14. Different Fate

127 36 22
                                    

🍓🍓🍓

Biar Soojin camkan. Hidupnya di dunia nyata. Hidupnya di Seoul, ia merasa kesepian. Berapa usianya sekarang? Tujuh belas, tapi ia sudah memahami arti kesepian sejak usia dini.

Ia punya keluarga, tapi tidak seperti keluarga. Ia punya rumah, tapi ia merasa hanya punya kamar.

Ini bukan perkara keluarganya jahat atau orang-orang sekitarnya tak peduli padanya. Tapi ini memang salahnya.

Salahnya karena terlalu kaku, salahnya karena terlalu pendiam, salahnya karena menjadi introvert, salahnya karena pemalu dan tidak percaya diri. Jadi apa yang ia hasilnya? Ia jadi sosok yang membosankan, tidak menarik dan seperti bukan gadis yang patut diterima.

Itulah mengapa, Soojin benci hidupnya. Ia benci Ahn Soojin!

Jadi sebut saja, ketika ia terdampar di negeri misterius yang menyuguhkan keajaiban, Soojin malah merasa takjub, terlebih ia bisa dekat dengan seseorang yang selama ini ia kagumi. Ia mungkin cemas kalau mati di hutan itu, tapi ia juga tak takut jika seandainya ia tak bisa pulang lagi ke Seoul.

Ia tak merindukan kampung halaman.

Jadi, Soojin hanya ingin menyampaikan hal realita yang benar-benar menikamnya meski takkan kalian pahami. Bahwa ... ketika hidup terlalu datar, hambar, ia tak merasa derita tapi juga tak merasa bahagia, yang ia inginkan hanyalah sebuah tragedi yang berbeda.

Seperti ....

Seperti yang sekarang ia alami.

Tersesat bersama Taehyung, ia sudah lama tak merasakan emosi panik dan cemas. Dan bisa berada sedekat ini dengan Taehyung rasanya sebuah anugerah besar.

Soojin suka, ia nikmati apa pun yang ia hadapi, sekalipun sekarang ia diseret tak ramah memasuki sebuah istana yang seolah menyeringai padanya dengan tawa yang membahana, Soojin akan tetap menikmati sensasi ini. Kapan ya terakhir kali ia merasa setakut ini?

"Cepat, jangan lamban begitu!"

Soojin mengaduh ketika punggungnya dihantam gagang pedang, ia dipaksa terus melangkah ketika kakinya terasa sangat pegal hingga rasanya akan meledak. Energinya menyusut tapi tetap diseret kasar seolah ia adalah penjahat yang layak dihukum.

Tapi, jika disimpulkan, agaknya ia memang dianggap penjahat dan dibenci di negeri ini. Villain yang berakhir hina, itulah dirinya di sini, lebih ektream daripada nasibnya di Seoul, dan lebih menyedihkan.

Soojin jadi bertanya-tanya, di mana ia bisa mendapatkan peran lebih mulia dan bahagia?

"Akh!" Soojin ditendang oleh sang kesatria yang membawanya hingga ia tersungkur di lantai berdebu, saat Soojin susah payah bangkit, yang ia dapati adalah pintul jeruji yang baru ditutup lalu kemudian dikunci.

Oke, sekarang ia seperti narapidana.

Apa kesalahannya?

Yang bisa Soojin lakukan hanyalah memojok. Dadanya naik tutun karena sesak yang kian meradang. Ia memejamkan mata dan memikirkan Joo Taehyung. Bertanya-tanya di mana Taehyung sekarang?

Sementara orang yang Soojin pikirkan tengah dijerat oleh sesuatu magis, kasat mata, seperti sihir, Taehyung benar-benar tak bisa lepas dari pagutan lihai sang Ratu Ruby. Bibirnya didominasi brutal. Taehyung jadi merasa seperti laki-laki rendah dan terhina, laki-laki yang malah dikuasai oleh wujud manusia lemah lembut seperti wanita.

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang