Ada perasaan mengganjal yang aku rasakan saat melihat Deon akhir-akhir ini, lebih tepatnya setelah Deon sakit parah dua minggu sebelum pesta dimulai, itu adalah pemandangan yang menyakitkan saat kau melihatnya begitu menderita karena demam tinggi.
Sejak kejadian itu aku mulai semakin memperhatikan Deon, dan itulah yang membuatku sadar bahwa ada keanehan pada sikap Deon. Anak yang biasanya selalu menempel padaku kini tidak lagi melakukan itu, suasana polos serta mata yang penuh dengan binar kehidupan tak lagi tampak, aneh rasanya mengatakan ini tapi suasana disekitar Deon terasa begitu mencekam, layaknya terdistorsi, dan matanya terkadang memancarkan sinar kebencian. Apa yang membuat dia seperti itu?
Aku bertanya pada diriku sendiri, apa mungkin ada yang diam-diam menyakiti adikku? Oleh karena itu aku mulai melakukan penyelidikan rahasia terkait hal itu, berjaga-jaga barangkali ada yang kurang ajar melakukan hal tidak pantas pada adikku. Namun, sayangnya penyelidikan itu tak begitu membuahkan hasil karena nyatanya nihil, tidak ada satupun orang yang telah berbuat kurang ajar pada Deon.
Jadi apa yang membuat adik laki-laki ku begitu penuh kebencian? Aku memutuskan untuk mengawasi Deon dari dekat. Kepribadian Deon yang berubah, diikuti dengan perubahan kebiasaannya. Deon lebih sering berdiam diri di kamar, dan hanya keluar saat makan malam. Aku sering kali memergokinya sedang melamun sambil menatap udara kosong, atau terkadang dia memainkan rubik dengan ekspresi wajah yang aneh, kadang cemberut, tersenyum, ataupun tanpa ekspresi.
Begitu pun dengan hari ini, saat aku menjemput nya untuk pesta.
"Apa kamu sudah siap Deon?" Aku menatap wajah adikku yang pucat, sungguh kalau bisa aku tidak ingin Deon berpartisipasi dalam pesta ini, bagaimana nanti kalau ada orang yang menyakitinya? Tapi tentunya mengurungnya terus menerus di rumah juga bukanlah hal baik.
"Iya." Katanya dengan singkat, sambil bergegas kearahku. Kalau bisa aku ingin melindungi kepolosan anak ini selamanya, aku ingin membuatnya menjadi anak paling bahagia di dunia. Namun, sekali lagi adikku Deon mengapa matamu penuh dengan kebencian? Tidak bisakah kau beritahu aku siapa yang menyakitimu? Tolong jangan menutup diri dariku, adikku, adik yang paling aku cintai di dunia ini.
Tanpa terasa perjalanan menuju istana terasa sangat cepat, kenapa kita harus sampai secepat ini? Aku ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Deon.
Kami memasuki istana setelah penjaga gerbang mengumumkan kedatangan kami, dan tentunya setelah itu ayah dan ibu harus melakukan apa yang harus dilakukan, sementara aku entah kenapa dikerumuni oleh bermacam-macam orang.
'tidak bisakah kalian menyingkir? Aku ingin bersama Deon!' dan begitulah Deon mulai melangkah menjauh dari pandanganku, aku melihatnya mengabil jus jeruk sebelum dia naik ke lantai 2 tempat untuk anak-anak.
'huft, syukurlah kurasa Deon akan baik-baik saja di sana.'
Tanpa aku sadari aku mulai mengalihkan pandanganku dari Deon, dan mulai berbincang dengan beberapa bangsawan untuk membangun relasi, dan setelah cukup lama berbincang aku merasa lelah sehingga aku mulai mencari eksistensi Deon. Namun apa yang aku lihat adalah segerombol anak yang mirip dengan babi sendang mencoba membuli adikku?! Kurang ajar.
Aku segera melangkahkan kakiku menuju tempat anak-anak itu, dan sialnya aku terlambat Deon sudah pergi entah kemana, aku mulai mencari Deon dan tanpa sadar aku melihat siluet nya di taman belakang istana.
Setelah itu aku mulai mencoba mengejar Deon, dan apa yang aku lihat sekarang? Adikku sedang mengobati seorang pria tak dikenal. Apa yang harus aku katakan pada ibu dan ayah nanti?
***
Bab ini sepenuhnya untuk Cruel hehehe, padahal tadinya aku tidak bermaksud begitu, tapi yah sepertinya aku terlalu asik melakukannya dan tanpa sadar...
Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan~
Tinggalkan jejak!!!
See ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
disaster returns
Fantasy[i'm not that kind of Talent] Perang, Kata yang menggambarkan kekejaman, kesengsaraan, penderitaan, dan kesedihan yang mendalam. Deon tak pernah sekalipun ingin terlibat perang, tapi sekarang dia harus memilih antara ras manusia atau iblis, namun se...