25. Level selanjutnya

1.9K 212 2
                                    

Happy Reading 🙇‍♂️🙇‍♀️

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Level Selanjutnya˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Level Selanjutnya˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Kali ini keenamnya lanjut berjalan melintasi sebuah jurang dengan jembatan kayu besar di sana. Terhitung sudah 4 bulan lebih mereka di sini, kekuatan keenamnya melejit pesat, apalagi setelah memakan tumbuhan itu

"Kira-kira sampai kapan kita disini?" tanya Asael membuka pembicaraan

"Sampai kita benar-benar siap menghadapi musuh" jawab Thaddeus mengelus surai istrinya lembut

"Apa kita belum siap? Seingatku saat leluhur kita menghadapi iblis dulu, mereka hanya mencapai level 90" tanya Asael menatap Thaddeus

Thaddeus berhenti, menyuruh yang lainnya untuk jalan terlebih dahulu. Ia berdiri menghadap Asael, memegang kedua pundak sempit istrinya dengan tatapan dalam

"Itulah sebabnya, aku ingin kisah leluhur terdahulu tidak terjadi lagi pada kita. Aku tidak ingin kehilanganmu, hm?" lembut Thaddeus membuat Asael tersenyum paham

"Aku yakin kita pasti bisa, kita punya satu sama lain" Asael tersenyum cantik, menggenggam jemari besar Thaddeus

"Cepat menyusul!" teriak Elkan yang sudah lumayan jauh

Asael dan Thaddeus pun kembali berjalan dengan senyuman mereka masing-masing

Semuanya terus berjalan-berjalan dan berjalan hingga sampai di sebuah danau yang sangat kuasa dengan sebuah gunung api besar di ujung sana, Wobin trsenyum penuh arti

"Kita sampai di inti hutan terlarang" ujarnya pelan, membuat yang lain terkejut

"Aku tidak menyangka bisa sampai ke sini bersama kalian" Wobin tersenyum penuh arti

"Kau terlihat begitu bahagia, ada apa di inti hutan terlarang ini?" tanya Jovan penasaran

"Dahulu aku pernah mendengar cerita tentang seorang penyihir elemen, mengembara selama bertahun-tahun di hutan terlarang dan sampai di sini. Ia tak sengaja membangunkan sosok naga petir di danau ini, binatang tertua di benua, dan yang paling kuat" Wobin menatap hamparan danau tenang di hadapannya

"Si pengembara bisa selamat, setelah ia mengerahkan seluruh kekuatannya, bahkan bagian tubuhnya banyak yang hilang" ceritanya lagi, kini memandang seluruhnya dengan tenang

"Binatang di sini memang sangat kuat, menjadi incaran banyak penyihir jiwa" Wobin melirik ke sebelah kiri

"Sembunyi, ada yang datang" mereka semua kompak menghilang dari tempat, dan dengan kompak sampai di balik semak-semak sambil mengintai seseorang yang datang dari arah berlawanan

"siapa mereka?" tanya Asael yang sedari tadi tangannya di genggam oleh Thaddeus

"Yang jelas bukan orang baik" Elkan berujar dengan mata tajamnya menatap mereka

Became the emperor's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang