Siapa yang mau lihat Deon pake baju maid? Cari tau caranya dengan membaca teater kecil di bagian akhir<3
***Rasanya seperti jiwanya di paksa keluar dari raganya tiap kali adiknya bertingkah, apalagi jika adiknya bertingkah lucu. Entah kenapa setelah pulang dari perjamuan istana, Deon tak lagi menampilkan aura mencekam, justru sebaliknya sekarang adiknya ini sering kali bertingkah lucu.
Begitupun sekarang ketika mereka sarapan bersama, rasanya Cruel senang sekali setelah sekian lama dia tak melihat adiknya di meja makan kecuali makan malam.
Lihatlah betapa lucunya Deon ketika mengunyah makanannya, atau ketika Deon cemberut saat ada sayuran di piringnya.
'lucu sekali lucu!'
Cruel memakan makanannya tanpa bisa berhenti melirik Deon, adiknya adalah malaikat, malaikat yang dikirimkan Tuhan padanya.
Suasana pagi ini begitu cerah, sangat sesuai dengan suasana hati Cruel yang sedang berbunga-bunga akibat perubahan sikap Deon yang kembali membaik.
'kalau terus seperti ini mungkin aku akan bisa lebih dekat dengan Deon.' Pikirnya, sampai pikiran itu dengan cepat di hancurkan oleh ucapan Deon berikutnya.
"Ayah, ibu." Panggil Deon di sela-sela makannya, "Aku ingin punya teman."
Terkejut. semua orang terkejut mendengar pernyataan Deon.
"Siapa yang ingin kamu jadikan teman nak?" Tanya countess Hart setelah tersadar dari keterkejutannya.
"Yang mulia pangeran ke-9." Ucap Deon tanpa ragu-ragu, bahkan matanya tampak berbinar-binar.
"Tidak." Tolak count Hart cepat.
Mendengar itu Deon menunduk lesu, bahkan matanya tampak berkaca-kaca. Melihat Deon yang hampir menangis Cruel dengan cepat membuka mulutnya, "Kamu bisa memilih teman lain selain yang mulia, Deon."
Count dengan cepat mengangguk, "Kamu bisa berteman dengan siapapun kecuali keluarga kerajaan."
"Tapi aku ingin berteman dengan pangeran ke-9!" Air mata turun ke pipi Deon, bahkan suaranya terdengar parau.
Cruel menjatuhkan alat makan di tangannya karena panik, 'Tidak! Mengapa adikku menangis?!"
"Adikku berteman dengan pangeran ke-9 bukanlah hal baik." Cruel mencoba menenangkan Deon, "kamu mungkin tidak tahu karena masih kecil, tapi berteman dengan keluarga kerajaan dapat membuatmu dalam bahaya."
Deon memandang Cruel dengan pandangan berlinang air mata, "Tapi aku hanya ingin berteman dengan pangeran ke-9! Lagipula dia juga baik kok!"
"Berhenti merengek seperti anak kecil Deon." Ucap count tegas, "itu bukanlah sesuatu yang dapat kamu minta, jangan melewati batas."
Cruel mengalihkan pandangannya pada ayahnya, 'kenapa ayah harus mengatakan hal itu sih?!'
Deon membanting meja makan, kemudian berlari keluar dari ruang makan sambil terisak.
***
Cruel mengayunkan pedang kayunya dengan kesal, Deon telah mendiaminya selama 2 hari, bagaimana mungkin dia tidak kesal?
Selama 2 hari terakhir, Cruel telah mencoba untuk menjelaskannya pada Deon, tapi Deon sama sekali tidak mendengarkannya, bahkan Deon menatapnya dengan tatapan kesal.
'Sialan! Sialan! Sialan!' Cruel semakin mengeratkan genggaman pada pedangnya, 'ini semua salah pangeran itu!'
'apakah yang mulia menggunakan sihir hitam untuk memelet adikku?' Beraninya yang mulia melakukan hal itu pada adiknya, aura mencekam menguar dari tubuh Cruel. Gara-gara hal tersebut Deon tak mau lagi makan bersama! Bahkan Cruel sering melihat makanan yang di bawa keluar oleh pelayan dari kamar Deon masih utuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
disaster returns
Fantasy[i'm not that kind of Talent] Perang, Kata yang menggambarkan kekejaman, kesengsaraan, penderitaan, dan kesedihan yang mendalam. Deon tak pernah sekalipun ingin terlibat perang, tapi sekarang dia harus memilih antara ras manusia atau iblis, namun se...