🍓🍓🍓
Tidak ada waktu menanggapi rasa malu, kalung asing yang melingkar di lehernya telah merenggut atensi Soojin, membuat Soojin terpaku mengamati bandul kalung yang saat ini mengapit di jari telunjuk dan ibu jari Soojin.
Kalung itu berbandul bunga berwarna putih yang sangat berkilau. Setahu Soojin, bunga ini namanya Aster, dan ia benar-benar tak merasa pernah memiliki kalung ini, bahkan ia ingat tak memakai kalung apa pun saat ke piknik.
Sungguh, ini keanehan yang persis terjadi di depan mata, seketika membuat Soojin merinding.
"Ahn Soojin ..." Taehyung yang sedari tadi mengamati wajah Soojin yang berubah pucat, mencoba memanggil lirih. Menyimpulkan bahwa Soojin sedang berdebat dengan batinnya sendiri dan kalung itu salah satu bentuk keanehan berikutnya. "Jadi ... itu bukan kalungmu?"
Soojin mengangguk lambat, lalu mendongak. Detik berikutnya, mata sayu Soojin melebar, menyorot kaget pada sebuah sinar yang menderang di balik kain kaus Taehyung.
"Ada apa ..." Taehyung mengikuti arah pandang Soojin, menunduk dan menemukan hal serupa tapi kali ini ada pada dirinya. Taehyung bergegas menarik seuntai tali kalung hingga bandul bercahaya itu keluar dari balik pakaiannya, menampakkan kalung yang sama persis dengan Soojin.
Kalung Aster bercahaya.
"Ini bukan kalungku ..." gumam Taehyung, kembali menatap Soojin yang rupanya masih menatapnya dengan tatapan nanar, "Jangan membuat dirimu tegang, Ahn Soojin! Tenang saja, oke?!" Meski sejujurnya dirinyalah yang tegang, tapi Taehyung tak ingin Soojin ikut tegang, supaya ketegangan tak kian merambat.
Taehyung berinisiatif melepas kalung itu, "Kurasa kalung ini salah satu petunjuk," Tapi tak terjadi apa pun setelah ia melepas kalung itu dari lehernya. Ia masih berpijak di tempat yang sama, Soojin masih memandangnya, dan langit masih suram hingga menuai nuansa hutan yang mencekam.
Soojin yang berusaha sadar dari rasa tegangnya, bergerak ingin melepas kalung itu juga, tapi gagal karena Taehyung menahan tangannya sebelum ia sempat melepas kaitan kalung.
"Tak perlu dilepas, tetap gunakan kalung itu, siapa tahu ini petunjuk atau nanti akan menjadi alat yang membantu kita." Taehyung bertutur yakin, mengenakan kalung itu kembali di lehernya, "Ini hanya firasat, selebihnya aku tak tahu apa pun. Tapi tak ada salahnya mengikuti kata hati, bukan?" Taehyung mengulas senyum berharap bisa membangkitkan atmosfer yang lebih santai.
Dan berhasil, senyuman Taehyung membuat Soojin ikut tersenyum meski diselingi kekehan kaku.
"Pokoknya kau harus tenang, oke! Jangan berpikir yang tidak-tidak. Apa pun itu, cukup ingat bahwa kau tidak sendirian."
Taehyung berharap kalimatnya bisa melegakan Soojin, tapi ia tak tahu bahwa efeknya lebih dari yang ia duga. Soojin tak hanya berhasil melepas ketakutannya setelah mendengar kalimat Taehyung barusan, tapi kehangatan baru kini mendera hatinya.
Taehyung hangat dan manis sekali di matanya, membuat matanya berbinar-binar kagum. Kekagumannya terhadap Taehyung tampaknya kian menumpuk.
Taehyung masih tersenyum, "Apa kau merasa kedinginan? Mengingat bajumu basah."
"E-Eoh ..." Soojin benar-benar benci ini, ia jadi sangat linglung dan tolol setiap kali berhadapan Taehyung. "Ti-tidak ...."
"Benarkah? Padahal aku bisa saja meminjamkan syal-ku, tapi syal-ku sekarang juga masih basah. Jadi kuhadap kau bisa tahan ya ...."
Astaga, Soojin berharap pipinya tidak memerah. Apa saat ini ia sedang dicemaskan dan diperhatikan oleh Taehyung?
Dengan cara inilah Taehyung berusaha menyingkirkan pertanyaan perihal kalung. Kalung apa? Dan sejak kapan berada di lehernya? Taehyung yakin pasti ia akan menemukan jawaban serumit apa pun pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo
FanficBerawal dari temuan kamera usang yang kemudian menyeret Soojin ke hutan asing, ia dibuat tersesat bersama pujaan hatinya. Lalu di sana ia menemukan fakta baru bahwa di dunia atau dimensi mana pun ia bernapas dan diciptakan, ia hidup hanya untuk sela...