Penantian -13

416 35 1
                                    

Halooo, hehe akuu lagi mood buatt up nih jadii jangan lupa vote sama komen biarr tambahh semangatt!!

enjoy guys n Happy reading!!
-
-
-
-
-
-

Setelah Kalila melihat bahwa theo sudah tidak ada lagi di hadapan nya, ia menghela nafas nya itu dan sedikit memijat kakinya yang terasa sedikit ngilu itu.

"Ada ada aja si pake acara jatoh segala aduh, besok kampanye nya papah gimana ini masa iya pincang pincang ga mungkin la ya" gerutu kalila.

Setelah beberapa lama tukang urut yang dipanggil oleh pak pradanu tiba dan memijat kaki kalila yang sedikit terkilir itu. Setelah Tukang urut itu berpamitan, kalila memutuskan untuk mengganti pakaian nya dan pergi tidur karena dirinya merasa sangat lelah sekali dan ia juga harus beristirahat untuk esok hari, Kemungkinan esok ia akan di luar ruangan terus.

Keesokan harinya, Kalila Terbangun karena cahaya matahari yang menyoroti matanya itu, Ia terbangun tepat jam 7 pagi dan memutuskan untuk berenang sebentar. Saat menuruni tangga ia tidak melihat Siapa pun disana, Pikir nya mereka sedang berkumpul di ruang pak pradanu. Kalila melangkah kan kakinya menuju kolam renang yang berada di belakang itu.

"Huh, Pemanasan dikit biar ga kram kali ya, ni kaki juga udah enakan si" ucap kalila kepada dirinya sendiri.

Kalila melakukan sedikit pemanasan untuk melemaskan otot otot nya dan juga agar menghindari kram saat ia berenang nanti.
Saat sedang asik berenang, Theo datang menghampiri kolam renang, Ia mendengar suara gemericik air berasal dari sana ternyata ia melihat kalila sedang asik bermain air disana, Theo yang melihatnya tersenyum sejenak.

"Asik sekali kamu berenang run" ucap theo secara tiba tiba.

"Astaga! Mas bikin kaget aja. Lagi mood berenang aja mas biar seger" ucap Kalila.

"Gimana kaki kamu? Sudah lebih baik sekarang?"tanya Theo.

Kalila akhirnya menyelesaikan berenang itu dan pergi mengambil handuk yang ia letakkan di kursi di dekat sana dan tersenyum menjawab pertanyaan yang theo lontarkan. "Udah lebih baik kok mas, Makasih ya kemarin. Papah hari ini jam berapa mas?" ucap kalila.

"Bapak hari ini berangkat jam 10, Kamu siap siap sekarang sana udah jam 9 lewat ini" titah theo.

"Yaudah kalo gitu mas, aku kedalam dulu ya anw mas, Tadi aku bikinin ice coffe buat kalian semua, ice coffe nya ada di kulkas yaa jangan lupa di minum " ucap kalila yang sedang berlari kecil itu.

Theo hanya tersenyum, dan ia memutuskan untuk pergi ke dalam. Kini Theo sedang berada di dapur untuk mengambil ice coffe yang kalila maksud, Luwak Ice coffe yang kalila siapkan untuknya. Theo hanya tersenyum dan akhirnya memutuskan untuk kembali kedalam ruangan nya itu.

"Wih tumben bang jam segini udah minum es kopi" ucap Agam.

"Oh ini, tadi sudah di siapkan di kulkas jadi saya minum saja"ujar theo.

"Di buatkan oleh siapa kakaks?" tanya rendy.

"Kalila, Di sana ada ice coffe buat kalian juga sana di minum" titah theo.

"Kakaks Kalila yang menyiapkan? Kakaks Theo ada hubungan toh dengan nya?" tanya rendy dengan penasaran.

Agam dan Rafi yang mendengar nya hanya saling tatap dan menahan senyumnya itu.

"Tidak ren, saya ga ada hubungan apa apa hanya berteman saja tidak lebih" jawab Theo.

"Yakin banh cuman temenan? nanti abis dari temen jadi pacar ya HAHAHAHAH"ledek rafi.

BUG

"Anjir, aduh pala gue apasi bang yaallah salah apa gue lo lempar pake tu tempat pensil" gerutu Rafi dengan kesal, Pasalnya thek melemparkan tempat pensil milik Ryan ke arah rafi.

"Mampus lo fi, Abisnya bang Theo lo ledekin mulu si" ucap el.

"Sudah lah fi. Saya tidak ada hubungan apa apa. Cepat kalian semua bersiap kita 30 menit lagi berangkat saya ke ruangan bapak dulu" ucap theo.

30 menit berlalu, Waktu nya mereka semua berangkat menuju venue kampanye. Kini rombongan pak pradanu di sambut dengan hangat oleh warga manado. Kalila yang berada di salah satu mobil bersama Sang ayah dan ibunya, Kalila tersenyum melihat sambutan dari warga manado itu. Banyak yang menyayangi sang paman, Ia menjadi saksi perjalanan sang paman selama ini, Paman nya yang tidak pernah menyerah dan selalu melakukan yang terbaik selagi ia bisa. Kalila terharu dan tersenyum.

"Pih, Ternyata yang sayang sama papah danu tuh banyak banget ya kalila terharu"ucap kalila yang sedang memandang kearah luar mobil.

"Pastinya banyak sayang, Papah danu orang baik. Ini first time kamu ikut kampanye kayak begini kalau cape atau pusing nanti bilang papih atau mamih ya" ucap pak Haris yang mengelus kepala Kalila

"Iya pih, Aku kuat kok! haha tenang ajaa, tuh mamih tuh kalo capek bilang ke baginda raja ya mih" tawa kalila.

"enak aja kamu, mamih ini masih kuat ya belum jompo" ucap mamih kalila.

Pak haris dan kalila hanya tertawa mendengar sang ibu berbicara. Kalila mengenakan kemeja berwarna baby blue yang di padukan dengan celana bahan berwana putih yang di padukan dengan sneakers berwarna putih dan juga belt. Rambutnya yang ia cepol dan kacamata yang bertengger di kepala nya membuat kalila penampilan kalila terlihat lebih simpel.

Saat Mereka hendak turun, El datang menghampiri pak Haris dan juga kalila serta ibunya, Ia mengarahkan keluarga itu untuk mendekat dengan keberadaan pan Pradanu.

"Pak Haris dan Bu rayana bersama mas ryan dan juga mas frank ya. Kalila bersama dengan Rafi dan juga agam" ucap El.

Kalila Hanya mengangguk dan berjalan menuju rafi dan agam.

"Kok gue sama lo mulu si mas agam" ucap kalila.

"Yo ndak tau jangan tanya saya lah, Tanya mas mayor di depan sana noh" ujar agam.

"Bosen ya mba bareng sama agam mulu? saya juga bosen mba liat mukanya mulu" ledek Rafi.

"Hahahaha, mas rafi temen nya di ledekin terus. Gapapa mas agam kita jadi trio nanti" tawa kalila.

Theo yang melihat kalila tertawa bersama Agam dan Rafi hanya tersenyum simpul. Dirinya sedang berdiri di samping pak pradanu yang kini sedang menyapa para warga manado.

Pak pradanu memulai kampanye nya itu, Sorak Sorai warga manado menggema. Banyak kalangan masyarakat yang hadir dalam kampanye itu untuk mendukung paslon 02. Pak pradanu memulai pidato nya saat ini, Kalila duduk di kursi belakang bersama timses lainnya terdapat banyak timses yang berasal dari golongan selebriti seperti ahmad raffi beserta istri, Dll.

"Halo Kalila selamat siang, wih aslinya kamu lebih cantik ya hahaha biasanya aku liat di majalah Vogue atau media sosial, sekarang ketemu secara face to face malah keliatan unreal banget" puji gina istri dari sang sultan andari itu.

"Halo juga mba gina, makasih mba gina, mba gina juga cantik banget haha aku fans nya mba gina dari dulu. gimana mba kabarnya? yanza sama rafa ga ikut ke manado?" sahut Kalila.

"bisa aja kamu Kalila, kabar aku baik kok, yanza sama Rafa ga ikut mereka di jakarta sama sus nya. Gimana selama di kanada?" Ujar Gina.

"Yah ga ikut ya padahal aku mau ketemu haha, selama di kanada syukur nya seru aja mba, cuma ya gitu kalo kangen sama suasana indo" ucap kalila tersenyum.

"haha susah ya kalo rindu negara kelahiran, Kapan kapan main ke andari ya nanti ketemu Yanza sama aa. Ajakin mayor theo aja dia temen nya aa ahmad haha" ucap mba gina.

Kalila tertawa mendengar nya, Ia tidak menyangka jika mayor theo berteman dengan artis bahkan banyak artis yang mengenal nya.
Kalila mengedarkan pandangannya, penglihatan nya tertuju pada theo yang sedang memperhatikan pak pradanu, Theo yang sadar jika di tatap oleh seseorang pun menengok. Tidak usah di ragukan lagi insting tentara nya yang sangat terlatih membuat nya peka terhadap suatu hal di sekitar nya. Merasa dirinya di tatap oleh kalila, Theo tersenyum dan kalila yang melihat nya juga melemparkan senyuman itu, Para Fans Theo yang melihat nya sontak histeris. Kalila yang mendengar Teriakan fans theo hanya tertawa kecil lalu melihat Theo yang sedang menenangkan masa itu.

------------------
udahh duluu yawww!! terimakasih guys semoga suka ya jangan lupa untuk vote sama komen 🤍🤍

Penantian Sang MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang