4. Pengabdian Madali dan Tyran

8.3K 707 0
                                    

Happy Reading🙇‍♂️🙇‍

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚pengabdian Madali dan Tyran˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Asael dengan setelan sederhana,tentu saja karena ia menyamar.Dia sudah ada di pasar,matanya mengedar mencari sesuatu

Menurut yang dia ingat,di novel ada seorang penjahit kecil yang akan terkenal seiring berjalannya waktu. Namanya Madali,ia tinggal di pinggiran desa

"Sebenarnya kita akan kemana putri?" tanya milea,sedikit bingung majikannya itu melewati pasar dan malah pergi ke ujung desa yang lumayan sepi

Vernon sendiri suah waspada,entah kemana mereka akan pergi. Ia merasa keselamatan putri dan pelayan itu ada padanya,ya walau putri bisa menjaga dirinya sendiri

"Kau akan tau sendiri" mereka terus berjalan, hingga menemukan sebuah gubuk kecil di sana. Asael tersenyum senang,mempercepat langkahnya mendekati gubuk

"Rumah siapa ini putri? Bukankah di sini terlalu berbahaya? Bagaimana jika di dalam ada penjahat?" cerewet Milea,Asael sampai di buat kesal

"Ck! Percaya padaku" Asael mengetuk pintu,yang langsung dibuka oleh seorang perempuan dengan satu putranya. Asael tersenyum ramah,mengulurkan tangannya ingin berkenalan

"Maaf, anda siapa?" tanyanya tanpa membalas uluran tangan Asael,Vernon hendak maju namun dicegah menggunakan lirikan oleh Asael

"Saya Asael Yvaine Alyson,putri Duke Franklin" senyum manis terukir,membuat wanita itu membungkukkan badannya

"Maaf putri,hamba tidak tau jika itu adalah anda" Asael memegang kedua pundaknya,membantunya berdiri sempurna. Kemudian masih dengan senyumannya dia mengelus surai sangat putra,kalau tidak salah namanya Tyran Altafic yang akan menjadi kesatria kelak, dia masih berumur 10 tahun sekarang

"Mari masuk,maaf rumah saya kecil" Madali mempersilahkan

Asael masuk diikuti Milea, sementara Vernon berjaga di depan takut-takut ada sesuatu mencurigakan yang akan membahayakan mereka

"Bagaimana anda bisa sampai kemari putri? Hamba sangat tidak menyangka kedatangan anda" ada binar bahagia di matanya,dia dengan penuh kasih sayang mengelus surai Tyran

Anak berusia 10 tahun namun sudah tampan,netra abu-abu itu terlihat antusias menatap Asael

"Begini,saya membutuhkan sedikit tenaga anda. Eumm,saya berniat membuat sebuah butik,apa anda bersedia membantu?" mata Madali membola,tidak menyangka ada sebuah kesempatan besar datang dalam hidupnya

"T-tapi saya hanya rakyat kecil,putri"

"Ahaa aku tidak mempermasalahkannya,aku tau kau pandai mendesain apalagi menjahit pakaian. Bergabung denganku,kau akan mendapat banyak keuntungan dan pastinya,kehidupan kalian kedepan akan terjamin" sebuah senyum anggun Asael tujukan,Madali mengangguk sopan

"Saya bersedia putri, terimakasih atas kebaikan hati anda" madali tak bisa menyembunyikan wajah gembiranya

"Aku lihat putramu, Tyran memiliki potensi yang bagus. Hmm,aku rasa aku bisa memasukkan dalam akademi Kekaisaran,dia bisa belajar banyak di sana. Anak pintar,belajarlah dengan baik" Tyran memandangnya penuh binar, mengangguk antusias sebagai jawaban

Rakyat biasa tidak bisa bersekolah di Akademi Kekaisaran, namun berkat Asael,Tyran bisa menggapai apa yang dia mau dari lama

"Hamba tidak tau harus berterimakasih dengan cara apa, putri" Madali benar-benar berterimakasih pada Asael

Became the emperor's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang