malam itu Jeno bilang, agar Elora mengawasi orang itu. Renjun tinggal memperhatikan Elora sedang mengawasi siapa, maka ia akan mengetahui siapa orang yang dibicarakan mereka.

"Oh, Renjun. Kau ada kelas tanglewood juga." Sapa Elora begitu ia menoleh, ia melihat adanya Renjun tak jauh dari tempatnya duduk.

Renjun balas tersenyum lebar, padahal rasanya ia ingin mendengus. Karena tau ini bukan jadwal Elora masuk tanglewood tapi ia kemari untuk mengawasi seseorang atas perintah Jeno. "Iya."

Dan dirinya benar-benar tak sabar ingin mengetahui siapa yang Elora perhatikan itu.

Tapi selama penyampaian materi berlangsung, ia hanya melihat Elora yang memperhatikan pelajaran. Tak ada tanda-tanda gadis itu mencari keberadaan seseorang. Mungkin Elora mulai mengawasi saat mereka turun dari ruangan.

Dan begitu mereka mulai turun ke hutan, Renjun sengaja berjalan di bagian belakang. Berharap bisa melihat dengan jelas siapa yang kira-kira Elora ikuti dan mencoba tetap menjangkau seseorang.

Gadis itu benar berjalan di bagian depan, tak ada hal mencurigakan yang ia lakukan. Renjun memuji bagaimana Elora yang tak terlihat mencolok saat sedang menjalankan perintah.

Lalu tiba-tiba Elora seolah melupakan sesuatu, ia langsung menoleh ke belakangnya dan terlihat mencari-cari sesuatu. Apa Elora mulai mencari si orang itu? Renjun rasanya tak mau berkedip, ia ingin melihat mata Elora jatuh pada siapa.

Di tengah kegiatannya memperhatikan Elora, tatapannya dengan gadis itu justru bertemu. Renjun menelan salivanya, merasa tertangkap basah. Ia pun tak bisa melakukan apapun selain tersenyum lebar padanya, dan Elora balik tersenyum padanya sebelum kemudian melanjutkan langkahnya.

Renjun bernapas lega.

Sesampainya di hutan tempat praktek kelas tanglewood, Renjun tak memiliki keinginan untuk mencoba materi tadi. Fokusnya sekarang hanya pada Elora.

Padahal biasanya ia adalah orang paling depan yang ingin mencoba setiap materi dari seni sihir yang disampaikan setiap harinya. Ia bahkan menghindari Arvel yang tadi sempat menawarkan dirinya untuk membimbing Renjun.

"Aku sedang merasa kurang baik, jadi fokusku bisa saja kacau Arvel. Aku hanya akan melihat yang lain." Ujar Renjun pada Arvel.

Arvel terlihat sedikit kecewa, tapi ia mengangguk dan langsung kembali maju untuk membantu murid yang lain.

Renjun tak sepenuhnya berbohong, ia masih merasa bahwa tubuhnya sedang begitu lemas. Dan fokusnya memang pasti tak akan sempurna, mengingat sekarang yang ia fokuskan hanya ingin melihat Elora tengah mengawasi siapa.

Sekarang Renjun mencoba menyalip diantara beberapa murid untuk memperhatikan Elora dari tempat yang tak begitu mencolok. Ia juga perlu sembunyi-sembunyi.

Dan dari tempatnya ia bisa melihat mata Elora mengedar, jika Renjun tak tau rencana yang telah Jeno sampaikan pada Elora malam itu ia tak akan menyadari bahwa Elora tengah mencari seseorang. Gadis itu begitu pandai mengontrol gerak-geriknya agar gak mudah dicurigai.

Hingga tak lama kemudian tatapan Renjun bertemu lagi dengan tatapan Elora yang langsung tersenyum padanya, dan Renjun pun mencoba bersikap biasa dengan membalas senyum itu lalu kemudian mengalihkan tatapannya memperhatikan murid yang tengah praktek.

Setelah beberapa saat Renjun mencoba kembali pada apa yang ingin ia cari tau sejak tadi, ia menjatuhkan lagi tatapannya pada Elora yang ternyata fokus mengikuti kelas juga. Apakah Elora mengurungkan niatnya mencari seseorang itu karena menyadari gerak geriknya tadi? Padahal Renjun sudah bersikap dangat sangat hati-hati.

Bahkan setelah itu ia hanya mendapati Elora yang mencuri tatap padanya, dan bukannya mengawasi orang yang Jeno perintahkan itu. Rasanya Renjun ingin berteriak. Kenapa? Memangnya Renjun semengganggu itu terhadap rencana Elora?

Hari itu Renjun benar-benar tak mendapat petunjuk sama sekali, karena ia tak tau siapa yang diawasi Elora. Tak sekalipun Elora memperhatikan seseorang, kecuali hanya terus menatapnya sesekali.

Renjun mengerjap.

Elora mengawasinya!

Wyrdspell ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang