•Juli, MMXXIV•
◇사랑하다◇
Setelah menaruh paper bag di atas meja ruang keluarga, Gayatri lantas melangkah menuju area dapur.
Penampilan gadis itu sudah tampak jauh lebih santai dengan sabrina blouse hitam berpotongan pendek di atas pusat dipadu celana jeans highwaist di atas mata kaki.
Rambut hazelnut-nya dikuncir kuda. Riasan wajah sudah dibersihkan, kini wajah jelita itu hanya dilapisi tabir surya dan pelembab bibir.
"Aku bantuin ya, Mas," tutur gadis itu setelah berdiri bersisian dengan Priyaduta, saat ini pria itu tengah mengaduk tumisan daging giling untuk saus bolognese.
Si pria rupawan lantas menoleh, lalu mengulas senyum.
"Kamu duduk aja, Sayang. Bentar lagi Mas selesai." Priyaduta menyahuti seraya menuangkan saus tomat buatannya sendiri ke dalam tumisan daging.
Gayatri menggeleng, ia melangkah mendekati kekasih hati, berdiri menyebelahi pria itu.
"Aku gak bisa cuma duduk diem gitu, Mas. Nanti pikiranku ke mana-mana kayak tadi." Gayatri berujar jujur, ia menggembungkan pipi usai mengakhiri kalimat.
Priyaduta terkikik melihat kegemasan gadis di sampingnya.
"Cantik." Bukannya menanggapi ceracau sang pujaan hati, pria itu justru berujar tak nyambung.
"Apaan, sih!?" Satu tepukan pelan mendarat di lengan kokoh si pria rupawan. Gayatri sebal dibuat-buat, namun pipinya memerah hingga telinga. Tersipu mendengar pujian sang kekasih
"Pakai makeup cantik, gak pakai makeup juga sama cantiknya."
Gayatri memalingkan wajah. Susah payah menahan agar senyuman tak melengkung lebar.
"Selalu cantik."
Ah! Gayatri tidak bisa.
Ia ingin berteriak histeris saat ini juga.
Priyaduta curang sekali. Teramat curang. Melayangkan pujian tanpa henti. Gayatri lelah dibuat salah tingkah.
Gadis itu memilih tak menanggapi sanjungan yang dituturkan kekasihnya. Ia lebih memilih melangkah mundur, lalu memeluk Priyaduta dari belakang.
Tubuh pria itu tentu menegang atas tindakan Gayatri barusan, gadis itu menyadarinya, seketika senyuman tersemat di wajah.
"Terus Mas Duta lebih sukanya aku yang versi mana?" Gayatri menutur tanya, "Aku yang pakai makeup atau yang gak pakai makeup?" tanya gadis itu, detik berikutnya mengecup lembut punggung sang kekasih.
Sebelum menjawab pertanyaan Gayatri, Priyaduta lebih dulu menekan tombol power, memadamkan kompor listrik.
Sedetik kemudian ia membalikkan tubuh. Menghadap penuh pada Gayatri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berani Mencinta, Berani Terluka [TAMAT-LENGKAP]
RomanceBerasal dari keluarga terpandang, berpendidikan tinggi, mandiri secara finansial sejak muda, serta senantiasa bertingkah laku sopan tak membuat restu dari calon ibu mertua dengan gampang diraih. Segala cara, segala usaha senantiasa dicoba untuk melu...