23. At The Bottom Of The Lake

119 24 29
                                    

🍓🍓🍓

Sejauh Taehyung hidup, baru kali ini otaknya dibuat buntu oleh seseorang, oleh Soojin, hanya Soojin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejauh Taehyung hidup, baru kali ini otaknya dibuat buntu oleh seseorang, oleh Soojin, hanya Soojin. Ya, hanya deretan kalimat Soojin yang membuat Taehyung kehilangan seribu bahasa. Separuh dirinya bergejolak. Apalagi mendengar maaf dari mulut Soojin, hati Taehyung terenyuh.

Soojin juga diam, menunduk dalam-dalam merasai dadanya yang seperti diremas dan dijepit oleh sesuatu, ternyata sepedih ini rasanya jika mengungkapkan kesedihan pada seseorang, Taehyung benar-benar orang pertama yang mendengar keluh kesahnya, hanya pada Taehyung ia menceritakan pandangan gelapnya. Tapi ia benci jadi orang cengeng setiap kali berhadapan dengan Taehyung.

Suara desiran angin diimbangi gemerisik dedaunan pun menang oleh kebungkaman keduanya. Atmosfer benar-benar berubah. Ketegangan merayap di sekeliling mereka.

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa lama sekali? Kalian tak ingin makan?"

Instruksi Hercourt bagai senjata yang membelah tegangan mereka. Buru-buru mereka bereaksi netral meski itu semakin memperjelas kecanggungan.

"Mari, masuk! Kita makan bersama-sama setelah sekian lama."

Ada sepenggal keraguan yang meronta, sialnya lagi mereka tak sengaja saling melirik tapi secara bersamaan langsung membuang muka.

"I-iya, Kakek." Soojin berupaya merendam kegugupannya, tapi malah kian kentara. Lantas agar situasi ini tak semakin meluber, ia segera masuk, berjuang mengontrol detakan dada. Sulit sekali apalagi tubuhnya mulai gemetar saat duduk di salah satu kursi berhadapan dengan Hercourt.

"Raja, duduklah di samping Ratu." Ujar Hercourt ramah pada Taehyung yang sengaja berjalan lambat menuju meja makan.

"Iya!" Taehyung tersenyum manis, menyembunyikan ketidaknyamanannya, dan mau tak mau duduk di kursi berdampingan dengan Soojin.

Keduanya seperti ditekan oleh cerahnya aura yang disebarkan Hercourt. Kakek itu dengan semringah mengautkan lauk untuk Taehyung dan Soojin.

"Tidak usah repot-repot, Kakek. Aku bisa mengambilnya sendiri." Taehyung tak enak dilayani seseorang yang seharusnya ia hormati.

Hercourt terkekeh, "Tidak apa-apa, malah ini cara untukku menunjukkan kebahagiaan. Aku senang dan lega diberi kesempatan bisa melihat kalian lagi dengan wujud yang masih muda dan menawan. Aku merasa kita melakukan reuni setelah sekian lama." Hercourt lebih semangat daripada dua anak muda di hadapannya.

"Selamat makan!" Seru Hercourt lalu menyantap makanannya.

Taehyung dan Soojin yang masih dikungkung kegugupan itu berusaha terlihat wajar di depan Hercourt. Mereka mulai makan perlahan-lahan mengikuti Hercourt. Dan sepertinya cita rasa makanan yang begitu baru untuk lidah mereka cukup mengalihkan beban mereka. Apakah aneh jika mereka lekas bersahabat dengan jenis makanan di sini? Seolah-olah mereka memang pernah memakan olahan Hercourt sebelumnya. Tapi makanan itu memang sungguh-sungguh enak!

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang