Hari sudah berganti hari, minggu berganti minggu, dan kini sudah genap 1 bulan pernikahan mentari dan gus hafiz, mentari kini sudah menjadi pribadi yang semakin baik, tutur katanya yang semakin sopan, mentari banyak belajar dari suaminya (Gus hafiz)
Di sore yang cerah mentari tengah mendudukan diri di balkon kamarnya seorang diri, mentari meminum jus alpukat buatannya, tak lupa teh disebelah nya, sebelum mentari turun kebawah untuk membuat jus alpukat gus hafiz berpesan untuk dibuatkan teh, setelah selesai mentari membawanya kebalkon kamar mereka sedangkan gus hafiz sedang membersihkan diri di kamar mandi
"Aku harap rumah tangga ku sama seperti awan" gumam mentari sendiri "Mengapa harus seperti awan?" tanya gus hafiz tiba tiba dari arah belakang, mentari melihat kebelakang mencari sumber suara
"Eh mas, sini duduk!" suruh mentari sambil menepuk kursi kayu yang berada disebelahnya, gus hafiz berjalan menuju kearah mentari lalu mendudukan bokongnya disana
"Kenapa harus seperti awan sayang?"
"Em, awan ituu indah dia menghiasi langit dengan bermacam ragam bentuknya!" ucap mentari pada gus hafiz
"Tetapi awak tidak selamanya cerah!"
"Aku tau itu, aku ingin kita bisa sama sama melewati badai dalam rumah tangga kita mas, aku harap kamu selalu terbuka kepada ku dan begitupun juga sebaliknya, aku selalu berterimakasih kepada allah karena telah mengirimkan seorang lelaki yang selalu ada untuk ku, yang selalu membimbingku agar menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya!" tutur mentari pada gus hafiz
"Dan mas juga berterimakasih kepada allah, karen telah dikirimkan istri sebaik kamu!"
"Mas berlebihan!" ucap mentari terkekeh
"Menurut mas itu tidak berlebihan sayang"
"Apasih, itu minum tehnya nanti dingin"
"Iya, makasih ya" ucap gus hafiz lalu meminum teh buatan sang istri
Gus hafiz dan mentari menikmati sorenya di balkon kamar mereka.
****
Dilain tempat, tepatnya di salah satu apartemen.
"Kenapa tidak bisa menemukan nya?" tanya dingin
"Maaf bos, kami sudah berusaha mencari dimana tempatnya tinggal"
"BODOH!" Makinya
"Sekarang kalian cari!!, kalau kalian kembali tidak membawa berita apapun, kalian harus siap menerima hukuman yang akan saya berikan!"
"B-Baik bos" ucap lelaki besar itu
"Nindy dimana kau berada sebenarnya?"
"Nindy kau harus menjadi milik ku!!"
****
Mentari anindya saat ini sedang melamun diatas pasir ditepian pantai, yang ombaknya tidak terlalu besar, dengan angin yang tidak terlalu kencang menambah kesan tenang untuk seseorang yang ingin melepas penat dan lelah mereka.
"Ya Allah aku akan berusaha menyelesaikan ini sendiri, tanpa melibatkan orang orang yang aku sayangii, bantulah aku untuk menemukan jalannya, agar orang yang aku sayangi tidak menjadi korban karena suatu kesalah pahaman!!" ucap mentari sendiri sambil menatap sunset yang indah..
Lama mentari berada disana, menikmati indahnya ciptaan allah swt
"Terimakasih telah memberiku pendamping yang sangat menyayangi ku, yang mampu membimbingku dari buruknya aku yang kemarin" mentari bersyukur karena telah dihadirkan sosok pendamping yang membantunya untuk menjadi lebih baik dari dirinya sebelum nya
"Tak ada kata yang bisa kuungkapkan selain syukur atas nikmat yang kau berikan!"
Mentari berdiri dari duduknya lalu berjalan menyisir pinggiran pantai yang mana sebagian dari pakaian sudah basah dikarenakan terpaan ombak kecil.
Hanyut dalam pikiran nya mentari tidak sadar ada yang sedang memperhatikan nya, mentari berhenti didepan penjual kerang yang sudah di hias dengan cantik, "Mang berapaan satunya?"
"10 rbu aja neng!"
"Beli dua ya mang, yang ini sama yang itu!" tunjuk mentari pada kerang berwarna biru dengan beberapa manik putih yang mengkerlap indah
Saat sudah membeli dua gelang kerang itu mentari pergi dari sana, keluar dari area pantai, mentari memutuskan untuk pulang karena sebentar lagi akan datang waktu magrib.
*****
(Tandain typo)
Janlup komen n vote yaa prenn!!
Makasih yang udah mau baca cerita akuu
See you next bab!
Assalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Baskara
Randomseorang wanita yang hidupnya penuh kasih sayang kedua orang tua serta abang nya, namun karena pergaulan bebas di luaran sana membuatnya menjadi wanita nakal dan toxic sebenarnya wanita tersebut baik hanya saja lisan nya yang kasar membuat beberapa o...