Penantian -5

863 38 0
                                    

Halooo, Inget yaa ini cuma fiksi semata aja!! Maaf kalo ada kata kata yang kurang berkenan dan typo seliweran dimana manaa haha.

———

Kalila hampir menabrak tangga yang terletak disana, tangga itu milik salah satu tukang yang sedang bertugas disana. Kalila yang berjalan mundur sambil melihat ke arah theo jadi, ia tidak memperhatikan apa yang ada di belakang nya itu.

" lain kali jalan nya jangan seperti itu, bahaya berjalan mundur seperti itu kalila" ucap theo dengan tegas.

"Maaf pak, abis nya pak thel ga mau jalan di samping saya mau ga mau saya harus ngomong sama pak theo dong" gerutu kalila.

'Ekhem Ekhem'

"Itu tangan nya kalila di pegangin ajaa Theo? anak saya ga bakal kemana mana kok" ucap papih kalila sambil menyeruput kopi nya.

Theo yang mendengar nya secara tiba tiba melepaskan genggaman tangan nya, Ia tidak sadar jika masih menggenggam tangan kalila itu.

"maaf pak, tadi kalila hampir menabrak tangga milik tukang dan saya reflek menarik nya" ucap theo dan agak sedikit menundukan kepalanya.

"tidak apa apa theo, mari kesini ada yang perlu di bicarakan" ucap pak pradanu.

Kalila dan Theo menghampiri pak pradanu dan pak haris yang sedang duduk di sana, ada beberapa anggota keluarga inti kalila seperti mamih nya, bu tina dan mas dito tidak lupa juga dengan asisten pribadi pak pradanu yaitu mas agam.

"Jadi gini theo, Minggu depan saya kampanye dimana?"tanya pak pradanu.

"siap izin menjawab pak, Minggu depan bapak akan mengadakan kampanye di manado pak" ucap theo

" Kosongkan jadwal saya selama 3 hari theo, saya akan pergi ke Rumah adik ipar saya untuk menghadiri pernikahan adik nya" ucap pak pradanu.

" siap, baik pak bagaimana dengan aspri pak? mereka tetap ikut dengan bapak kan? khawatir terjadi sesuatu " ucap Theo, ia selalu teliti dalam hal apapun bahkan di setiap kegiatan pak pradanu ia harus mengutus seseorang untuk menemani sang menteri pertahanan itu.

"Kalian semua ikut saja, hitung hitung hiburan hahahaha, Ikut saja." jawab papih kalila

"betul kata haris, kalian semua ikut bersamaa saya, nak dito jangan lupa pakaian untuk kita semua" ucap pak pradanu

"Loh ini ada acara opo toh? kok kalila ga tau, pernikahan? pernikahan siapa pih? emang siapa mih yang mau nikah?" cerocos kalila.

"pernikah tante kamu sayang nya mamih, kita malam ini berangkat jadi jangan lupa siap siap ya" ucap mamih kalila sambil mengelus rambut kalila.

"dek, nanti ke kamar mas ya ambil baju kamu, mas udah bikinin atau mau di bawa aja sama yang lain nanti?" tanya dito

"Terserah deh mas aku ikut aja, aku mauu tidur duluu yaa, aku jet lag parah di indo nanti bangunin aku kalo mau berangkat" ucap kalila

"packing dulu nak jangan lupa, awas kalo ada yang ketinggalan" ucap papih kalila.

"iya pih aman ko, aku tidur yaa babayy semuaa" ucap kalila sambil berjalan gontai

—————

📍India, New Delhi.

Kalila dan keluarga beserta rombongan nya sudah tiba di India, mereka akan pergi menuju rumah pak haris yang berada di kawasan elit Worli, Mumbai.

Kalila dan keluarga beserta rombongan nya sudah tiba di India, mereka akan pergi menuju rumah pak haris yang berada di kawasan elit Worli, Mumbai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penantian Sang MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang