GALASKY ABIMANA

18. BERCINTA LEWAT KATA

Happy reading SKYBOO

Jangan lupa untuk selalu tersenyum dan selalu bahagia

♤♤♤♤♤

18. Bercinta lewat kata

"Gimana Galasky?." Tanya Mahen tiba - tiba. Farka yang tengah bersender di bahu Mahen lantas menegakkan tubuhnya.

"Gimana apa nya?." Mahen menghembuskan napas. "Dia anak nya gimana?."

Farka membulatkan mulutnya, pandangan nya lurus kedepan dengan pikiran yang terus terbayangkan sosok laki - laki itu. Senyum tipis muncul di wajah Farka saat mengingat memori indah bersama Galasky.

"Dia terlalu abu – abu buat gue baca, sikapnya gampang banget berubah." Tutur Farka memberitahu.

Mahen menaruh ponselnya, lalu fokus memandang Farka yang tengah bercerita. "Pertemuan kita jauh dari kata baik, bang, dari dia meminta gue untuk berteman sampai akhirnya dia ngungkapin rasa, gue masih bingung sama sikap dia."

"Telinga gue lebih banyak mendengar sisi buruknya." Lanjutnya mendengus pelan. 

Banyak sekali cerita yang di dengar oleh Farka tentang laki - laki yang berkuasa SMANDA, di wilayahnya. Namun, dia tepis semua cerita buruk tentang Galasky, dia yakin bahwa Galasky tak seburuk itu.

"Biarin aja, nggak semua cerita yang keluar dari mulut manusia itu bener." Farka mengangguk.

"Bunda belum pulang, bang?." Baru saja di bicarakan, pintu utama terbuka menampilkan Syafira yang baru pulang dari toko kue nya.

Ngomong - ngomong, Syafira memiliki toko kue yang di bangun lima belas tahun lalu. Toko yang di dirikan bersama almarhum suaminya dengan harapan toko tersebut bisa menjadi gudang semua memori cerita cinta mereka. Mulai dari awal pertemuan hingga maut memisahkan.

Syafira berjalan menghampiri kedua putranya. Kemudian, ia duduk di samping Farka. "Gimana hari ini, bun?." Celetuk Mahen.

"Capek, bang, hari ini rame pembeli." Balas Syafira menyenderkan punggung nya di sofa yang ia duduki.

"Abang ambilin minum dulu." Syafira tersenyum lebar melihat putra sulungnya.

Tak berselang lama, Mahen telah kembali dengan segelas air putih di tangannya. Kemudian, ia menaruh gelas tersebut di depan Syafira.

"Makasih ya, bang." Mahen mengangguk singkat.

"Bunda teh mau cerita." Celetuk Bunda membuat atensi kedua putranya teralihkan.

Farka paling exicited jika Syafira mulai berbagi cerita. "Apaa bunn!? Apa!?."

"Tadi siang ada anak muda seusia kalian beli kue bunda, orang nya putih, tinggi, badannya juga kekar banget. Pokoknya mah ganteng pisan." Syafira menjeda sejenak kalimatnya guna meminum air yang Mahen ambilkan tadi.

"Bunda sampe terpesona ngeliatnya," Syafira terkekeh geli dengan penuturannya sendiri. "Pas mau pergi, dia ngasih surat ke bunda."

Secara bersamaan, Mahen dan Farka membulatkan matanya tak percaya. "DIA SUKA SAMA BUNDAA!?." Kaget Mahen meninggikan nada bicaranya.