SMERALDO X

127 23 29
                                    

Beginning Of Reincarnation

🍓🍓🍓

Suara tangisan bayi menggema ke penjuru hutan, sesekali terdengar pula isakan diselingi rintihan Fleurine, terdengar amat memilukan, rasanya Fleurine dicecar luka dari segala sisi.

Masih tak menduga ia melahirkan tanpa bantuan siapa pun dalam kondisi ini, sekaligus mengalami hal mengerikan di kala rasa sakit persalinan masih membekas, darah tak kunjung surut mengotori paha nya.

Mendadak ia teringat Ayah dan Ibunya, yang telah berjuang hidup dan mati demi kedamaian. Jangan lupakan juga Dewtexia serta Putri Sheena yang memercayainya, tapi ia malah salah paham.

Ia jadi malu pada orang tuanya, dan malu menganggap dirinya penduduk asli Dewtexia. Mereka pasti kecewa padanya.

Padahal dirinya selalu dilindungi, dilimpahi kepercayaan orang-orang, tapi ia tetap gagal, dan sekarang lagi dan lagi ia mengalami ini, melihat Velian berkorban dan menetapkan keyakinan padanya untuk melindungi Smeraldo.

Tanpa segan lagi, Fleurine peluk jasad Velian, air bening terus bercucuran, jatuh di atas pipi Velian, meraung-raung hebat hingga tak sadar telah menelantarkan bayinya yang masih terhubung tali pusat.

"Kumohon, bangun! Bangun! Bangun!" Fleurine mengguncang-guncang badan Velian, dadanya sesak sekali sampai ia kesulitan bernapas. Tangan gemetarnya menangkup wajah Velian yang perlahan-lahan memucat dan dingin. "Tolong, kenapa selalu aku yang menanggung semua ini? Lalu ditinggalkan lagi. Aku tak bisa dipercaya, His Majesty! Aku tak sanggup menjaga ini ..." Entah sampai kapan tangisan Fleurine berhenti, ia kesulitan menelan kepahitan. "Aku bahkan terlambat mengakui perasaanku, aku terlalu mengedepankan ego ....'"

Fleurine nyaris di ujung asa tatkala tangisan di dekatnya menyaring mengalahkan isakannya, seolah bayi itu tak suka diabaikan. Fleurine menoleh, memandang bayi itu sesaat masih dengan isak tangis, lalu perlahan-lahan ia mengangkat bayinya kembali.

Air mata tumpah ruah tanpa jeda, dengan tubuh gemetar ia membersihkan badan bayi dengan pakaiannya yang masih bersih, "Maafkan aku ..." Lirihnya di sela isakan, susah payah mengembangkan senyum, memandang bayinya yang mulai tenang dan tak menangis lagi.

Fleurine tak mau duka menenggelamkannya hingga membuatnya jadi Ibu yang jahat, kematian Velian memang sangat menyakitkan, tapi Velian telah meninggalkan harta berharga untuk jadi alasannya bertahan.

Jika ia terus gagal, bisakah kali ini ia diberi kesempatan untuk memenuhi kepercayaan Velian padanya?

Ia tahu Jeanne takkan semudah itu melepasnya. Bayi ini tak sepenuhnya aman. Tapi Fleurine berjanji akan melindungi Smeraldo murni dengan cara apa pun bahkan jika harus bertaruh nyawa.

Fleurine kemudian mengusap kepala sang bayi yang ditumbuhi rambut-rambut tipis berwarna biru berkilau, berbeda dengan rambutnya dan Velian. Bayi itu benar-benar pewaris Smeraldo utuh, tapi fitur wajahnya mirip Velian.

"Dia bayi laki-laki yang sehat, His Majesty ..." Lirih Fleurine seolah-olah Velian masih bisa mendengar, "Putra kita akan sangat tangguh dan kuat ..." Mati-matian Fleurine mengais ketabahan dan berupaya untuk ikhlas, walau sulit tapi tak ada yang bisa Fleurine lakukan selain itu, ia tak ingin berkabung terus, ia harus menghargai pengorbanan Velian.

Air mata Fleurine luruh kian deras tapi alasan air mata itu bukan karena rasa sakit, tetapi terharu tatkala melihat bayi yang baru ia lahirkan itu membuka mata perlahan-lahan lalu menampakkan bola mata berwarna biru yang sangat memukau. "Dia juga sangat tampan, namanya Veydant, dia akan jadi pahlawan kita ..." Fleurine memeluk bayinya dengan limpahan air mata, "Dia Smeraldo murni, aku takkan membiarkannya dimanfaatkan ...."

SmeraldoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang