22.

455 24 0
                                    

.
.
.
.
Jangan memberi ku harapan
Jika pada akhirnya kau
Pergi meninggalkan.

Mentari Anindya.
.
.
.
.
.
.
Happy reading.
.
.
.
.
.
........















Siang ini mentari tengah berada di sebuah taman kecil, berada diarea pinggiran kota, di taman itu ada sebuah danau kecil yang berada di ujung taman, mentari mendudukan diri disana menunggu kedatangan seseorang.

Setelah 15 menitan mentari menunggu disana ada seseorang yang memanggil namanya "Nindy?" mentari menoleh ke sumber suara "riel?"

"Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu kembali disini!" ucap azriel antusias "sedang apa kamu disini?"

"Tidak ada, hanya sedang menikmati masa libur kerja!"

Mentari hanya mengangguk menanggapi nya

"Boleh aku berbicara sebentar?" tanya nya pada mentari "bicaralah!"

"Sebenarnya aku menyukai mu sejak pertama kali kita bertemu!"

"Lalu?" tanya mentari dingin

"Maukah kau menjadi istri ku?" tanya azriel

"Maaf azriel aku tidak bisa!" ucap mentari lalu pergi dari sana

"Suatu saat nanti kau akan menjadi milik ku nindy hanya milik ku!" gumam azriel pergi dari sana

****

Setelah kejadian tadi siang mentari memutuskan pulang kerumah nya dan gus hafiz, mentari kesal dengan temannya yang tidak jadi menemuinya.

"Percuma gue nunggu sampe gosong ni badan!" gerutu mentari kesall

"Bngst banget si tu riel dateng dateng bilang gitu, lupa apa dulu pernah ngatain gue, sekarang aja bilang suka!" gerutu mentari mengingat kejadian beberapa tahun silam.

Pintu kamar terbuka menampilkan seseorang dengan celana bahan berwarna hitam dan kaos hitam lengan panjang.

Gus hafiz tak sengaja mendengar ucapan mentari yang berkata kasar "kenapa ngomong kasar, hm?" tanya gus hafiz "Eh mas, udah pulang!" ucap mentari lalu menciumi punggung tangan sang suami

"Kenapa ngomong kasar ya zaujati?"

"Eh, maaf mas gak sengaja, soalnya aku kesel!" ucap mentari dengan wajah cemberut

"Memang nya ada apa?" tanya gus hafiz

"Tadi aku nungguin temen aku ditaman lama banget, tapi dia gak dateng dateng juga, gimana gak kesel coba, udah bela belain nunggu dianya gak jadi datang!"

"sabar sayang, mungkin dia ada kendala yang membuat temen kamu itu tidak bisa menemui kamu!"

"Iya mas!!, mas dateng dari mana?"

"Mas tadi habis ketemu temen mas sayang, dia baru pulang dari yaman!"

"Ganteng gak mas?" tanya mentari pada gus hafiz membuat gus hafiz mengerutkan keningnya "kenapa nanya gitu?"

"Nanya aja mas!, siapa taukan mau jadi suami aku" ucap mentari sambil tertawa pelan

Gus hafiz yang mendengar itu langsung memasang wajah datarnya, gus hafiz beranjak dari duduknya lalu pergi menuju kamar mandi.

"Gitu doang cemburu!"

****

Malam hari sudah tiba, jam menunjukkan pukul 09.00

Rayna keluar dari rumah nya, kali ini rayna menggunakan hijab meski belum sempurna.

(Rayna udah balik kerumahnya ya, jadi udah gak tinggal dirumah mentari dan gus hafiz lagi)

Rayna menggunakan mobil miliknya untuk pergi kesalah satu cafe.

Rayna menancap gas dengan kecepatan sedang

Kini rayna sudah sampai disalah satu cafe yang di tunjukan oleh temannya itu.

Rayna masuk kedalam cafe tersebut mencari keberadaan seseorang, rayna melihat seseorang yang familiar baginya, "al?"

Alvaro mengandarkan pandangan nya kesumber suara yang memanggil nya "rayna!, aku merindukan mu!" ucap nya antusias ingin memeluk rayna "bukan mahram woy!"

"Astagfirullah, lupa!"

(Padahal kan gak boleh berudaan ray al kalian bukan mahram lo haha)

"Jadi kenapa nih kamu nyuruh aku kesini?" tanya alvaro pada rayna

"Kamu taukan aku balik ke indonesia karena mau mencari itu!"

"Memang nya kenapa harus di cari na?, emang belum dicari ya?" tanya alvaro polos

"Alvaro!!" ucap rayna sedikir berteriak

Alvaro tertawa mendengar teriakan rayna "tempat umum na!" ucap alvaro

"Jadi gimana mau gak?"

"Aku sih mau saja, memang nya kenapa kamu mau cari?"

"Nanti aku bilang sama kamu, yang terpenting sekarang kamu udah mau bantuin aku kan?"

"Iya na, aku mau bantuin kamu!"

"Dan satu lagi samuel udah balik ke indonesia dia kembali mau nyelakain mentari!" ucap rayna membuat alvaro sedikit kaget "kenapa samuel mau nyelakain mentari na?, bukan kah mentari sudah menjelaskan semuanya?!"

"Namanya juga samuel, al harus bener sendiri!"

"Iya sih!"

"Udah lah al, aku mau pulang yang penting aku udah bilang ini dan kamu juga mau kan?"

"Iya raynaa, aku mau!"

"Yaudah aku pamit ya!"

"Mau aku anter gak?"

"Gausah al, udah kamu pulang saja sana, takut kemaleman nanti!"

"Iyaa rayna ku!"

"Iwhh, jangan gitu aku geli denger nya al!"

"Hahahaha, iya bercanda!" ucap alvaro sedikit terkekeh "aku pamit ya al, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Rayna pergi dari cafe itu begitupun juga alvaro, mereka kembali kerumah masing masing untuk meristirahatkan diri.














.
.
.
.
.

Haii apa kabar?

Jangan lupa vote n komen!!

Tandain typo!!

Gimana puasa kalian lancar gak?

Pay jumpa

Assalamualaikum.

Matahari BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang