SMERALDO VII

129 22 19
                                    

Taeger - Western Spoeki Forest - Reality - Revenge - Curse

🍓🍓🍓

"Aku Hercourt ... temui aku di hutan Spoeki bagian Barat ...."

Velian tersentak, matanya terbuka nanar, baru berusaha mengembalikan kesadaran, ia harus ditikam fakta bahwa saat ini dirinya diarak tak ramah menuju Dewtexia, tangannya dijerat, tubuhnya terseret, ia benar-benar diperlakukan hina sebagai Raja.

Ia sempat pingsan akibat kehabisan energi karena terlalu banyak menggunakan Smeraldo, ia ingin mengeluarkan Smeraldo lagi agar lepas dari jeratan Dewtexia tetapi titik kekuatannya seolah ditekan kuat oleh sesuatu, yaitu oleh puluhan peri yang mengerubunginya, sialan!

Jeanne sialan!

Tapi apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia benar-benar terpojok, arakan ini benar-benar sampai di Dewtexia, para prajurit berbaris, rakyat Dewtexia berkumpul, para menteri, bahkan Raja Ratu juga hadir guna menyaksikan Velian yang telah divonis berdosa untuk Dewtexia.

Tapi meskipun ia ditatap penuh cela, Velian sama sekali tak menunduk, malah sengaja menunjukkan wajahnya dengan jelas nan tegas sebab ia tahu dirinya sama sekali tidak bersalah. Bukan ia yang membunuh Putri Sheena!

Kemudian sampailah di pusat eksekusi, Velian digeret ke atas panggung yang telah tersedia guillotine yakni alat untuk memenggal kepala, tangannya masih dijerat, kepala dan matanya ditutup dengan tudung apek lalu badannya dipaksa menunduk, lehernya ditaruh di antara dua balok papan berlobang.

Velian benar-benar tak menyangka ini terjadi di saat ia masih merengkuh gelar Raja, mahkota Raja nya tergores, keselamatan semakin jauh meninggalkannya. Apakah ini mautnya? Apakah dengan ini caranya tiada? Mati dipancung dalam kondisi sakit hati dan kobaran dendam? Sungguh tidak keren, Velian tak terima, ingin berontak tapi tubuhnya lemas dan kaku, tak sepert biasanya.

Ia bersumpah takkan memaafkan Jeanne!

Eksekutor telah siap menurunkan pisau berat guillotine yang akan memutus kepala Velian tepat saat tiba-tiba terdengar kericuhan yang sangat merepotkan, Velian hanya bisa mendengar tanpa melihat apa yang terjadi. Orang-orang terdengar kalang kabut, tegangan meningkat, bahkan Raja Ratu Dewtexia tercengang, para pengawal lekas bereaksi untuk melindungi Raja dan Ratu dari serangan ganas seekor harimau.

Velian tak dapat memperhitungkan apa yang terjadi saat ini, yang jelas ia yakin dirinya masih hidup tatkala mendengar gemuruh di dekatnya bersama geraman dari binatang buas.

Rakyat-rakyat berlarian menyelamatkan diri, para pengawal turun tangan untuk memberantas sang harimau yang telah mengacaukan acara, tapi sialnya badan harimau itu mampu menangkis pedang maupun panah yang dilepaskan, bukannya melemahkan malah semakin membuat Harimau itu mengamuk, pendar biru mengelilingi sekujur badan harimau, lalu menyerang algojo yang tadi nyaris membunuh Tuan kesayangannya, mencabik-cabik brutal siapa pun yang berani mendekatinya.

"Taeger ..." Pelan-pelan Velian memahami situasi. Apalagi ia tahu hanya dirinya yang tidak diserbu sang harimau, jadi bisa disimpulkan harimau yang menciptakan kegaduhan dahsyat adalah harimau kecil yang ia kira lemah dan hanya bisa bermanja-manja padanya, harimau itu tumbuh dengan drastis sekali. Sungguh keajaiban untuk Velian.

Napas harimau itu masih mengaum, setelah puas menewaskan beberapa prajurit, Harimau itu mendekati Velian, mengendus-endus sejenak lalu menjilat-jilat punggung Velian seolah jilatannya bisa melepaskan tali yang menjerat kedua tangan Velian.

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang