16. HARAPAN YANG TERKABUL

4.8K 333 13
                                    

Happy reading

Jangan lupa untuk tersenyum dan selalu bahagia

♤♤♤♤♤

16. Harapan yang terkabul

Langit telah berubah gelap, rembulan dan bintang saling memancarkan sinarnya untuk menerangi seluruh dunia yang berisi kegelapan.

Pukul 19.30 WIB, Galasky dan Farka baru saja pulang. Farka mengintip keadaan rumah dari sela sela gerbang, pasti Syafira dan Mahen sudah menunggunya di ruang tamu.

"Maaf, gue bawa lo sampe larut malam gini." Ujar Galasky tidak enak.

"Nggak papa, aku senang." Balasnya sembari mengulurkan jaket VEGAS yang dipinjamkan Galasky.

Hari ini, Kali kedua bagi Farka mengenakan jaket kebanggaan ketua VEGAS. "Gue juga senang, Ka."

Farka memiringkan kepalanya dengan tangan yang mendekap setangkai mawar putih pemberian Galasky.

"Senang? Karna?." Galasky yang masih berada di atas motor mendekatkan wajahnya pada Farka. "Lo banyak tersenyum hari ini."

"Iya, terimakasih, ya?." Anggukan kecil tampak dari gestur tubuh Galasky.

Farka sempat termenung menatap rembulan malam yang jauh lebih terang dari biasanya.

"Gal, ada bintang jatuh," pekiknya seraya menunjuk kearah langit.

Galasky mengikuti arah pandangan Farka. "Tutup mata lo, Ka, dan ayo langitkan harapan kita."

Farka mengangguk, kemudian Galasky mulai menutup mata Farka menggunakan tangan kanan nya sedangkan ia memejamkan mata meramalkan harapan di dalam hati.

Satu menit berlalu, mereka membuka mata mereka secara bersamaan. Seketika tawa mereka terdengar, orang gila mana yang masih percaya kalau bintang jatuh dapat mengabulkan sebuah permohonan?.

"Apa harapan lo?." Tanya Galasky setelah tawanya mereda.

"Sentiasa diberi banyak cara untuk bahagia." Galasky tersenyum tipis mendengarnya.

"Kalau kamu? Apa harapan yang kamu langitkan tadi?." Ucap Farka membalikkan pertanyaan.

Galasky terdiam sebentar, sampai akhirnya ia kembali bersuara. "Lo jatuh cinta sama gue, Ka." Jawabnya.

Untuk saat ini, harapan besar seorang Galasky adalah mendapatkan cintanya Farka. Farka mengedarkan pandangannya ke segala arah, takut jika ada seseorang yang memperhatikan interaksi keduanya.

"Harapan kamu sudah terkabul, Galasky." Bisiknya tepat di telinga Galasky, lalu ia berlari pergi masuk kedalam rumah.

Galasky termenung sejenak, ia masih mencerna kalimat milik Farka dengan baik. Di saat sudah sadar, ia langsung memasang wajah bahagia. Senyum lebar yang terpampang jelas di wajah tegas Galasky benar - benar menggambarkan tentang perasaan laki laki itu sekarang.

Ia membuka ponselnya dan mengirim pesan ke grup anggota inti VEGAS, setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Farka.

GALASKY ABIMANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang