22. Conflicting Problems

117 24 13
                                    

🍓🍓🍓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍓🍓🍓

Hercourt mengajak Taehyung dan Soojin ke kamar yang sebelumnya dijadikan tempat Soojin istirahat. Hercourt membuka lemari kayu, mengundang debu saking lamanya Hercourt tak menyentuh lemari itu, di sana tampak berjejer rapi puluhan baju usang namun masih utuh dan cantik.

"Ini baju-baju Ratu Fleurine ..." Imbuh Hercourt, membuka pintu lemari di sebelahnya, "Dan ini pakaian Raja Velian."

Respons Taehyung tak berarti terhadap baju-baju itu. Beda dengan Soojin yang mulai kepayahan mengendalikan emosi nya, matanya berbinar tatkala membelai salah satu gaun.

Hercourt meraih salah satu kain tebal berwarna hitam, "Dan ini adalah jubah hitam yang sering digunakan Ratu Fleurine."

Soojin menyambut jubah itu agak kikuk, ia mengelus kain itu seolah berusaha berdamai dengan kenyataan ini. Meski mustahil, tapi Soojin cukup menikmati kejutan tak terduga ini, hidupnya selama ini membosankan dan kosong, jadi tentu saja fakta ini seperti tumpahan cat baru di hatinya. Setelah sekian lama ia hidup, baru kali ini ia merasakan banyak sensasi dan emosi, dan Soojin harap segalanya kian beragam sejauh ia berada di sini.

Jubah itu berbau apek, bau Fleurine benar-benar musnah dibawa masa, tapi kenangan itu seolah menyentuh hati Soojin kendati ia belum mendapat hidayah dari Ratu Fleurine.

"Di sini lakukan saja kegiatan apa pun sebebas kalian, jika kalian merasa lapar, makanlah! Jika mengatuk, tidurlah! Jika merasa butuh kesegaran, mandilah! Sebab tidak ada malam dan siang, jadi waktu tak berjadwal teratur." Hercourt tersenyum tipis, menutup pintu lemari, "Ini pakaian kalian selagi di sini. Dan setelah ini aku berencana keluar mencari bahan makanan, apa kalian mau ikut aku? Sekalian menghafal tempat ini dan barangkali kalian bisa mengingat sedikit demi sedikit."

Bukan Ahn Soojin namanya kalau tidak melirik Taehyung, tak ada reaksi yang mumpuni dari Taehyung entah ingin ikut atau tidak. Soojin jadi turut murung melihat tingkah tak jelas Taehyung, tapi Soojin pikir ... mungkin inilah saatnya untuk dirinya memilih kemauannya sendiri, tanpa menunggu tanggapan Taehyung. Lantas Soojin kembali menoleh pada Hercourt dengan senyuman. "Aku ingin ikut."

"Baguslah, bagaimana dengan Raja? Apa ingin istirahat saja?"

"Ya, aku akan menunggu di sini dan istirahat." Sahut Taehyung sekenanya.

Hercourt mengangguk, menurutnya maklum saja mengingat Taehyung memang belum istirahat sama sekali, beda kalau Soojin, sudah sempat istirahat dan tidur walau luka-lukanya masih membekas. "Baiklah, kami akan segera kembali membawa banyak buah dan sayur, nanti kita makan bersama."

Soojin pun mengekori Hercourt dengan satu keranjang anyaman rotan menggantung di tangannya. Berjalan perlahan menyusuri hutan temaram. Nuansanya tak berubah seperti saat ia masih berduaan dengan Taehyung, tapi kali ini getarannya terasa berbeda. Tak ada kecemasan meski hutan ini gelap.

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang