07. Pray For Us

139 37 20
                                    

🍓🍓🍓

Setelah puas menghilangkan dahaga, Taehyung dan Soojin setidaknya merasa lega dan lebih berenergi.

Taehyung menyapu bibirnya yang dilelehi air, tak sengaja melihat satu daun emas sedang mengambang di udara, lalu berakhir jatuh di permukaan air yang menimbulkan gelombang kecil. Arus gelombang itu menuju tepi danau hingga mengenai tanaman yang tumbuh di pinggiran danau.

Dan tepat saat itu, sebuah ide tiba-tiba terbersit di kepalanya, sungguh kebetulan yang sangat menguntungkan. Taehyung lantas bangkit, ia berjalan ke sisi danau yang lain, mendekati tumbuhan air yang Taehyung anggap daun keladi. Ya, mirip daun keladi hanya saja ukurannya dua kali lipat lebih lebar dan ada bercak keemasan di daun itu.

Semetara Soojin agak terkejut karena Taehyung meninggalkannya begitu saja, jujur saja Soojin waswas berjauhan dari Taehyung lantaran di matanya danau ini menyeramkan apalagi kalau membayangkan ada buaya yang mendadak muncul, jadi ia bergegas menghampiri Taehyung yang tampak berjongkok dan berupaya menjangkau daun keladi itu.

Taehyung memetik daun keladi sekitar empat lembar, lalu satu lembar daun ia bentuk menjadi kerucut panjang. Taehyung mengambil daun lainnya yang akan menutupi bagian bawah kerucut yang runcing, lanjut melapisi wadah kerucut itu menggunakan lembaran daun lainnya hingga daun itu berubah seperti wadah yang cukup meyakinkan.

Senyuman puas sontak terbentuk, "Aku bersyukur tidak pernah bolos di pelajaran prakarya," gumam Taehyung sembari mengisi wadah berbahan daun itu dengan air, wadah itu setidaknya dapat menampung beberapa mili liter air. "Aku cemas karena aku tipe yang sangat butuh minum air putih kapan pun, jadi aku berharap air seadanya ini bisa membantu kita."

Taehyung menatap Soojin masih dengan senyuman. Sementara Soojin masih belum selesai dengan rasa tercengangnya, kagum sekali melihat kecerdasan dan kreativitas Taehyung yang begitu membantu di situasi mepet seperti ini. Otak Taehyung akan senantiasa meringankan perjalanan mereka.

"Yasudah, mari kita kembali ke perapian." Taehyung melangkah membawa wadah itu hati-hati agar air tidak tumpah.

Soojin berjuang mengontrol dirinya, kemudian segera mengikuti Taehyung melanjutkan petualangan tanpa tujuan ini. Mereka bahkan tidak tahu arah yang tepat menuju keluar hutan, langit benar-benar tak bisa diandalkan. Sedari tadi masih tak berubah seolah bulan atau matahari benar-benar tidak ada. Sungguh aneh.

"Bisakah kau pegang ini?!" Taehyung tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan, mengulurkan wadah kerucut itu pada Soojin.

Mau tak mau Soojin menyambut wadah keladi itu.

"Hati-hati, jangan sampai tumpah dan pastikan air nya tak merembes bocor. Kita sangat butuh air."

Soojin hanya mengangguk, tapi di dalam hatinya ia memperingati dirinya sendiri agar tak melakukan kecerobohan di situasi seperti ini.

Sementara Taehyung memunguti kayu dan rerantingan, mereka melajutkan perjalanan dengan benda di tangan masing-masing.

Soojin penuh hati-hati memegang wadah air itu, dan Taehyung yang mendekap sekumpulan kayu hanya dengan satu tangan.

"Ahn Soojin ...."

Suara Taehyung mengudara lagi tanpa menjeda langkah kaki mereka.

"Iya?"

Soojin sigap merespons, tapi Taehyung tidak menoleh, membuat Soojin bingung, untuk apa memanggilnya kalau begitu?

Saat Soojin hendak memalingkan pandangannya dari Taehyung, ia dibuat tersentak ketika merasakan tangan kirinyaㅡyang tidak memegang wadah airㅡdigenggam oleh jari-jemari yang hangat.

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang