11.

536 33 0
                                    

Setelah dua minggu kini hari yang ditunggu tunggu dua keluarga itu akan tiba.

Dimana gus hafiz akan mengucapkan kalimat sakral, pagi ini gus hafiz tengah bersiap memakai baju pengantin yang sudah di siapkan

Sedangkan di tempat lain
Mentari sedang di meka'up oleh MUA, meka'up mentari sederhana dan simple tidak terlalu berlebihan.

Setelah selesai ber mekaup mentari di pasangkan hijab yang menutup dada.

Kini mentari telah selesai, tak lama beberapa mobil datang memasuki pekarangan rumah ayah abraham

Gus hafiz serta keluarga telah sampai di kediaman mentari, mereka disambut oleh kedua orang tua mentari serta kerabat kerabat mereka

Gus hafiz, beserta keluarga memasuki rumah mentari.

Gus hafiz telah duduk di kursi yang sudah disiapkan untuk akad, gus hafiz merasakan keringa dingin serta gugup karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang suami.

"Bagaimana nak?, sudah siap?" tanya ayah abraham kepada calon menantu nya

"In syaa allah siap pa" panggil ayah saja" baik ayah "

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

"Bagaimana para saksi?"

"SAHH!!"

"ALHAMDULILLAH" Ucap gus hafiz karena kini dia sudah menjadi seorang suami dari wanita yang dia cintai.

"Baiklah untuk mempelai wanita dipersilahkan untuk, menemui suaminya" ucap MC

Sedangkan dikamar

"Udah dipanggil tuh, yuk keluar" ucap salsa

"Gue deg degan" ucap mentari " halah jangan deg degan atuh neng udah sah juga" ucap ayana

"Ya tetap aja" udah keluar aja kamu pasti udah di tungguin"

Mereka bertiga keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga satu persatu

Setelah sampai di bawah salsa dan ayana, pergi untuk duduk di kursi tamu, sedangkan mentari pergi menghampiri gus hafiz.

Mentari duduk di sebelah gus hafiz.

"Assalamualaikum" ucap mentari pelan

"Waalaikumsalam zaujati" ucapnya
Mentari yang tidak tau arti dari zaujati pun mengernyit heran
'Siapa zaujati? Pacar gus hafiz ya!, eh tapikan gak mungkin!!' batin mentari sendiri

"Nak cium tangan suamimu" ucap sang ayah

Mentari ragu ragu untuk mencium tangan suaminya itu karena dia tidak pernah bersentuhan dengan lelaki lain selain ayah dan abang abangnya, meski mentari sering bertaman dengan lelaki tapi dia tidak pernah menyentuh maupun disentuh!!

Setelah selesai mencium tangan suaminya, gus hafiz mencium kening mentari yang membuat jantung mentari tidak aman karena perlakuan sang suami.

Gus hafiz menyentuh ubun ubun sang istri dan membacakan do'a:

"Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa 'alaihi."

Setelah itu mereka bergantian memasangkan cincin.

Mentari dan gus hafiz saat ini berada diatas pelaminan menyambut tamu² yang hadir

Banyak dari mereka mengucap selamat termasuk teman teman gus hafiz dan mentari

"Selamat ya fiz udah gak jomblo lagi" ucap regan kepada gus hafiz

"Iya fiz selamat jangan lupa, kasih kami keponakan yang lucu" ucap sena

Matahari BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang