48.

228 18 1
                                    

.

"Tidak semestinya orang seperti ku, dicintai oleh seorang gus!, aku hanya seorang santri biasa, tidak sebanding dengan dirinya, yang memiliki ilmu agama dan akhlak yang baik"

~Aqila nirlana

.
.

"Memangnya siapa diriku? Aku hanyalah seorang santri biasa sedangkan Dirinya! dirinya adalah Seorang gus, apa kata orang nanti kalo aku bersama dirinya" ucap aqila tertawa remeh pada dirinya sendiri

Jikaulau tidak memandang itu, Sudah di pastikan, aqila akan langsung menerima gus afif, siapa coba yang tidak mau dengan seorang gus?

Hanya saja, aqila malu pada dirinya sendiri, aqila merasa sangat sangat amat tidak pantas untuk bersanding dengan gus afif

"Qil" panggil mentari bersama sahabatnya

"Ra" ucap aqila langsung memeluk mentari, mereka berempa berpelukan untuk menenangkan aqila

"Hiks" tiba tiba aqila menangis di pelukan mereka

"Eh, kok malah nangis" ucap nana

"Kok, bisa bisanya gus afif mau sama aku, padahal kami jauh berbeda" ucap aqila

"Heii, jangan ngomong seperti itu aqila, tadi kan sudah gus afif, bilang, beliau tidak memandang status, meski beliau gus bukan berarti harus dengan seorang ning" ucap aisyah

"Iyaa, memang benar gus afif, bilang seperti itu, tapi aku sadar diri, aku tau aku siapa" ucap aqila sambil meremas bajunya

"Kamu gak inget? Aku juga seperti itu, gus hafiz melamar aku, padahal aku dengan beliau berbeda" ucap mentari juga mengingat kembali awal dimana mereka akan menikah, tidak terasa air mata itu menetes dari kelopak mata cantik mentari

"Ra, kok nangis?" tanya nana

"Gppa na, aku cuman terharu saja" ucap mentari

"Jangan merasa diri gak pantes ya qil, kita itu sama dimata allah" ucap aisyah pada aqila

Aqila mengangguk saja tanda mengiyakan.

••••••

Setelah kejadian kemarin, gus afif banyak murung

"Gus"

"Eh, umi" ucap gus afif lalu menyalimi tangan sang umi

"Ngapain fif, kok umi lihat, kamu akhir akhir ini sering murung" ucap umi salwa

"Qila mi" ucap gus afif

"Kenapa qila?" tanya umi salwa

"Qila, bilang dia merasa tidak pantas, karena aku seorang gus, memang kalo aku seorang gus aku tidak boleh ya mi menikah dengan qila hiks" ucap gus afif tiba tiba menangis

{Ternyata gus afif, cengeng juga ya sama aja sama abangnya} batin mentari

"Yang sabar fif" ucap mentari yang tiba tiba datang, dari arah luar menuju dapur, umi salwa serta gus afif, tercengang melihat penampilan mentari

"Masyaallah" ucap umi salwa

"Kamu cantik sekali sayang" lanjut umi salwa melihat mentari memakai cadar

"Makasih, umi, umi juga cantik" ucap mentari

"Kamu bisa saja" ucap umi salwa tersenyum

"Rapi banget mau kemana?" tanya gus afif kepo!

"Oh mau keluar, umi ara, izin ya keluar sebentar" ucap mentari

"Loh, memangnya kamu tidak sama suamimu?" Tanya umi salwa

"Ngga umi, aku sama aisyah, Aqila, sama nana" ucap mentari

"Udah izin sama suami mu nduk?" tanya umi salwa

"Belum umi, mas hafiz di telpon gak diangkat angkat" ucap mentari

"Jadi, aku izin sama umi saja" lanjut mentari

"Yadusah, tapi hati hati ya, jangan pulang larut malam" ucap umi salwa

"Siapp! Umii" ucap mentari lalu menyalimi tangan umi salwa

"Ka" panggil afif

"Kenapa?"

"Qila ikut?" tanya gus afif

"Eeh, kenapa? Mau ikut juga?" goda mentari

"Ya gak lah" ucap gus afif reflek

"Iya, bercanda doang kali" ucap mentari

Umi salwa hanya menggeleng saja

"Umi ara pamit ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" balas mereka berdua

••••••

Tbccc

Jangan lupa vote n komen sebanyak banyaknyaa!!

Tandain typo!

See you next bab!

Assalamualaikum.

Matahari BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang