Happy Reading 🙇♀️🙇♂️🌷
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Cincin Pertama Asael˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Pasutri bersama Elkan memandang tiga pemuda di hadapannya dengan tatapan tajam, ke-6 nya sama sama berdiri di sebuah stand sebelum masuk ke hutan terlarang untuk berburu
"Binatang di dalam sana sangat berbahaya, ada baiknya kalian pergi be rombongan membentuk sebuah tim. Bukan apa-apa, pihak berwajib hanya tidak ingin para penyihir elemen mati konyol di dalam sana" nasehat seorang tetua dengan tatapan tenang, menatap mereka tanpa emosi
"Kami bertiga sudah cukup" Thaddeus angkat bicara dengan nada ketusnya
"Memang, kekuatan anda dan teman anda sudah sangat besar, sama-sama level 80 keatas. Namun, anda juga harus memikirkan keselamatan wanita anda, bukankah dia membutuhkan perlindungan? Anda dan teman anda dengan kekuatan paling besar pasti akan sibuk mendapat serangan dari binatang jiwa berkekuatan tinggi, sekaligus menjadi tameng" nasehatnya lagi diiringi senyum tipis
Walau ia merasa bisa menjaga diri, Asael tentu saja tidak ingin mengambil resiko besar. Ia mengelus punggung Thaddeus, menganggukkan kepalanya
"Oke"
Lima pria dengan Asael di antaranya kini berjalan santai mulai memasuki hutan terlarang yang diimbuhi pepohonan besar sepanjang mata memandang. Asael dan Thaddeus saling bergandengan tangan, tanpa memikirkan perasaan empat pria lainnya
"Saya Axel" celetuk pria berambut coklat dengan mata hitamnya membuka suara, mengenalkan diri
"Saya Elkan, ya--ekhm tuan-tuan saya Thaddeus dan istrinya Asael" ujar Elkan mengerti lirikan tajam Thaddeus
"Istri? Aku kira mereka adik kakak, padahal aku ingin mendekatinya" pria berambut gondrong pirang itu terkekeh geli, mengamati Asael lekat
"Jaga matamu!" desis Thaddeus menutupi wajah Asael hanya dengan satu tangannya
"Baiklah baiklah, perkenalkan aku Jovan" ujarnya tersenyum manis
"Dan dia Wobin, dia memang pendiam" Jovan melirik seorang pria berambut ungu kegelapan dengan netra coklatnya
Wobin melirik Thaddeus, mengamati pria itu sebelum akhirnya membuka suara, "kau, berapa levelmu?" tanyanya langsung
"89" Thaddeus menjawab dengan santai, tak memperdulikan keterkejutan ketiganya
"BENARKAH?? astaga aku bertemu orang hebat, bagaimana kau bisa mencapai level sekarang? Hanya tinggal satu level lagi, kau sudah menginjak kepala 9" Axel berujar dengan semangat
"Berlatih, apa lagi?" Thaddeus mendengus, pertanyaan aneh
"Dan Elkan? Berapa levelmu?" tanya Jovan
"86" jawab Elkan seadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Became the emperor's wife
FantasyLorena Khayanza,seorang agent genius yang sedang menjalankan misi penangkapan seorang bandar narkoba harus tewas ditengah aksinya. Ia pikir akan terbakar di api neraka,namun ternyata salah Keajaiban terjadi, dia terdampar ke dalam novel yang sebelum...