13. Beragam tragedi

5.7K 452 0
                                    

Happy Reading 🙇‍♂️🙇‍♂️

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚beragam tragedi˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚beragam tragedi˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Gerimis membuat suasana menjadi dingin dan sedikit tenang karena suaranya yang tidak terlalu berisik,Asael dengan beberapa lembar kertas di tangannya memperhatikan dengan seksama

"Apa yang kau pikirkan?" Thaddeus datang dengan hanya menggunakan jubahnya sehabis mandi,bahkan rambut pria itu masih basah

"Keringkan rambutmu,kau mau mengepel lantai?" Asael mendelik tajam,Thaddeus menurut dengan kembali dan mengambil handuk untuk mengeringkan rambutnya

"Sejauh ini hanya kau yang berani bersikap tidak sopan padaku" Thaddeus mengambil duduk di samping Asael,menatap wajah serius istrinya yang nampak begitu cantik

Dia sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk terus menatap Asael,seperti nya ia sudah menjadi bucin sekarang

"Akan kau apakan putri Elena dan Carlos?" tanya Asael tanpa menatap Thaddeus

"Eksekusi" jawabnya enteng

"Seberat itu? Kesalahannya tidak fatal" Asael berkomentar,Thaddeus melirik Asael kesal

"Jelas-jelas keparat itu mengancam bahkan menghinamu" Thaddeus beraura gelap,Asael menggelengkan kepalanya gemas

Mengambil alih handuk yang ada di gabagn Thaddeus,kemudian berdiri dibelakangnya dan mulai mengeringkan rambut hitam legam beraroma wangi itu dengan telaten

"Tumben baik" Thaddeus menahan senyumnya,dia suka sentuhan Asael yang lembut

"Kau terlalu banyak bicara" gumam Asael, Thaddeus langsung terkekeh mendengarnya

"Kau terlihat banyak tersenyum akhir-akhir ini,kerasukan apa?" tanya Asael ngawur,Thaddeus yang gemas pun mengambil satu tangan Asael,mengecupnya singkat dan lanjut memainkannya seperti anak kecil

"Bagaimana aku tidak tersenyum sementara bidadari ada di sampingku setiap hari?" Thaddeus mendongak,menunjukkan senyum manisnya membuat jantung Asael berdebar hebat

"Keringkan sendiri!" menaruh handuk tepat di wajah Thaddeus yang sedang tersenyum,Asael masuk ke dalam ruangan pribadinya untuk menormalkan detak jantung

"Menggemaskan" Thaddeus bergumam dengan senyuman yang tak pernah luntur, entahlah ia berharap ia bisa terus merasakan kebahagiaan ini bersama Asael

Malam semakin larut,Thaddeus yang baru keluar dari ruangan pribadinya mengernyit heran, apa Asael belum keluar dari ruangannya?

Dengan langkah besarnya ia membuka sebuah pintu bercat putih,dan terlihatlah ruangan luas dengan beberapa rak buku tertata rapi,sebuah meja persegi serta satu singgasana mini di sana. Ada sofa panjang di sekitarnya,sangat bersih rapi dan

Became the emperor's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang