9.TIDAK JADI PERGI

2.2K 80 0
                                    

HALO SEMUA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN COMEN DI SETIAP CHAPTER NYA YA...

---------🌹
                SELAMAT MEMBACA

.

.

.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara langkah kaki dari lantai atas membuat satu keluarga yang sedang bercanda ria sambil menoton tv itu beralih menatap ke asal sumber suara, senyuman yang awalnya melengkung indah di b1bir mereka seketika hilang, saat melihat siapa yang turun dari lantai atas.

Frans menatap zella yang turun dengan fashion tidak seperti biasanya, baju kaus hitam yang agak kebesaran, celana yang berukuran pendek namun besar berwarna coklat, rambut digerai, topi berwarna hitam, dan jam tangan hitam yang terlihat mahal di lengan kiri zella, seketika aura cool yang zella keluarkan membuat mereka semua terpaku.

"𝘡𝘦𝘭𝘭𝘢?" batin Ayu.

"𝘈𝘯𝘫*𝘮! 𝘯𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘰𝘬 𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘺𝘢," batin twin V.

"𝘈𝘶𝘳𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 ... 𝘢𝘩𝘬 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢, 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯," batin Frans yang tengah memikirkan sesuatu.

"𝘡𝘦𝘭𝘭𝘢? 𝘤𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮-𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘢𝘬𝘦 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘪𝘯𝘪𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘬 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬-𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘱𝘴𝘺**𝘱*𝘵 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘢𝘳*𝘩 𝘣𝘰𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯," batin Shyla.

"𝘡𝘦𝘭𝘭𝘢!," batin Raden yang hanya menyebut nama zella saja.

Frans melirik jam tangannya, pukul 09:41 hampir tengah malam dan zella ingin keluar rumah? mau apa gadis ini keluar rumah jam-jam seperti ini.

Zella berjalan santai melewati mereka, tak peduli dengan tatapan-tatapan yang mereka berikan.

"Mau kemana jam segini?" tanya Frans dengan sedikit menyentak, membuat zella menghentikan langkahnya, ia berbalik menatap Frans dan yang lain.

"Jam segini, cewek keluar rumah? apa kata tetangga nanti, gak baik juga kalau keluar malam-malam apalagi sendiri," timpal Shyla menatap zella mengejek.

"Jangan bilang mau ngej*l*ng ya?" sambung Vino.

"Lo udah mulai ngelakuin hal-hal diluar batas, mau jadi cewek model apa lo," sambung Vano.

"Pastinya cewek yang gak baik-baik," sambung Raden mengejek.

"Untung tadi kami udah urus kartu keluarga tadi, dan nama kamu dicoret dari keluarga Smith, jadi terserah kamu mau ngelakuin apa aja yang kamu mau, entah itu jadi pe**c*r sekali pun saya gak peduli, intinya gak merusak nama keluarga saya," ujar Ayu dengan sinis.

Zella memutar bola matanya malas, lalu apa hubungannya denga dia, toh zella pun sebenarnya Ara, jadi mereka memang tidak memiliki hubungan apapun, walaupun darah yang mengalir ditubuhnya itu adalah darah dari Frans dan Ayu.

"Mau klarifikasi duluh atas pernyataan yang kalian lontarkan tadi?" tanya zella  dengan santai membuat mereka semua menjadi kaget, apa gadis ini tidak sedih? marah? atau raut wajah yang takut karena ia sekarang sudah bukan lagi anggota dari keluarga Smith.

"Maksud anda apa?" bukannya menjawab, Frans malah balik bertanya. Zella tersenyum lalu ia membuka topinya. (Beh damage nya pasti auto jungbar nih buat para cowok).

"Pertama, pertanyaan dari 'TUAN' Frans, jadi TUAN Frans yang ter-hormat, apakah anda peduli jika saya keluar larut malam? apakah anda khawatir dengan saya? tentu anda akan menjawab 'tidak' lalu atas dasar apa anda bertanya seperti itu," ucap zella menekan setiap kalimat formal yang ia keluarkan.

Frans mendadak kaku, baru pertama kalinya zella  menjawab dia dengan kalimat seperti itu, bahkan duluh memanggil namanya saja zella  tidak berani tapi sekarang apa? Zella malah memanggilnya dengan panggilan 'Tuan Frans' rasanya mustahil.

"Yang kedua, dari saudari saya Shyla yang baik hati, apakah anda tidak ingin mengoreksi diri? anda saja kalau keluar rumah kadang tidak pulang, sekalinya pulang pasti bauh alkohol, bahkan tanpa anda sadari anda sudah menjadi bahan omongan tetangga loh."

"Oh bukan ...  bukan lagi tetangga tapi satu warga yang sering melihat kelakuan anda," ucap zella  dengan suaranya yang lembut namun berisi kalimat sindirian yang sangat pedas, Shyla diam tak berkutik, ia tidak menyangka  jika zella akan mengucapkan kalimat seperti itu.

"Yang ketiga, dari tuan muda Vino, apakah selama ini anda selalu melihat saya keluar dengan pria yang berbeda-berbeda, padahal selama ini selain ke pasar, ke sekolah, membelikan kalian makanan, saya tidak pernah keluar rumah," Vino terdiam.

Benar, memang selama ini zella hanya keluar rumah jika ada yang penting saja, misalnya pagi ia ke sekolah, jika hari libur ia ke pasar, dan jika ia keluar malam mungkin hanya jam 07:00 ia keluar untuk membelikan Shyla cemilan atau jajanan lain.

"Yang keempat, dari tuan muda Vano, sebenarnya yang selama ini melakukan hal-hal yang di luar batas itu saya ataukah anda? anda yang setiap hari bersama saudara dan ratu anda ini membully saya di sekolah hingga sakit, apakah itu tidak diluar batas, penyiksaan yang kalian lakukan selama ini hingga saya koma, apakah itu tidak di luar batas?"

"Penghinaan, caci ma*i yang selama ini kalian lontarkan hingga dokter mengatakan bahwa mental saya terganggu dan hampir gila apa itu tidak di luar batas, ohh ayolah anda ini masih muda tuan Vano, berpikirlah sebelum mengatakan itu," Vano diam tak berkutik, ia kembali memikirkan saat dia dan keluarganya membuat zella adik kandungnya sendiri tersiksa karena mereka.

"Yang kelima, dari tuan muda Raden, kalau saya bukan perempuan yang tidak baik-baik, maka anda lah yang akan menjadi sasaran saya berikutnya, dan rencana saya tidak akan pernah gagal, jadi anda juga harus berpikir sebelum berbicara," ujar zella tersenyum lembut pada Raden, Raden memalingkan wajahnya, malu rasanya jika ia menatap zella.

"Dan terakhir dari Nyonya Ayu yang terhormat, saya tidak peduli jika saya dikeluarkan dari keluarga ini, toh kita juga tidak memiliki hubungan apa-apa, apa anda berpikir bahwa saya akan menangis, lalu saya akan memohon dengan berlutut dihadapan kalian? jika anda ingin tau apa yang ingin saya katakan selama ini, maka dengarkan baik-baik, anda bukanlah ibu saya, sekalipun anda yang melahirkan sosok yang sedang berbicara ini, dan sekalipun darah anda mengalir dalam tubuh sosok ini, tetap anda bukanlah ibu saya, saya tidak memiliki seorang ibu yang pilih kasih seperti anda."

Skak! Ayu diam seribu bahasa, dadanya terasa perih saat zella mengatakan bahwa dia bukanlah ibu kandungnya, jelas-jelas bahwa ia yang melahirkan zella, lalu kenapa zella  berbicara seperti itu seolah-olah mereka memang tidak memiliki hubungan apa-apa.

"Cih sudahlah, saya lelah berbicara panjang lebar tapi sayang, hati kalian sudah sekeras batu, but ... bersyukur loh kalau saya mau bicara panjang lebar sama kalian, padahal semua orang mau denger kalimat panjang dari saya, ahhh saya lupa, saya duluh sering bicara panjang lebar seperti ini, tapi tidak pernah dihargai."

"Yasudah saya akan kembali ke kamar,  jadi malas mau keluar rumah lagi, padahal niatnya tadi ingin keluar dan tidak pulang lagi, tapi menyangkut sudah malam juga, dan nona Shyla yang dengan perhatiannya melarang kalau cewek tidak baik keluar malam, jadi besok saja, sekalian malam ini saya beres-beres, sepertinya kalian sangat senang jika saya keluar dari rumah ini, bicara apa saya ini, tentu saja kalian senang," setelah mengatakan itu zella langsung pergi meninggalkan mereka dan menuju kamarnya.

Ya begini lah Ara,gadis dingin yang tak banyak berbicara, dan sekalinya berbicara bisa dipastikan lawan bicaranya bungkam.
.
.
.
------------🌹

Bersambung:

TRANSMIGRASI QUEEN MAFIA [SEKAR×SEARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang