HALO SEMUA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN COMEN DI SETIAP CHAPTER NYA YA...---------🌹
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
Pagi yang cerah, sinar matahari menembus kaca membuat tidur seorang zella terusik.
“4njirr gue telat!” Teriak zella spontan berdiri dengan nyawa yang masih belum terkumpul.
“Ihhh abang! Kenapa gak bangunin zella hah!” Lanjut zella berteriak kala dirinya tidak mendapati Gavin di kamarnya, pasti pria itu berangkat pagi sekali.
Tanpa menunggu lama ia bergegas ke kamar mandi, ia mengutuk Gavin karena tidak membangunkannya. Setelah semuanya siap zella keluar dari kamarnya dengan sedikit berlari.
“Selamat pagi nona.”
Zella berhenti saat mendengar suara yang menyapanya, ia berbalik mendapati seorang wanita sepertinya seumuran dengan Gavin. Apakah dia teman kerja Gavin? Tapi setahu zella, Gavin tidak pernah mengajak teman kerjanya ke Apartemen.
“Maaf membuat nona terkejut, saya hanya mau mengantarkan sarapan untuk nona sesuai perintah tuan Gavin, ini juga ada surat yang di titipkan tuan.” Ucap wanita itu. Tunggu, terkejut? Zella bahkan tidak bereaksi apa-apa saat melihat orang asing ini.
‘Pede amat!’ Pikir zella.
Zella mengambil surat dari tangan wanita itu. Ia melihat dengan teliti setiap huruf pada kertas tersebut. Memang ini adalah huruf Gavin, yang berpesan untuk ia harus sarapan dulu sebelum berangkat ke Sekolah. Tapi siapa wanita ini, kenapa dia bisa berada di sini. Zella kembali menatap wanita itu seperti mengintimidasi.
“Aaa ... A-anu nona, ja-jangan menatap saya seperti itu, saya hanya ingin mengantar sarapan untuk nona, dan tuan Gavin berpesan agar saya menunggu nona di sini,” ujar wanita itu yang tahu maksud dari tatapan zella.
“Hm thanks,” ucap zella mengambil makanan dari tangan wanita itu.
“Lo boleh pergi,” lanjutnya.
“Baik nona, permisi.”
Wanita itu segera pergi meninggalkan zella, ia cukup jantungan dengan tatapan zella tadi. Yaah mau bagaimana lagi, zella bukanlah orang yang ingin ribet-ribet apalagi untuk berbicara yang menurutnya tidak penting, cukup dengan tatapan saja ia bisa tahu apa yang ingin dikatakan orang itu padanya.
Tling!
Bunyi notifikasi dari aplikasi berwarna hijau milik zella, membuat ia segera mengambil benda pipih itu dari saku roknya. Bang Apin nama kontak itu disertai emot batu, Itu adalah Gavin.
[“Udah belom sarapannya?”]
Zella membaca isi pesan itu. Ia pun membalas pesan dari Gavin.
[“Gausah banyak nanya, awas aja entar, tega banget gak bangunin zella.”]
Ohh ternyata gadis ini masih dendam pada Gavin. Mampuslah kau Gavin, siap-siap mendapat amukan zella.
***
Brum!
Brum!
Deruman motor ninja milik zella menarik perhatian para murid yang masih berkeliaran di luar sekolah.
“zella bener-bener udah beda yah sama yang duluh.”
“Yoi makin hari makin beda.”
“Gue sih mending milih zella yang sekarang, yang duluh juga cantik kok, hanya dia lebih di tind4s sama kakak-kakaknya karena penampilan dia, kalau sekarang bukan hanya penampilannya yang berubah sifat dia juga berubah, dan lebih baik kayak sekarang biar dia gak mudah di tind4s.”
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI QUEEN MAFIA [SEKAR×SEARA]
RandomWARNING!! Sedang memperbaiki isi cerita karena typo bertebaran!! Kisah seorang gadis yang bertansmigrasi ke tubuh orang lain untuk membalaskan semua dendam nya terhadap orang orang yang menyiksanya. Apakah dendam itu akan terbalas? Yuk baca cerita n...