....
Assalamualaikum!!
.
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
.Setelah pulang dari sekolah mentari memutuskan pergi ke ndalem,
Mentari menelusuri jalan menuju ke ndalem banyak yang memperhatikannya, Termasuk santri putra yang berlalu lalang.
Mentari mengetuk pintu rumah tersebut.
Tok tok tok
Setelah mengetuk pintu mentari menunggu beberapa menit, sampai pintu itu terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya, umi salwa
"Assalamualaikum umi" ucap mentari sambil mencium punggung tangan umi salwa
"Waalaikumsalam, masuk nduk" ucap umi salwa mereka berdua masuk ke ndalem
"Umi, mentari udah punya jawabannya" ucap mentari sambil duduk di sofa ruang tengah
"Maa syaa allah, alhamdulillah jadi jawaban kamu apa nduk?"
"Tapi sebelum mentari jawab, boleh mentari bicara sama gus hafiz?"
"Bicara apa? Ucap gus hafiz datang entah dari mana
"Em, gini gus kenapa gus milih aku?, padahalkan diluaran sana masih banyak perempuan yang lebih baik akhlak, agama, dan nasabnya yang setara dengan gus"
"Karena saya ingin nya kamu, biar beribu wanita diluaran sana kalau kamu yang ditakdirkan untuk saya, maka kamulah yang akan jadi pendamping hidup saya, menyempurnakan ibadah saya"
Mendengar ucapan gus hafiz membuat jantung mentari berdisko kencang deg dag dig dug...
"Saya belum bisa masak gus"
"Saya tidak mencari pembantu" ucap gus hafiz
"Saya susah dibangunin bangun gus"
"Kalo saya yang membangunkan, kamu pasti segera bangun"
"Gimana caranya?"
"Setelah kita sah, kamu akan tau"
Mentari bergedik ngeri mendengar kata sah!
"Jadi apa jawaban kamu nduk?"
"Bismillahirrahmanirrahim, mentarii...... Mau umi"
"Alhamdulillah" ucap ibu dan anak itu.
"Besok orang tua kamu datang ke pesantren untuk menjemput kamu nak, dan kami akan kerumah mu untuk melamar mu" ucap abi yang datang dari kama
"Secepat itu bi?"
"Lebih cepat lebih baik" bukan abi yang menjawab melainkan gus hafiz (gus hafiz udah gak tahan mau nikah sama mentari ya gus?)
"Benar nduk lebih cepat lebih baik" ucap umi salwa
"Kalo gitu mentari keasrama dulu ya umi abi, assalamualaikum" mentari mencium punggung tangan umi salwa lalu enyah dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Baskara
Acakseorang wanita yang hidupnya penuh kasih sayang kedua orang tua serta abang nya, namun karena pergaulan bebas di luaran sana membuatnya menjadi wanita nakal dan toxic sebenarnya wanita tersebut baik hanya saja lisan nya yang kasar membuat beberapa o...