08. The Beginning Of A Bright Spot

140 35 14
                                    

Warning!

Warning!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍓🍓🍓

Inilah bukti bahwa hal sekecil biji jagung pun bisa menjadi kebahagiaan besar yang menimbulkan rasa syukur berkali-kali. Semakin terjepit keadaan, maka kau juga akan semakin menyadari betapa berharganya hal-hal sepele yang biasanya mudah kau dapatkan tapi begitu susah payah orang lain alami. Jadi, tidak salahnya melatih diri agar tak mengeluh terus-menerus.

Seperti Taehyung dan Soojin, mereka merasa keberuntungan berpihak pada mereka sebanyak mereka bernapas. Sebab langkah mereka senantiasa dipermudah, tanpa drama tersesat, mereka bisa kembali ke tempat semula yaitu tempat perapian berada.

Api unggun itu mulai redup, hanya menyisakan abu merah. Taehyung bergegas menumpukkan rerantingan yang ia bawa di atas bara, lalu meniup-niup bara, hingga api pun kembali membesar. Sungguh melegakan.

Keduanya duduk di dekat perapian yang menghangatkan mereka sembari sibuk mengisi perut dengan buah yang baru mereka temukan, anggap saja buah apel.

"Tapi ini membuatku seret dan haus," gerutu Taehyung tiba-tiba dengan wajah cemberut, ia membanting buah apel yang tersisa setengah gigitan, lalu menghela napas lesu memandang air yang mereka bawa sangat sedikit untuknya yang terbiasa minum air putih setiap saat.

"Habiskan saja airnya, Taehyung-ssi," Soojin paham keresahan Taehyung. Saat di sekolah, ia sering diam-diam mengamati Taehyung yang rutin membawa botol air ke mana pun. Selain butuh untuk menghilangkan dahaga, air putih memang salah satu tips terbaik untuk memelihara kesehatan dan kecantikan tubuh.

"Tapi bagaimana denganmu? Kau baru minum sedikit tadi." Taehyung ragu menerima wadah air yang Soojin ulurkan padanya.

"Aku sudah puas minum di danau tadi," Soojin menyelesaikan kunyahan terakhirnya pada buah lalu meminum sedikit airnya, "Nah, aku sudah puas minum, jadi jangan cemaskan aku, habiskan saja airnya." Tadi Soojin sengaja meminum lagi agar Taehyung yakin.

Taehyung pun menerima wadah air dengan wajah tercengang. Bukan hanya karena perhatian Soojin tapi juga cara bicara Soojin barusan. Sungguh? Soojin baru saja bertutur panjang padanya, bahkan tanpa intonasi gugup seperti biasanya.

"Sepertinya kau mulai terbiasa denganku," Taehyung tersenyum, membuat matanya juga ikut membentuk kurva manis, "Terima kasih," lalu meneguk sisa air itu sampai habis.

Sementara Soojin nyaris tersedak liurnya sendiri. Benar, baru saja tadi ia banyak bicara dan sok bijaksana. Astaga, malu sekali! Wajah Soojin memerah, kegugupannya timbul lagi dan paling sialnya rasa ingin pipis itu kembali.

Soojin merasa ingin buang air kecil sejak berada di tempat misterius ini. Efeknya mungkin karena suhu dingin, serta rasa gugup yang tak berkesudahan. Dan ditambah ia terlalu banyak minum di danau, alhasil beginilah, ia jadi kebelet. Tadi masih bisa ditahan, tapi sekarang tidak, ia jadi gelisah. Bagaimana bilangnya ya? Kalau terang-terangan izin buang air kecil, rasanya malu sekali.

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang