Penantian -15

358 28 3
                                    

Halooooo selamat idul Fitri bagiii semua yang merayakann, Gimana thr nya aman atau ngga nih?? haha

Enjoy guys n Happy reading!!!

    

•••

Theo meletakkan kalila secara perlahan agar tidak membuat kalila terbangun, Ia menyelimuti tubuh kalila itu. Theo menatap lekat kalila, Kali ini ia benar benar jatuh cinta? dengan keponakan dari atasan nya itu? Theo bertanya tanya tentang perasaan yang kini melandai dirinya.

"apa saya benar benar jatuh cinta dengan kamu run? saya bingung dengan perasaan saya sendiri" batin theo.

Theo akhirnya melangkah kan kakinya untuk keluar dari kamar kalila dan membiarkan nya beristirahat, theo menutup pintu kamar kalila dengan sangatt pelan.

Theo kini menuju kedalam kamar nya, Ia terduduk di tepi ranjangnya dan mengusap kasar wajah nya, Pria itu menghela nafas nya dan mulai memikirkan hal yang membuat nya kepikiran hingga saat ini.

"Kalau saya jatuh cinta dengan nya apakah itu salah? Saya takut dia tidak bisa menerima saya apa adanya, terlebih lagi masa lalu saya" Gusar theo.

Ternyata di depan kamar theo ada Rendy yang mendengar nya, Rendy mengetuk pintu theo dan ia di izinkan untuk masuk.

Rendy kini berada di samping thep dan memegang bahu teddy. "Kakaks, Kalau jatuh cinta dengan seseorang perjuangkan cinta itu, jika dia jodoh kakaks pasti tuhan akan membantu masalah masa lalu kakaks sekarang itu hal belakangan, Pastikan dulu jika dia percaya pada kakaks" ucap rendy.

Theo hanya tersenyum mendengar nya. "Saya hanya takut dia tidak bisa menerima saya ren, apalagi masa lalu saya ya" ucap theo.

"Kakaks, Jangan takut dulu kakaks ini kan lulusan ranger masa jadi lemah begini, perjuangkan dia kakaks" ucap rendy menyemangati theo.

"Walaupun saya lulusan ranger saya tetap manusia biasa ren Wakakaka" tawa theo.

Setelah curhat curhat dengan rendy, akhirnya theo memutuskan untuk membersihkan dirinya dan beristirahat.


****

Kalila terbangun pada jam 2 malam dini hari, ia bingung kenapa ia bisa berada di kamarnya sekarang mengingat ia tadi tertidur di dalam mobil setelah selesai kampanye yang pak pradanu lakukan. Kalila memutuskan untuk mengganti pakaian nya dan keluar kamar untuk menuju ke dapur, Tenggorokan nya terasa kering dan ia merasa sedikit lapar.

Kalila mengambil sepotong pisang dan juga susu favorit nya yaitu susu varian chocolate, saat sedang asyik dengan makanan dan minuman nya ia di kejutkan dengan seseorang.

"Mba kalila?Saya kira siapa malam malam gini di dapur" ucap seseorang yang mendatangi kalila.

"Eh mas Rafi, maaf ya mas ngagetin hehe, Saya lapar jadi ke dapur aja. Duduk mas" titah Kalila yang sedang mengunyah pisang nya itu.

"Iya mba, Mba kalila maaf ya saya tadi ga ngebangunin waktu udah nyampe di sini, saya ga tega soalnya" ujar rafi.

Kalila tersenyum lalu mengangguk. "Gapapa mas rafi, tapi yang bawa aku ke kamar siapa ya? papih atau mas rajif atau siapa?" tanya kalila di sela sela obrolan.

"Oh itu yang bawa mba kalila ke kamar bang theo tadinya mau di bangunkan tapi kami tidak tega jadinya bang theo minta izin sama bapak dan pak haris untuk membawa mba kalila ke dalam kamar" jawab rafi yang kini tengah menyalakan putung rokoknya. "Mba saya izin merokok ya, mba kalila terganggu?" tanya rafi.

Penantian Sang MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang