𝓟𝓡𝓞𝓛𝓞𝓖

8.9K 423 39
                                    

•Maret, MMXXIV•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Maret, MMXXIV•

◇사랑하다◇

Gelenyar tak biasa menyebar hingga ke dalam sukma tatkala sepasang netra berwarna cokelat terang itu bertemu tatap dengan netra berwarna kelabu.

Sekilas ia menjilat bibir bawahnya sendiri, guna menepis kegugupan. Kemudian menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga menggunakan tangannya yang bebas.

"Maaf, Mas. Aku pikir ... hmmm ..." Gayatri tak sanggup melanjutkan kata, sebab otaknya tak sanggup mengelola sabda.

"Gak apa-apa." Priyaduta melepas pegangan tangan pada punggung tangan Gayatri. Pegangan tangan yang tak disengaja.

"Kamu aja yang ambil." Senyuman tipis terlukis indah di wajah rupawan pria berdarah Jerman itu.

"Mas aja, aku gak apa-apa."

Pria itu menggeleng pelan. "Buat kamu aja."

"Makasih, Mas Duta. Aku ke kasir dulu, ya."

Priyaduta mengangguk, diiringi senyuman manis, namun bersamaan dengan itu juga tiba-tiba lengannya telah digandeng oleh seorang perempuan berbalut setelan gaun di atas lutut berwarna biru dongker.

"Duta, udah kelar? Yuk, balik. Di sini agak gerah." Perempuan itu bersuara, nadanya manja sekali, pun tak ketinggalan mengipas wajahnya yang mulai berkeringat.

Sementara Gayatri yang belum sempat melangkah, tak bisa menghempas tatapan dari lengan kokoh yang digandeng mesra seorang perempuan berlipstik fuschia.

Sekilas gadis itu menundukkan kepala, menyamarkan senyuman getir.

"Aku duluan ya, Mas."

Gayatri segera berpamitan dari hadapan Priyaduta dan Kasandra, wanita yang saat ini tengah mengelus lengan si pria tampan.

Tak ada kata yang mampu Priyaduta utarakan, ia hanya mengangguk pelan.

Menatap dalam-dalam punggung Gayatri yang menjauh.

Lalu detik berikutnya merutuki diri disertai rahang yang mengerat. Ia melupakan hal paling krusial.

Ia lupa meminta nomor telepon Gayatri Sekarwangi Cokroatmojo, gadis yang sejak pertemuan mereka di Yogyakarta beberapa waktu lalu kerap mengaburkan akal sehatnya.

Gadis yang diam-diam Priyaduta rindukan sejak pertemuan di Yogyakarta.

◇사랑하다◇


Harumi's Note:

Dari prolog ini kira-kira udah kebaca belum siapa yang jatuh cinta duluan di antara mereka? ^^ ~

Berani Mencinta, Berani Terluka [TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang