24. Petir Suci

1.7K 181 0
                                    

Happy Reading 🙇‍♂️🙇‍♀️🌷

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Petir Suci˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Petir Suci˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Kelimanya terus berjalan, sementara Elkan terbang di udara mencari jalan. Setelah mendapat kabar dari Vince, mereka merasa sedikit lega sekaligus sedih, pengorbanan Hannan menunjukkan berapa setianya dia, memberi waktu mereka untuk menjadi kuat Sekuat-kuatnya

Axel, Wobin juga Jovan telah mengetahui jati diri ketiganya. Awalnya mereka menjadi lebih sopan, tapi seiring berjalannya waktu, semuanya mulai terbiasa, bahkan cenderung dekat

Dan kini terhitung sudah 3 bulan selepas pengorbanan Hannan, kekuatan mereka melejit, keenamnya meningkatkan level dengan sangat baik. Walau Asael harus tertinggal, berkat pedang iblis serta latihan kerasnya, ia tak terlalu jauh dari yang lain

"Kita sudah ada di tengah hutan, tingkatkan kewaspadaan" titah Thaddeus diangguki yang lainnya

"Binatang jiwa mana yang mau datang saat kita bersama seorang kaisar level 96 hah?" Jovan terkikik, dilirik malas oleh Axel

"Jangan menganggap remeh binatang jiwa, semakin dalam kita masuk, semakin kuat pula binatang jiwanya. Kita tidak punya alasan untuk tidak waspada, sekalipun kita kuat, karena banyak binatang jiwa yang lebih kuat dari kita" ujar Wobin melirik tajam Jovan

"Aku setuju, apalagi legenda naga biru dan naga merah yang hidup di tengah hutan. Aku yakin, ini titik yang jarang bahkan tak mungkin orang lain gapai" ujar Elkan turun dari udara

"Di depan ada gua, hari sudah mulai malam, kita bermalam di sana?" tanya Elkan, disetujui Thaddeus sambil melirik istrinya yang terlihat lelah

"Aku bantu" Thaddeus tersenyum, membantu Asael berjalan dengan perlahan

"Kekuatanmu banyak terkuras, aku tidak tega melihatnya" Thaddeus berujar lirih, tak kuasa melihat istrinya lemah

"Tidak masalah, setelah beristirahat aku akan baik-baik saja. Hanya saja, pengambilan alih jiwa memang benar-benar menguras tenaga, aku tidak bisa mengimbanginya, benar-benar berharap bisa segera mematahkan kutukannya..." Asael tak lagi berjalan, membiarkan tubuhnya di gendong oleh suaminya, menyandarkan kepalanya di dada bidang Thaddeus dengan nyaman

Dia memang selalu kehabisan energi saat iblis mengambil alih jiwanya

"Aku juga tidak tega melihatmu seperti sekarang" Thaddeus mengecup pucuk kepala sang istri

"Iki jigi tidik tigi milihitmi sipirti ini" ejek Axel diketawai Elkan juga Jovan

Asael mendelik, menatap kesal ke arah tiga pria itu, entahlah ia rasa hanya Wobin yang waras

"Astaga astaga astaga Asa jangan memasang ekspresi seperti itu, sangat menggemaskan, ingin aku gigit hah?" ujar Axel, sontak sebuah sayap merah berapi keluar dari punggung tegap Thaddeus, menutupi wajah Asael dari pandangan para bajingan itu

Became the emperor's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang