8. MAWAR PUTIH

7.1K 446 21
                                    

Happy reading

Jangan lupa untuk bahagia dan selalu tersenyum

♤♤♤♤♤

8. Mawar putih

Di balkon kamar, seorang remaja laki laki berdiri dengan sebuah buku di tangannya. Farka mengamati setiap kata yang di rangkai menjadi sebuah kalimat indah di buku itu. Beberapa bulan terakhir ini, Farka jadi tahu bahwa tak selamanya membaca menjadi satu hal yang membosankan.

Fokus laki laki itu buyar ketika ponselnya bergetar. Dia mengambil ponsel itu dari saku celananya.

+62387866XXXX : masuk kedalam, nanti sakit

Kedua alis cowok itu bertaut bingung. Dia mengacuhkan pesan itu, toh dia tidak tahu siapa pengirim pesan tersebut.

Sampai akhirnya...

+62387866XXXX is calling you..

"Siapa?." Suara Farka terdengar saat panggilan tersebut telah terhubung.

Namun tak kunjung ada jawaban. Farka menatap layar ponselnya, dua menit sudah di lalui hanya dengan keheningan.

"Kalau nggak ada yang mau di bicarain, aku tutup telfonnya."

"Farka." Suara berat dari sebrang sana membuat jantung Farka berdebar. Siapa dia?

"Siapaa?." Ucapnya bertanya. Dia terlalu malas meladeni orang yang hanya ingin mengerjainya.

Laki laki di sebrang tersenyum tipis, suara Farka menjadi penawar rindu. "Coba lihat kebawah."

Farka langsung menoleh kebawah, mencoba mencari laki laki itu. Betapa terkejutnya dia melihat Galasky yang sedang duduk di atas motor di depan rumahnya.

Galasky tersenyum lalu melambaikan tangannya. "Kamu ngapain disitu?."

"Pengen ketemu lo," Katanya.

"Yaudah bentar, aku turun dulu." Ujar Farka, ia langsung membalikkan badannya bersiap menemui Galasky.

Tapi suara dari Galasky mengurungkan niatnya.

"Nggak usah, gue bentar lagi juga mau pulang." Galasky dapat melihat anggukan kecil dari Farka.

Mereka saling menatap dari arah kejauhan. Setelahnya hening, kedua remaja laki laki itu memilih terdiam dengan panggilan yang masih tersambung. Mereka terkunci pada pandangan mereka.

Jika diperbolehkan Galasky ingin menatap laki laki itu lebih lama. "Kalau udah nggak ada yang mau di omongin, aku matiin ya?." Ucap Farka berhati hati. Dia sudah merasa mengantuk dan ingin segera merebahkan diri di kasur.

"Farka," Panggilnya dari arah sebrang. Farka sentiasa diam, menunggu kelanjutan kalimat Galasky. "Gue rindu." Tuturnya.

Farka menerjapkan matanya beberapa kali, jantungnya berdetak kencang. Galasky merindukan dia?? Atau dia hanya salah dengar saja??

"A-apaaa?." Mendengar suara Farka yang seperti terkejut itu membuat Galasky terkekeh.

Detik kemudian, Galasky kembali bersuara. "Gue rindu sama lo, Ka..."

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang