GYTK, JLMK [BL]

Bab 3: Meningkatnya Kemarahan Sang Murid

Begitu suara itu terdengar, semua orang merasakan ada sesuatu yang kabur di depan mata mereka, dan tiba-tiba, sesosok tubuh muncul di tengah kerumunan. Bahkan murid senior di tahap Golden Core sangat terkejut karena dia tidak merasakan apa-apa sebelumnya.

Orang ini tidak mengenakan pakaian kelas murid mana pun, tetapi mengenakan satu set jubah setengah lengan berwarna biru laut dengan pola bambu putih di ujungnya, dan di bawahnya, dia mengenakan kemeja lengan lebar berwarna putih gading. Inilah yang dipilih Pan Liang untuk mendandani Lin Yifeng saat dia tidak sadarkan diri, dan harus dikatakan bahwa Pan Liang memiliki mata yang bagus. Ini melengkapi penampilan Lin Yifeng yang sudah luar biasa, membuatnya tampak lebih elegan dan halus, menonjol dari kerumunan.

Dalam Sekte Lingyun, begitu seorang kultivator mencapai tahap Golden Core, mereka bebas berpakaian sesuka hati, tanpa batasan apa pun. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa orang ini, dengan penampilan dan sikap yang begitu halus, memiliki tingkat kultivasi yang melampaui tahap Golden Core. Namun, bagi para murid Batin dan Bernama saat ini, ini adalah orang asing yang wajahnya tidak mereka kenali. Namun, dengan penampilan yang begitu tampan dan sikap yang luar biasa, jika mereka pernah melihatnya sebelumnya, mereka pasti akan mengingatnya.

Siapakah dia?

Namun, meskipun dia adalah seorang kultivator yang tampan, tatapannya dingin, dan aura yang terpancar darinya bahkan lebih dingin. Tanpa dia perlu berbicara atau memberi isyarat dengan matanya, aura dan tekanan yang kuat membuat semua orang yang hadir merasa takut. Terlepas dari berapa banyak keraguan yang mereka miliki di dalam hati mereka, pada saat ini, keheningan berkuasa.

"Kamu..."

Murid penguji tercengang sejenak sebelum seseorang angkat bicara, tapi sebelum kata "siapa" bisa diucapkan, "!" Teriakan kaget datang dari tetua Golden Core di sampingnya. Ekspresinya yang sebelumnya ceroboh sekarang dipenuhi dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan. Dia menunjuk dengan jari gemetar ke arah pemuda yang tiba-tiba muncul dan tergagap, "K-kamu... kamu, apakah Wang... Wang shixiong?"

Lin Yifeng dengan tenang menjawab, "Benar, terima kasih, Liu shidi, karena masih mengingatku."

Meskipun dikelilingi oleh para penonton dan merasakan tekanan yang luar biasa di dalam hati, Lin Yifeng masih mempertahankan wajah poker. Dia ingat tetua ini bernama Liu Jing, yang berada di tahap awal Golden Core. Menurut senioritas, dia adalah Shidi kepada Wang Jinlu. Biasanya, dia lebih dekat dengan Zhao Yuan, jadi keduanya menutup mata terhadap tindakan Zhao Yuan. Karena dia tidak berbicara, murid penguji lainnya juga tidak berani berbicara.

Kata-kata Lin Yifeng menyebabkan gelombang kejut lain di seluruh hadirin, menyebabkan keributan. Mungkinkah pemuda tampan di depan mereka adalah Wang Jinlu shibo yang dulunya tidak berguna, yang telah disambar petir dan tidak sadarkan diri selama berhari-hari sebelum tiba-tiba mendapatkan kesempatan yang luar biasa, tidak hanya mendapatkan kembali masa mudanya tetapi juga sangat memajukan tingkat kultivasinya?

Meskipun ekspresi wajah pihak lain acuh tak acuh, Liu Jing tidak bisa menahan diri untuk tidak merasakan sedikit sarkasme dalam kata-katanya. Bagaimanapun, Liu Jing termasuk dalam faksi yang setia kepada Zhao Yuan, yang selalu meremehkan Shixiong yang tidak berguna ini. Sekarang, Shixiong yang dulunya tidak berguna ini telah mengalami transformasi dramatis, tidak hanya melampaui Liu Jing sendiri tetapi bahkan Zhao Yuan yang sangat berbakat. Wajar baginya untuk mengambil kesempatan ini untuk mengejek mereka yang pernah meremehkannya, bahkan jika itu berarti menimbulkan masalah!

"Apa yang terjadi di sini?"

Tatapan Lin Yifeng menyapu noda darah di tanah dan anak yang terluka sebelum berbalik dengan tajam ke arah murid-murid yang sedang diuji. Bahkan nadanya menjadi tegas. Murid-murid yang bertanggung jawab menundukkan kepala dengan rasa bersalah, tidak berani menghadapi Wang Jinlu yang sekarang atau menunjukkan Zhao Yuan.