Di dunia dimana semuanya tampak memuakkan, suasana kelabu dalam tiap langkah yang diambil menuju gerbang kemonotonan. Kebosanan abadi yang takan pernah hilang sampai diri ini di kubur di tempat peristirahatan.
Seharusnya begitu.
Seharusnya hari ini Edoardo masih menelusuri langkah-langkahnya dalam jalan panjang gerbang kebosanan, seharusnya hari ini dunia masih merupakan kelabu di matanya, seharusnya ia terus merasakan rasa pahit kehidupan setelah ditinggal orang terkasih yang selama ini selalu merawatnya dengan sepenuh hati, pamannya, Edoardo seharusnya tidak boleh bahagia.
Tapi disinilah dia sekarang, mengikuti langkah permata yang di tinggalkan pamannya, langkahnya berhenti di belakang kerumunan yang tak terhitung jumlahnya.
"Paman kita harus sampai di depan bagaimana pun caranya." Kepala kecil itu menoleh ke arahnya, rambutnya yang di kuncir dua bergoyang. "Ayo cepat paman."
Anak itu, Alethea, menarik tangannya, membuatnya terhimpit di tengah sesaknya kerumunan. Saat gerbang hitam terbuka seluruh kerumunan serentak berjalan masuk, saling mendorong satu sama lain, berebut tempat terdepan untuk menonton sang idola.
Sesampainya di dalam Edoardo dapat melihat panggung megah, panggung yang akan menjadi penentu bagi mereka yang ingin menjadi seorang idol. Panggung itu di hiasi dengan banyak lampu, menyilaukan mata, sementara di tengah panggung itu ada seorang pria tampan dengan jas hitam serta rambut yang di tata rapih sedang berdiri sambil memegang microfont, siap memandu acara.
"Selamat datang semuanya di acara Shine as a star!" Pria itu membuka, sementara penonton berteriak. "Saya Lee Donghae yang akan memandu acara pada malam ini!"
"Seperti yang kalian semua tahu, para calon bintang ini telah menyiapkan penampilan spesial untuk kalian!" Pria Lee Donghae itu kembali berbicara, "Ini dia urutan tampil pada malam hari ini."
Layar besar di panggung menyala, menampilkan nama-nama asing yang tidak di ketahui Edoardo.
"Tim pertama yang akan tampil yaitu dreamer, di urutan ke-2 ada Memorizes, kemudian ada Latuna, Wizard, dan yang terakhir ada Enigma!" Lee Donghae membacakan urutan tampil, sementara penonton terus bersorak tidak karuan membuat Edoardo meringis akibat telinganya yang berdengung.
"Langsung saja mari kita saksikan penampilan dari tim dreamer! Beri tepuk tangan yang meriah." Lee Donghae menyingkir kemudian sekelompok anak muda berjumlah lima orang dengan pakaian kasual hitam putih dan juga beberapa properti yang menghiasi tubuh mereka berjalan masuk.
Para pemuda itu membungkuk, kemudian salah satu di antara mereka yang mungkin adalah seorang pemimpin mengucapkan beberapa kata yang sama sekali tidak menarik bagi Edoardo. Kemudian musik di putar, sekelompok orang itu mulai menari, sebuah tarian yang sama sekali tidak berarti bagi Edoardo.
Edoardo sebenarnya mempunyai sebuah rahasia kecil yang tidak diketahui oleh siapapun, bahkan oleh para ponakannya, rahasia itu sebenarnya adalah buta nada. Benar Edoardo sama sekali tidak bisa membedakan nada-nada dalam musik, jadi bagi Edoardo suara musik yang diputar terasa seperti rengekan keponakannya ketika tidak diizinkan untuk makan-makanan manis.
Selama Edoardo termenung dalam pikirannya, pertunjukan terus berlanjut, para penonton bersorak untuk idola mereka, dan disinilah kita berada di penghujung acara.
"AAAA!! Akhirnya Deon!!" Alethea dan banyak orang lainnya berteriak ketika pemandu acara mulai memanggil tim terakhir.
Edoardo diam-diam mengamati, dan kemudian tatapannya jatuh pada seorang pemuda dengan rambut putih dan mata merah. Konsep tim ini mungkin adalah kerajaan, hal itu bisa diketahui karena tim ini memakai pakaian pangeran, tapi yang paling menarik bagi Edoardo adalah satu-satunya yang memakai pakaian pangeran berwarna putih hanyalah pemuda dengan rambut putih itu, sementara rekan tim yang lainnya memakai pakaian berwarna hitam bercampur merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
disaster returns
Fantasía[i'm not that kind of Talent] Perang, Kata yang menggambarkan kekejaman, kesengsaraan, penderitaan, dan kesedihan yang mendalam. Deon tak pernah sekalipun ingin terlibat perang, tapi sekarang dia harus memilih antara ras manusia atau iblis, namun se...