🍓🍓🍓
Siapa pun pasti berpendapat kehidupan Taehyung sangat sempurna. Tak hanya diberkahi fisik menawan hingga mendekati standar sempurna, Taehyung juga dianugerahi keluarga lengkap yang berada dan disegani, lebih dari itu, Taehyung juga digelimangi hati putih bak malaikat. Ia lahir di lingkungan yang positif, tak hanya diajari tata krama yang baik, pengaruh ramah tamah dari orang-orang sekitarnya juga otomatis terekam di jiwa Taehyung sedari dini. Mau tambahan lagi? Taehyung juga diberikan bakat mengagumkan.
Hal itu membuat siapa pun bermimpi memilikinya, beberapa ingin menjadi dirinya, dan sisanya iri dengki karena tak bisa hidup sepertinya.
Ketika melihat Taehyung, rasanya seperti menemukan surgawi yang tersesat di dunia fana ini, keajaiban yang dapat disentuh. Tapi terkadang ketika mengamati Taehyung, rasanya menorehkan ketidakadilan yang luar biasa. Bagaimana bisa sosok Taehyung seperti menyedot segala keindahan di dunia ini?
Apalagi semenjak Taehyung masuk komunitas menyanyi dan menari di sekolah, ia langsung dianggap Idol tampan berbakat yang seketika dihujani banyak penggemar yang membuat Taehyung merasa sangat dicintai oleh dunia.
Tapi namanya juga manusia, pasti ada kurangnya. Namanya juga dunia, pasti ada takdirnya. Setiap orang pasti punya resah masing-masing, tak terkecuali Taehyung. Di balik anugerah yang membuat Taehyung tak memiliki celah untuk mengeluh, bohong jika Taehyung tak pernah disergap keresahan dan problems.
Tentunya Taehyung juga punya masalah. Masalah yang sama sekali tak ingin Taehyung anggap masalah besar, karena Taehyung tahu tak ada yang lebih beruntung daripada dirinya, jadi ia belajar untuk melawan egonya, yang selalu ia kaji setiap hari adalah bersyukur dan menikmati apa pun yang ia lewati.
Tapi ada kalanya Taehyung kepayahan menyingkirkan ego, sebab ia juga manusia yang punya emosi.
Jadi, mau tahu seperti apa bentuk masalah Taehyung?
Sejujurnya ini hanya hal sepele, tapi terus menggerogoti kepala Taehyung. Keresahan yang Taehyung tanggung adalah para penggemarnya, kumpulan gadis-gadis yang terang-terangan menyatakan cinta padanya. Taehyung jadi merasa sangat bersalah karena tak bisa membalas cinta mereka satu-persatu, karena bagaimanapun hatinya cuma ada satu. Ia ingin bersikap baik sebagai teman pada semua orang tetapi takut menorehkan harapan palsu.
Orang-orang selalu berkomentar perihal kesempurnaannya, bahkan ketika ia bersikap manusiawi, tetap di mata mereka ia mengagumkan dan menggemaskan. Dan salah satu komentar yang paling Taehyung ingat adalah, 'Tak mungkin laki-laki kaya dan setampan Taehyung tidak punya pacar.'
Haha, rasanya Taehyung ingin tertawa saja setiap kali mendengar kalimat itu, begitu dangkal pemikiran mereka, memandang hanya dari segi fisik saja. Padahal itulah yang Taehyung resahkan selama ini.
Jujur, selama hidup ia tak pernah benar-benar serius terhadap asmara. Ia tak terlalu paham soal cinta. Yang ia tahu hanyalah mengejar impian dan belajar giat untuk membanggakan orang-orang yang berjasa padanya. Ia tak punya waktu untuk memikirkan cinta! Ia tak pernah punya pacar! Tolong camkan itu!
Bukan hanya karena sifatnya yang mudah bosan dan kadang akibat intuisinya yang terlampau kuat terhadap orang-orang palsu, justru karena banyak yang mencintainya, Taehyung jadi bingung bagaimana cinta itu.
Taehyung itu layaknya bulan yang dikeilingi jutaan bintang. Dan anggap saja bintang-bintang itu adalah semua penggemarnya. Bintang-bintang dari penggemarnya sangat terang benderang sampai membuat matanya silau, hingga ia kesulitan melihat dan mencari yang mana bintang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo
FanfictionBerawal dari temuan kamera usang yang kemudian menyeret Soojin ke hutan asing, ia dibuat tersesat bersama pujaan hatinya. Lalu di sana ia menemukan fakta baru bahwa di dunia atau dimensi mana pun ia bernapas dan diciptakan, ia hidup hanya untuk sela...