5. 𝑹𝒂𝒔𝒂 𝑴𝒆𝒍𝒆𝒌𝒂𝒕 𝑬𝒓𝒂𝒕

2.7K 266 77
                                    

•Mei, MMXXIV•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Mei, MMXXIV•

◇사랑하다◇

Happy Reading, Semuanya.
Jangan lupa ☆ dan tinggalkan jejak cinta di kolom komentar, ya.

With Love,

Harumi

Gayatri kontan menoleh ke asal suara, binar bahagia dari sepasang netra tak dapat disembunyikan.

Harapan Gayatri terkabul. Ia bertemu dengan seseorang yang teramat ingin dijumpainya.

"Mas Duta." Gayatri berujar lirih.

Sekuat tenaga gadis itu berusaha agar bersikap biasa saja.

"Gayatri." Priyaduta melambaikan tangan diiringi senyum tipis.

Sepasang tungkai jenjang itu melangkah kian mendekati Gayatri. Lekas, gadis itu bangkit dari posisi jongkok. Sementara si kucing belang berjalan ke arah tuannya.

Kucing belang tiga itu segera mengeluskan kepala di salah satu kaki Priyaduta. Ingin bermanja-manja.

Sigap pria itu merendahkan posisi tubuh, lalu membawa si belang tiga ke dalam gendongan. "Papa nyariin kamu dari tadi."

Papa.

Gayatri melipat bibir ke dalam, mati-matian menahan kehisterisan.

Menurut Gayatri, penuturan Priyaduta barusan sungguh menggemaskan.

Memanggil dirinya Papa kepada seekor kucing.

"Kamu ada keperluan apa ke sini, Gayatri? Ada pemotretan?"

Tanya yang mengudara mengembalikan kesadaran. Gadis itu mendongak menatap Priyaduta yang berdiri menjulang di hadapannya.

Detik kemudian, gadis itu menggeleng pelan. "Ada rapat tadi, Mas. Aku diminta Kenanga untuk jadi brand ambassador."

"Sounds good. Kamu memang cocok jadi brand ambassador Kenanga." Duta berujar lembut sekali. "Ngobrol dulu, yuk. Atau kamu mau langsung balik?" lanjut pria itu.

Begitu sigap ia memutar otak, mencari cara agar bisa lebih lama berinteraksi dengan gadis di hadapannya.

"Aku senggang kok, Mas." Jauh di dalam lubuk hati, Gayatri juga tak ingin menyudahi pertemuan mereka.

"Glad to hear that. Yuk."

Gadis itu mengembus napas pelan setelah Priyaduta lebih dulu melangkahkan kaki.

Gayatri betul-betul tidak kuat menatap si pemilik netra bermanik kelabu, Ia juga tak kuat mendengar tutur lembut yang senantiasa diudarakan pria itu.

Sejenak ia menenangkan diri agar tiap-tiap sel dalam tubuh mampu diajak berkompromi.

Berani Mencinta, Berani Terluka [TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang