30.DIJEBAK

1.3K 47 0
                                    


   
               SELAMAT MEMBACA

         

Malam tiba, seperti biasa zella berbaring di kasurnya sambil memainkan handphonenya.

Prang!

Zella tersentak  kaget saat mendengar bunyi seperti kaca yang dibuang batu, sepertinya itu dari arah balkon.

Dengan penasaran zella segera beranjak dari kasur dan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.

“Wah parah, kaca balkon gue dipecahin,” kaget zella

Ia melihat sebuah gumpalan kertas yang diisi dengan batu, dengan malas zella mengambilnya karena sebenarnya ia juga penasaran.

-Isi surat-
'𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚞 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚘 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝, 𝚝𝚎𝚖𝚞𝚒 𝚐𝚞𝚎 𝚍𝚒 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚇𝚇𝚇 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒𝚊𝚗'

Setelah membaca surat, spontan zella berlari keluar kamar sambil mengenakan jaket kulit berwarna hitam tak lupa dengan kunci motor yang selalu berada di saku celananya.

“Mau kemana dia malam-malam gini, apa gue ikutin aja,” gumam Raden saat melihat zella berlari dengan tergesa-gesa.

Dengan rasa curiga, Raden memutuskan untuk mengikuti zella.

***

Saat sampai di tempat yang di tujukan,zella segera turun dari motornya. Ia melihat sebuah rumah kosong yang nampaknya sudah lama tidak dihuni, dengan langkah lebar zella mulai berjalan masuk ke dalam rumah kosong itu tanpa ada rasa takut dalam dirinya.

Sepeninggal zella, Raden juga berhenti di depan rumah kosong, keningnya mengkerut, ia lihat motor zella tengah di parkir di sana, tapi ia tidak melihat dimana zella.

“Ngapain dia kesini, bukannya dia takut dengan suasana kaya gini? Ditinggal sendiri pas siang aja takut, kenapa tiba-tiba dia datang di tempat kaya gini,” gumam Raden sembari melihat sekeliling. Ia memilih untuk diam di tempat sambil menunggu munculnya zella.

Sedangkan di dalam rumah itu, zella nampak santai saat tiba di sebuah ruangan yang minim cahaya dan tidak ada siapa-siapa disana.

“Hai.”

Zella berbalik melihat beberapa orang dengan pakaian tertutup dan berjalan mendekatinya, ia juga melihat dua buah pis4u dan pist0l di tangan ketiga orang itu.

“Perempuan bodoh, ternyata gampang banget yah buat mancing cewek sok cool ini buat datang kesini,” ucap orang yang sedang membawa pis4u.

Bisa zella tebak dari postur mereka bertiga semuanya perempuan. Dan zella juga bisa menebak jika mereka adalah Shyla yang membawa pist0l, Sari yang membawa pisav dan Jeni yang membawa kedua benda tajam itu.

“Gak kebalik?” jawab zella masih santai.

“Wow! Sepertinya lo emang gak takut sama situasi seperti ini,” tawa Sari meledek.

“Jangan pikir gue gak tau siapa kalian. Haha Shyla-Shyla lagi dan lagi lo bertindak sebagai seorang pengecut, kasian sih gue sama lo, cuma di peralat sama orang lain,” cecar zella meledek.

“Cih  pinter juga lo, gausah banyak bac0t, ada pesan terkahir sebelum lo nyusul kembaran lo?” Shyla melepas masker yang ia kenakan. Kemudian tersenyum sambil menodongkan pist0l tepat di dada zella.

Zella terkekeh, ia memandang Shyla dengan mengejek, ia bukan orang bodoh ia sadar jika Raden sedari tadi mengikutinya dari tadi.

Bugh!

“B4JINGAN LO,” bentak Shyla memberikan satu bogeman di pelipis zella.

Zella tidak membalas ataupun mengeluarkan senjata yang ia bawa juga untuk berjaga-jaga, ia memiliki sebuah rencana.

“Gue akui lo emang licik Shyla, tapi lo juga harus akui kalau gue lebih licik dari lo, kena tembak dikit gak ngaruh lah.”zella menarik lengan Shyla kemudian.

Dor!

Set!

“Ahkk!”

Brak!

“S-Shyla?”

Zella menyeringai. “Selamat menderita nona,” gumam zella.

Bruk!

Saat itu juga kesadaran zella hilang seketika, ia ambruk ke lantai, namun ia rasa seperti badannya sedang di tahan oleh seseorang yang ia yakin itu pasti Raden.

.

.

.

BERSAMBUNG:

TRANSMIGRASI QUEEN MAFIA [SEKAR×SEARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang