Happy Reading🙇♂️🙇♀️
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Mati lagi? ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Waktu terasa terhenti sejenak,bahkan dua orang yang saling melempar tatapan tajam tak berniat melakukan apapun.Terutama pria gagah setengah abad dengan pedang berlumuran darah,mulutnya setengah menganga melihat bagaimana perempuan yang ia anggap menghancurkan kebahagiaan putrinya, menahan pedang itu dengan tangan kosong
Tes
Tes
Tes
Darah terus menetes,namun seolah tak merasakan apapun,Asael tak kunjung melepas cengkraman nya pada pedang jenderal Topan. Matanya masih menghunus tajam disertai senyum miring yang mengerikan
Entah harus berekspresi bagaimana, Topan takut, terkejut,dan bersyukur tidak ada seorang pun yang berlalu melewati tempat ini, membuatnya berfikir
Aku bisa menghabisinya dengan cepat
"Seorang jenderal berani menyakiti ratunya dari belakang seperti ini? Pengecut sekali" Asael berdecih, bahkan meludah tepat di wajah Topan, membuat pria itu menggeram
"Cih diam kau wanita rendahan,kau sudah menghancurkan kebahagiaan putriku untuk hidup bersama Kaisar. Kau harus mati,masa bodoh dengan hukuman!" Topan menarik pedangnya, membuat luka di tangan Asael semakin parah
Pertarungan tidak adil terjadi,Topan terus menyerang dengan pedangnya sementara Asael hanya bertahan dengan tangan kosong
"Ucapkan selamat tinggal pada dunia" Topan tersenyum miring begitu berhasil menggores pinggang serta lengan Asael,membuat gadis itu meringis pelan
"Kau pikir semudah itu, bedebeh sialan!" Asael kembali maju, berandalkan ilmu bela dirinya dari dunia modern,setidaknya dia berhasil memukul mundur Topan
Menusuk perut pria itu menggunakan sebuah belati yang selalu ia bawa kemana-mana,senyum miring tercetak di bibirnya,walau sesekali meringis merasakan sakit luar biasa
Topan masih berdiri dengan menahan rasa sakit di perutnya yang mengalami luka dalam akibat wanita di hadapannya,dia hampir tumbang. Tapi begitu mengingat sang putri,Topan kembali bangkit dan melancarkan serangan
Sial! Kemana perginya semua prajurit dan pelayan?
Asael kesal sekali,kenapa suasananya juga sangat mendukung dirinya untuk mati yang kedua kali?
Pedang topan hampir saja menembus otak Asael jika saja ia tidak menghindar,ia bahkan bisa melihat pilar yang menjadi sasaran bolong karenanya
Tidak ada kesempatan untuk takut apalagi menyerah,Asael hanya berfikir untuk mencari tempat ramai. Karena bagaimanapun,dia sudah berlumuran darah sekarang
Asael berlari menghindari Topan dengan pedang berdarah nya,sungguh Asael sudah tidak mampu lagi. Dan saat kepalanya mulai berdenging,jantungnya berpacu cepat dan kegelapan berlahan menguasainya
Asael jatuh terduduk penuh kesakitan,air matanya tanpa sadar luruh begitu menyadari Topan sudah semakin dekat dengan pedang yang siap menghabisinya
Mati lagi mati lagi
Asael pasrah,bertahan tidak mungkin apalagi menyerang.Matanya yang memberat melihat Topan yang mengangkat pedangnya tinggi tinggi mengarahkannya pada Asael,menebas tubuhnya
Dan
Sringg
Darah muncrat di mana-mana,dengan mayat mengenaskan tergeletak di sana
Sikit sikit ajjjaaaa
Heheehehehehheheheheh
Jangan lupa sholat ya
Vote nya
Komendonggs
Peypey
KAMU SEDANG MEMBACA
Became the emperor's wife
FantasíaLorena Khayanza,seorang agent genius yang sedang menjalankan misi penangkapan seorang bandar narkoba harus tewas ditengah aksinya. Ia pikir akan terbakar di api neraka,namun ternyata salah Keajaiban terjadi, dia terdampar ke dalam novel yang sebelum...