Wajib Vote and komen
Ga vote and komen kita drop ya?***
Waktu berlalu, kini Deon telah berusia 10 tahun, lebih tepatnya besok ia akan genap berusia 10 tahun yang berarti sudah 2 tahun berlalu semenjak ia kembali ke masa lalu. Meskipun begitu Deon masih harus bersabar sedikit lebih lama, itu karena ia masih harus menunggu beberapa tahun lagi sampai titik dimana semuanya berawal di mulai. Menunggu sampai yang mulia pangeran pertama mati, kali ini dia sudah bersiap menunggu dengan sabar untuk membalik semua hal.Deon membuka matanya, sinar mentari dengan lembut masuk ke celah-celah kamarnya, 'ugh' Deon melenguh ada perasaan panas di dadanya.
Sepanjang waktu yang telah berlalu dia tak pernah merasakan tanda-tanda kekuatan dunia di dirinya, namun saat ini tato dunia yang ada di dada sebelah kirinya terasa panas, meskipun hanya sedikit, apa ini karena kemunculan iblis setelah 10.000 bulan?
Deon mengabaikan perasaan panas di dadanya, dia mulai bersiap untuk memulai harinya. Hari ini dia berencana untuk berkunjung ke hutan dekat rumah tua yang waktu itu ia beli, tujuan kunjungannya kali ini adalah untuk menyambut kedatangan raja iblis, benar dia akan bertemu raja iblis. Meskipun memang itu adalah ide gila yang sangat berisiko, namun itu juga bisa menjadi titik balik yang sempurna.
'Kalau aku bisa mengambil hati raja iblis...,'
Deon menatap pantulan dirinya di kaca seluruh tubuh, bibir nya terangkat membetuk seringai memikirkan skenario sempurna yang akan ia peroleh.
'jatuhlah dalam pesonaku wahai raja iblis yang terkutuk.'
Sebelum Deon dapat berpikir lebih jauh, sebuah ketukan di pintu terdengar, Deon mengernyit menebak siapa yang akan mengunjunginya pagi-pagi begini?
"Masuk." Kata Deon dari dalam kamarnya.
Pintu di buka, menampilkan sosok pemuda yang menawan.
"Ada apa kak?" Deon bertanya, memimpin percakapan pasalnya dia sedikit curiga tentang alasan Cruel mengunjunginya.
"Seorang Kakak hanya ingin mengunjungi adiknya, apa tidak boleh?" Jawaban tenang mengalir dari bibir Cruel, dia menatap Deon dengan tatapan teduh miliknya.
"Bukan begitu," senyum manis tersungging di bibir Deon, "hanya saja berkunjung pagi-pagi sekali bukanlah hal yang sopan kak."
Cruel terdiam, bukan karena ia tersinggung atas ucapan Deon yang secara halus mengatainya 'tidak sopan' tapi karena Cruel sedang mengamati Deon.
'sekarang Deon semakin bertambah tinggi, namun wajahnya masih saja pucat.' cruel menghela nafas panjang, bagaimana caranya supaya tubuh adiknya ini dapat kembali sehat?
"Ayah dan ibu memintamu untuk sarapan bersama," Cruel berkata menatap wajah Deon lamat-lamat, "ada hal yang ingin mereka sampaikan."
Setelah mengatakan hal itu Cruel berbalik, meninggalkan Deon yang masih setia berdiri di tempatnya. Tak lama kemudian pintu di tutup, Deon menghempaskan tubuhnya ke kasur.
"Menyebalkan, mengapa mereka terus bersikap sok baik begitu?" Deon bergumam, sesekali memejamkan matanya kala panas di dadanya kian bertambah.
***
Di sebuah rumah tua yang kini penuh dengan energi kehidupan, Kane dengan telaten mengajari anak-anak yang nantinya akan menjadi bawahan Deon tentang strategi perang. Benar Kane tidak hanya mengajarkan mereka cara mengunakan pedang, tapi Kane juga mengajari mereka cara menggunakan otak mereka dengan benar, baik itu ilmu politik, sejarah, penghitungan biaya, bahasa negara lain dan tentunya strategi perang, serta jangan lupakan tentang cara-cara bersikap seperti bangsawan. Hal itu berguna tak kala mereka nantinya menjalankan tugas untuk menyamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/364746832-288-k664666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
disaster returns
Fantasy[i'm not that kind of Talent] Perang, Kata yang menggambarkan kekejaman, kesengsaraan, penderitaan, dan kesedihan yang mendalam. Deon tak pernah sekalipun ingin terlibat perang, tapi sekarang dia harus memilih antara ras manusia atau iblis, namun se...